1 vote: 1% kemungkinan buat up
15 vote: 99% kemungkinan buat up
20 vote: double up¡Happy Reading!
"jadi.." ucapan Juan terhentikan oleh gelengan kepala Davin, ia tak mau Cathrina, Natalia, dan Ayrin tau karena Davin takut jika mereka malah menjadi dirinya, takut dengan permainan sepak bola.
"ish, tinggal bilang aja napa sih? kita bukan ember yang bocor kok" paksa Ayrin, ia sangat penasaran.
"ya lu ga liat Davin geleng geleng kepala? itu tandanya dia gamau, yang punya cerita ini juga Davin kan" sela Harsa.
Cathrina terus saja menyenggol lengan Lorenzo dengan pundaknya, ia mengode agar diberitahu. Lorenzo juga paham, tetapi mungkin ia tidak akan memberitahu gadis cantik itu.
"jadi kita mau dilatih apa enggak?" tanya natalia. "kita latih gapapa, ntar Davin sama gua aja nonton" jawab Harsa.
•••
Saat ini, mereka sedang berada di taman belakang rumah Lorenzo, disana cukup luas dan bisa untuk bermain sepak bola ataupun basket.
Perlahan lahan mereka mengajari gadis gadis itu, mereka dengan gampang karena masih ada beberapa skill bermain bola yang mereka ingat dan punya.
"kak, capek. ." cathrina ngos ngos an, ia sangat capek karena latihan.
"iya istirahat dulu sayang" Lorenzo menghampiri cathrina, ia menggendong cathrina di belakangnya.
"pas cathrina bilang capek kaya lagi— AGH!" ucapan Orion terpotong dengan teriakan nya sendiri. Lorenzo menendang bola pas mengena kepala Orion.
Sudah 30 menit waktu yang mereka habiskan untuk melatih kekasihnya bermain bola. Sekarang mereka sedang beristirahat.
Bi Lina yaitu pembantu di rumah Lorenzo memberikan mereka minuman. Mereka menerimanya dengan baik, dan tak lupa berterimakasih.
"ini cewe-cewe gaada yang mau ngenalin cewe ke gua gitu? sayang banget cowo secakep gua gaada yang macarin" ujar Orion.
"loh ngga sama si Vivi aja yon?" jawaban kocak dari Ayrin lalu mereka tertawa bersama.
"alah tai, kan dia udah pindah terus udah ada cowo baru bego" Orion lelah diejek, tetapi ia tau apa maksud Ayrin.
"hah bener? kira kira dia masih inget k0belan lo ngga yon?" sela Natalia, mereka kembali mentertawakan Orion. Davin juga sudah mulai melupakan kejadian yang sempat teringat.
"alah tai lu pada ah!"
•••
Karena papi Enzo lupa tidak mengundang tema teman Enzo dan cathrina, malam ini mereka diizinkan menginap di rumah Lorenzo dan bakar bakar.
Cathrina dan Natalia mengambil beberapa bungkus sosis dan makanan lainnya dikulkas. Mereka membawanya ke belakang rumah Lorenzo karena untuk bakar bakar.
Papi dan Mami Enzo menjumpai mereka, mami papi Enzo akan pamit berangkat ke London untuk beberapa Minggu, karena Jelinzo atau yang dikenal papi Enzo akan bertemu dengan client nya disana.
Teman teman Enzo juga cathrina menanggapi nya sopan, mereka juga bilang semoga selamat sampai tujuan dan tak lupa berterimakasih.
"oi, ini langsung bakar aja nih?" tanya Harsa. Davin maju kearahnya "iya langsung aja, nunggu apaan lagi?" jawabnya.
"AAAAAAAAAAAAA!!" Lorenzo dan teman temannya dikagetkan oleh teriakan Cathrina, Natalia, dan Ayrin yang berlari kencang ke arah mereka.
"kenapa woi, ngagetin!"
"eh ada apa ada apa"
"ITUUUUUU, ADA KECOA TERBANGG!! YATUHAN SUMPA TAKUT BANGETT!!!" jelas Ayrin sambil menggeliat.
Para lelaki memutarkan bola matanya malas, dan fokus kegiatan mereka masing masing. "ceilah tai, udah penasaran ada apaan taunya kecoa terbang doang!" seru Orion.
•••
Acara bakar bakar mereka sudah selesai, kini mereka sedang makan bersama sama sambil menikmati pemandangan langit dan mengobrol membahas apa saja.
Ayrin menyenderkan kepalanya di pundak Davin sambil melihat bintang-bintang yang berkilau di langit sana. Davin menoleh pada Ayrin, 'lah ni anak kenapa dah' pikir Davin heran karena tidak biasanya Ayrin begini.
'ck, deg deg an gini gue hanyingg' ucap Davin didalam hatinya, Jantungnya sangat berdegup kencang.
Orion dan Harsa mengulum senyumnya, mereka tau apa yang dirasakan Davin hanya dengan melihat raut wajah Davin.
Natalia dan Juan yang melihatnya juga tersenyum, "mami papi tumben akur, biasanya kaya tom and jerry padahal" ejek Natalia.
Sontak Ayrin mengangkat kepalanya dari pundak Davin dan berkata "dih! ngga ada ya!" kata Ayrin.
"romantis amat, jadi pengen gua dah!" seru Orion. Harsa menoleh kepadanya dan berkata "romantis an sebelah Juan sama Nata gasi yon" .
Reflek mereka menoleh pada Cathrina dan Lorenzo. "whooppp! baru liat adegan 18+ di depan mata, tutup mata ay!" ujar Juan sambil menutupi wajah nata.
"bikin iri mulu kayanya bos" seru Orion, ia sangat berharap mempunyai pasangan lagi.
Yap, benar, Lorenzo dan Cathrina sedang melakukan kissing didepan teman temannya. Awalnya Lorenzo hanya iseng, tetapi cathrina membalasnya.
•••
Di jam setengah satu dini hari, belum ada satu pun dari mereka yang tertidur, sebagian hanya mengantuk saja tetapi belum memutuskan untuk tidur.
"cath, bikin tiktok yuk" ajak Ayrinn.
"ayo ayo" cathrina setuju, "ikutt!"
•••
Tidak ada pertanda apa apa, tiba tiba saja hujan turun sangat deras disertai petir yang menyambar, angin yang kencang.
Kali ini yang belum tidur hanyalah Cathrina, yang pastinya juga ia takut. Tak sadar, air matanya perlahan mengalir, membasahi kedua pipi itu.
Tangannya terus bergetar, dari dulu cathrina sangat membenci hujan apalagi yang ada petirnya, karena ia takut!
Cathrina mendekat kepada Lorenzo, ia masih saja menangis. Lorenzo perlahan mendengar tangisan Cathrina, ia bangun dari tidurnya.
"knapa sayang?" ujar Lorenzo dengan deep voice nya. Cathrina masih menangis, tetapi ia berusaha berbicara.
"a—aku takut hujan kak, hiks.. hiks .." jawab cathrina.
"don't cry babe, i'm here." Lorenzo memeluk erat gadis didepannya.
Cathrina belum menghentikan tangisannya, tetapi ini sudah mendingan daripada yang tadi.
Ia membalas pelukan dari Lorenzo, rasanya hangat dan nyaman, karena itu ia sangat suka dipeluk apalagi yang memeluknya itu adalah Lorenzo.
•••
"sttt, sayang" Lorenzo berbisik padanya tanpa melihat wajah Cathrina.
"udah tidur, hm?" ujar Lorenzo, ia menundukkan kepalanya untuk melihat wajah gadis itu. Dan benar saja, Cathrina sudah tertidur.
Lorenzo menurunkan posisinya, menjadi ia lebih dibawah daripada Cathrina. Diam diam, ia membuka kancing baju piyama cathrina.
Dengan perlahan, ia membuka kaitan bra milik Cathrina. Sudah terlihat jelas didepan mata, Lorenzo segera melahap puting merah muda milik Cathrina itu. Kemudian ia menutupi dirinya dengan selimut, agar teman temannya tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Love || 1821
Dla nastolatków⚠️❗ Toxic, 1821, many frontal words, area. contains comedy, adult scenes, fighting scenes.