8. pernikahan

8 0 0
                                    

persiapan yang sangat sempurna, mulai dari fitting baju pengantin sampai menentukan hari yang tepat untuk melaksanakan pernikahan orang tua mereka.

acara berjalan dengan lancar, ramai sekali orang memberikan selamat kepada kedua mempelai dan memasuki sesi foto bersama.

sekarang jenny duduk di kursi tamu dan kedua sahabatnya, yang menatap jenny penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah sedari tadi ingin mereka tanyakan.

Kelu di bibir jenny, belum siap atas apa yang ingin dia sampaikan.

"gimana dengan hati lo" tudep Yola

mendengar penuturan itu jenny diam seribu bahasa, apa yang Yola tanyakan kepadanya bukanlah hal yang ingin dia dapatkan, di luar dari ekspektasi nya, selama acara jenny hanya menyiapkan kata kata untuk memberitahu sahabatnya tentang fakta kenapa papahnya bisa nikah bersama ibunya andini.

"biasa aja itu mah, lagian juga saudara tiri, gapapa juga kalo sempat pacaran" timpal Aldi.

plakkkk..
yola menggeplak kepala aldi membuat sang empuh meringis kesakitan.

"ga gitu juga kocak, Lo kira mudah bagi mereka" ucap Yola

hahhhh..
helasan nafas yang panjang keluar dari mulut jenny membuat temannya menatap satu sama lain.

"gue kira kalian marahin gue karna ga ngasih tahu kalian tentang ini, tapi pertanyaan yang belum siap gue jawab yang gue dapat" ucap jenny dan meminum sirup di depannya.

"kita ga ada hak tentang itu bro, walaupun kita udah janji ga ada yang di tutupin dalam persahabatan kita, kita engga marah sama sekali, kita hanya khawatir tentang hati lo, pertanyaan yang yola kasih itu bagus, tapi kalo lo belum siap cerita gapapa, kita ngerti kok" aldi menepuk pundak jenny dan mengusapnya.

prokk
prokkk
prokkkk..

"gue ga nyangka dengan ucapan yang di lontarkan dari mulut lo di, mantap banget, biasanya lu asbun banget orang nya" yola bertepuk tangan ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Aldi.

membuat aldi membusungkan dadanya dan merapikan sedikit rambut dan jas yang dia pakai sekarang.

"keren kan gue?" tanya aldi

"ENGGA!!" jawab jenny dan yola
bersamaan.

"muka kayak pantat supra aja dibilang keren" timpal jenny.
membuat yola tertawa melihat wajah aldi yang kesal melirik kearah jenny.

beralih kedua gadis yang sedang duduk tidak jauh dari mereka bertiga,
disana ada andini dan Tasya yang sedang menikmati makanan mereka.

"kok lo ga cerita sih sama gue an? jahat banget" tanya tasya yang sudah memelaskan wajahnya.

"gue belum siap aja sya, takut lo tiba tiba heboh aja nantinya karna lo tau calon suami ibu gue papahnya jenny" jawab andini.

"gue kasihan sama lo" ucap tasya

"kasihan kenapa?" tanya andini

"ya kasihan aja, takutnya lo bakal di ganggu tu bocah kalo udah serumah nantinya, tapi seru loh punya adik kayak dia, tapi awas aja lo bakal suka sama dia nantinya" tasya tertawa membayangkan nasib sahabatnya itu.

andini hanya senyum sendiri, melihat perlakuan jenny kepadanya akhir akhir ini sering sekali membuat dirinya bahagia, tapi di sisi lain takut akan keraguan hatinya.

"lah? kok lo senyum senyum begitu an, atau lo udah mulai suka ya sama tu bocah" selidik tasya.

"ga tau sya, doain aja engga ya, gue takut kalo itu sampai terjadi, apalagi gue sudah menjadi kakaknya sekarang" sedih Andini.

CAN IT ??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang