3. unboxing

49 0 0
                                    

sudah 30 menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi, sekarang menyisakan jenny seorang diri, duduk di atas motor di parkiran sekolah, melihat topi yang berada di tangannya, membuat jenny senyum sendiri.

sesusah itu ya kak, buat masuk ke hati kamu?

ramai anak osis keluar dari ruangan, selesai mengadakan rapat untuk acara pensi yang sebentar lagi di adakan di sekolah mereka.

menuju parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing, membuat jenny tersenyum, tetapi senyumannya luntur ketika tidak melihat wanita yang ingin dia cari.

"eh kak, maaf, kalo boleh tau, kak andini mana ya?" tanya jenny ke salah satu anggota osis.

"eh jenny, andini udah keluar duluan, mungkin sekarang lagi nunggu jemputan di halte, soalnya dia ga bawa kendaraan" jawab dia sedikit malu karna melihat jenny.

bukan cuma Andini, jenny juga menjadi salah satu murid yang ingin mereka gapai, dengan sorotan mata teduhnya, dan sikap sopan yang dia tunjukkan, walaupun nakal, jenny tidak meninggalkan sikap sopan santun nya.

"oh yaudah kak, makasii yaa" ucap jenny sedikit menunduk lalu meninggalkan anggota osis itu.

tin..
tin...

"hallo neng, atas nama rima andini argantara ya?" tanya jenny sambil memberikan hlem kearah Andini.

"eh iya mbak, btw gue ga mesan ojol perasaan, cancel aja ya mbak" jawab andini sambil memutar bola matanya.

"waduh neng, padahal saya jauh jauh dari sana tadi, masa di cancel sih?" membuang nafas sedikit kasar dengan wajah yang sedikit memberikan ekspresi kecewa.

melihat itu Andini menahan senyumannya, lucu sekali seseorang yang sering menganggu ketenangan hidupnya ini. dari awal jenny masuk sekolah dan andini di percayai untuk menjadi ketua osis di SMA PELITA, jenny sering menganggu Andini dan menjahilinya.

duh kok jadi bilang dia lucu sih
iii amit amit, muka kayak jamet begini gue bilang lucu.
andini menepis jauh jauh pikiran tentang adik kelasnya itu.

"pergi deh lo, ngapain lo ke sini, gangguin gue mulu, ga ada kerjaan lain apa?" ketus Andini

"yaa ini kerjaan kak, buat nganterin kamu pulang, aku laper banget sumpah, lagian kamu ga ada yang jemput kan?, sekarang aku anterin pulang nanti bayarin ojek aku seharga 20ribu deh, dapat nasi padang aja gapapa" ucap jenny sambil mengusap perutnya.

mendengar itu membuat andini sedih, bisa-bisanya orang seceria jenny kehidupannya begini, eh tapi kenapa motornya bagus banget? kok bisa sekolah di tempat bagus kayak gini? apa dia bohong? aahh sudah lah, yang penting dia mau membantu jenny sekarang.

"yaudah, gue mau" mengambil hlem dari tangan jenny.

anjayy, bisa juga nih ide gue
jenny tersenyum di balik hlem full face nya.

melihat Andini yang ga kelar kelar memasangkan hlem, pantasen aja, mengaitkan kunci hlem itu saja dia ga bisa, bagaimana bisa selesai dari tadi.

"sini, aku bantuin" memegang bahu andini dan menarik agar lebih dekat dengan nya.

ceklekk...

"nah sempurna" memukul pelan hlem yang andini pakai, membuat andini kesal melihatnya.

"pegangan kak, aku ga mau tanggung jawab kalo sampai kamu jatuh" ucap jenny.

"yee lo harus tanggung jawab lah jamet, motor motor lo, lagian yang ngajakin gue juga lo" ketus andini kepada jenny.

"eh boleh deng, kalo orang cantik kayak kamu mah mau banget aku tanggung jawab, nikahin langsung juga boleh" tengil jenny

"dih, ga usah, ga usah tanggung jawab!!!" tegas andini.

CAN IT ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang