Kiss Me

70 14 6
                                    

Sunoo menatap bosan ke arah layar komputernya sembari menopangkan tangan kanannya pada dagu. Jam telah menunjukkan pukul 16.30 yang di mana kurang setengah jam lagi merupakan saat bagi Sunoo untuk pulang kerja, beristirahat.

Sebelumnya perkenalkan, dia adalah Kim Sunoo, pemuda manis yang berusia 23 tahun dan merupakan budak korporat yang bekerja di divisi penjualan. Ya bisa dikatakan dia memang pegawai fresh graduate yang baru saja melamar di kantor tersebut.

"Kenapa rasanya lama sekali," gumam Sunoo pada dirinya sendiri. Ia pun menghela nafas sambil melakukan pemanasan tipis-tipis dengan meregangkan tangannya ke kanan dan kiri. Hingga tanpa sengaja dia menatap sosok kesayangannya.

Sunoo seketika menghentikan aktivitas peregangan tubuhnya. Ia terdiam, menatap fokus pada sosok bertubuh tinggi dan tetap yang tengah berjalan ke arah ruangannya sembari mengenggam handphone.

"Sunoo, kamu belum pulang?" tanya lelaki itu.

"Belum Pak karena belum jadwalnya saya untuk pulang."

"Loh ini sudah jam 5 Sunoo, sudah waktunya kamu pulang. Pekerjaan mu sudah selesai kan?"

Sunoo mengecek jam di pergelangan tangan kirinya lalu ia secara spontan menepuk dahinya. Lelaki yang ia panggil Pak tadi hanya tersenyum lalu mengusap pelan rambut halus Sunoo.

"Hati-hati di jalan." kemudian ia pergi meninggalkan Sunoo.

Sunoo lagi-lagi tercengang dan kembali memegang kepalanya. Jantungnya berpacu begitu cepat "Apa tadi katanya?".

Lelaki itu bernama Park Sunghoon, ia merupakan asisten manager di divisi penjualan tempat Sunoo bekerja. Keseluruhan divisi di kantor Sunoo pasti ada yang mengenal sosok bernama Sunghoon itu, lelaki berusia 28 tahun dengan sikap ramah dan senyuman manisnya yang mampu melelehkan hati siapapun yang melihatnya. Tak hanya rupa, pekerjaan yang Sunghoon kerjakan selalu mendekati kata sempurna hingga ia menjadi dipercaya untuk menjadi tangan kanan manager penjualan dan rumornya, 2 tahun ke depan Sunghoon akan dipromosikan untuk naik jabatan menjadi manager.

Bagaimana tidak, prestasinya di kantor sudah sangat banyak. Selain sering memenangkan kompetisi di luar perusahaan, ia juga hampir setiap tahun mendapat penghargaan karyawan dengan kinerja terbaik dan terajin. Tak heran, Sunghoon memang sebenarnya merupakan sosok yang perfeksionis sekaligus ambisius.

Dan di sinilah Sunoo berada. Ia telah melangkahkan kaki untuk pulang ke apartemennya bersama sang sahabat karib yakni Lia. Mereka berdua tengah berjalan sembari masing-masing memakan es krim putar yang baru saja mereka beli.

"Tumben banget kamu hari ini traktir aku Noo? Ya meskipun cuman es krim sih, tapi sekarang kan akhir bulan."

Sunoo tersenyum lebar "Gapapa Lia, sesekali."

Lia memicingkan matanya dan mendekat ke arah Sunoo. Sunoo yang ditatap demikian seketika gelagapan.

"Beneran? Bukan karena Pak Sunghoon kan?"

Sunoo menelan salivanya secara kasar.

"Iya nih pasti, sudah ku duga. Asal kamu tau ya Noo, wajahmu antara senang dan salting itu kelihatan banget perbedaannya di mataku. Makanya jangan ngibulin aku, kita udah temenan dari SMA loh."

"Ya maaf, aku juga gak bermaksud ngibulin kamu."

"Emang kenapa Noo? Apa yang telah Pak Sunghoon perbuat kepadamu?" ujarnya dramatis.

❆·𝐎𝐍𝐄𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓  𝐒𝐔𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍·❆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang