CHAPTER 19

300 59 4
                                    

Sebelum mereka masuk kamarnya tiba-tiba pintu mansion diketuk oleh seseorang.

Tok tok tok

~~~~~~~~~~~~~~

Ashel pun segera membukakan pintu.

"Om Gito, silahkan masuk om" ucap Ashel

Setelah Gito masuk Ashel segera menutup pintu dan kembali ke ruang tamu.

"Loh om Gito, ada apa om kesini" ucap Lulu jadi Gito adalah sahabat dekat Oniel.

"Kalian pasti sudah melihat berita om turut sedih mendengar berita tersebut, untuk pencarian dan urusan semuanya tenang saja om yang akan urus" ucap Gito

"Lulu,Ashel, Olla tugas kalian hanya menjaga dan merawat adik-adik, kalian yang paling tua disini kalau butuh bantuan bilang aja ke om atau Tante" lanjutnya

"Terima kasih om atas bantuannya" ucap Olla

"Kalau gitu om pulang dulu" ucap Gito

Setelah Gito pulang mereka semua menuju kamar masing-masing untuk menenangkan diri.

"Marsha kamu malam ini tidur sama kakak ya" ucap Lulu

"Iya kak, aku juga butuh pelukan buat tenangin diri aku" ucap Marsha

Marsha dan Lulu pun menuju kamar Lulu, seperti biasa sebelum tidur mereka membersihkan dirinya.

"Sini Sha, udah malem waktunya tidur tadi katanya mau dipeluk kakak" ucap Lulu yang sudah rebahan.

Marsha pun menuruti sang kakak ia segera merebahkan dirinya disamping Lulu

"Yang sabar ya, kalau papa sama mommy nggak ada kakak akan gantikan mereka berdua, kakak akan selalu ada untuk kalian sampai akhir hidup kakak kalau perlu kakak nggak nikah sekalian biar bisa rawat kalian terus" ucap Lulu

"Iya kak, tapi kakak tetep harus nikah nanti aku biar aku punya ponakan yang lucu" ucap Marsha

"Udah yuk tidur" ucap Lulu sambil memeluk Marsha.

Akhirnya mereka berdua tertidur dengan Lulu yang memeluk Marsha.

Saat tengah malam Lulu terbangun karena rasa pusing yang tiba-tiba datang, ia segera meminum obat yang berada di laci mejanya. Setelah meminum obat ia kembali tiduran namun tiba-tiba ia mimisan, Lulu pun segera ke kamar mandi untuk membersihkan hidungnya.

Setelah mimisannya berhenti ia berniat kembali ke tempat tidur namun sama seperti sebelumnya tiba-tiba kakinya lemas dan pandangannya kabur,Lulu pun merosotkan tubuhnya dan bersandar pada tembok kamar mandi.

"Apalagi ini, aku cape pengen nyerah tapi adik-adik gimana mereka masih butuh aku" gumam Lulu

"Hiks hiks mommy ini sakit banget mom, tolongin Lulu" batin Lulu

Setelah dirasa kakinya sudah tidak lemas ia berdiri dan berjalan ke balkon kamar walaupun pandangannya masih kabur.

Ia duduk di kursi yang tersedia dan menatap langit mendung ditemani gemericik air hujan.

"Papa mommy bantuin Lulu jaga adik-adik, Lulu nggak bisa sendiri aku takut ninggalin mereka mom, mereka masih butuh aku buat pengganti kalian, tapi penyakit ini lama-lama akan merenggut nyawa ku pah, Lulu takut, Lulu gabisa tanpa bantuan kalian temani Lulu dimana pun kalian berada ya pah mom" gumam Lulu dalam tangisnya

Cukup lama ia berada di balkon kamarnya, Lulu hanya bisa menangis dalam diam karena dia harus tetap terlihat kuat di depan adik-adiknya, ia harus tetap tertawa walau hatinya terluka.

Angin malam ditambah dinginnya hujan yang menusuk kulit Lulu tapi ia tidak berpindah dari posisinya sedikit pun, seperti dinginnya malam sudah tidak ia rasakan. Hingga tiba-tiba ada selimut yang menempel pada tubuhnya, dari belakang ia diselimuti dan dipeluk siapa lagi kalau bukan ......




































Yang minta lanjut author kasih double up nih..











Happy reading guys!!

SULUNG (ondah family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang