بِسْمِ اللهِ الرِّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
[ ١ ]
Aku tidak pernah menjadi favorit seseorang, sehingga aku pikir, manusia sepertiku tidak akan pernah benar benar dicintai. Menutup kemungkinan akan ada seseorang yang siap menerima semua kekurangan dan kelebihan yang aku miliki sejauh ini.
♡♡♡♡♡
Aku Almahira, Almahira Hana Muhadzabah. Makhluk bumi yang menyukai segala bentuk ketenangan. Kata orang aku manusia yang tidak bisa mengekspresikan segala bentuk kesenangan. Kata orang aku gadis keras kepala yang terkadang membuat orang lain tidak ingin berlama lama tinggal disampingku.
padahal aku hanya sekedar tidak tau bagaimana caranya memadamkan emosi yang terkadang sulit ku kontrol. padahal aku cukup baik mengekspresikan diriku pada hal hal yang menurutku pantas untuk aku ekspresikan.
sehingga disuatu ketika aku menemukan diriku terjebak, jatuh kedalam imajinasi fana yang tidak ingin aku beri ruang untuk sekedar usai tanpa adanya ikatan. Aku menemukan arti dicintai dan mencintai, hanya saja keinginan hatiku merusak sebuah harapan bagi semuanya. Entah itu aku, kamu, dia dan juga Tuhan.
~~~
"Bukan keinginan mama, Hana, keinginan terakhir nenek kamu."
"Mah, Hana tidak tau maksud nenek dengan semua omong kosong itu, kertas ini, apa tidak membuat mama yakin bahwa ini takdir yang Tuhan berikan untuk Hana? Hana sudah memutuskan maa."
"Hana...."
"Aku tau, aku tau keputusan nenek, aku tau itu sebuah amanah, tapi ma, jurusan impian aku, keinginan yang sudah lama aku tunggu tunggu, Oxford university, sudah berada dekat di tangan aku mah. Please!"
"Tolong jalankan amanah itu nak..."
"Hana sudah berumur 19 tahun kalo mama lupa, Hana berhak menentukan jalan hidup Hana sendiri!"
2 tahun lalu, bagaimana jadinya jika gadis cantik nan anggun itu memutuskan untuk melanjutkan jenjang kuliah di sebuah sekolah besar di inggris, dengan secarik kertas beasiswa yang berada tepat di genggaman tangannya? sebuah kertas yang menunjukkan bahwa impiannya terwujud itu, seketika sirna dengan sebuah amanah yang bagi Almahira sesuatu di luar kuasanya, sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan. Dan sebuah tempat yang kecil kemungkinan ia akan betah berada disana. Amanah yang menyuruhnya agar mondok di sebuah pesantren, di Indonesia. Lebih tepatnya sebuah pesantren yang terkenal hanya pada kalangan orang tua saja, dan tidak cukup modern bagi anak anak muda seusia Almahira. Pondok pesantren Bilal bin Rabah, di kota bandung.
Jangan mengajak Almahira berdiskusi tentang kota bandung, tentang kota yang katanya terkenal dengan keindahannya, tentang kota yang katanya memiliki banyak kenangan indah. Almahira tidak ingin mengetahui semua itu.
"Dalam Al-qur'an Allah subhanahu wata'ala berfirman : "Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." kira-kira ini terdapat dalam Al-Qur'an surah apa dan ayat berapa? coba Almahira Muhadzabah silahkan di jawab pertanyaan ustadzah?"
Almahira nampak melamun memandangi luar kelas. Ia mendengar sahutan itu, hanya saja tidak bisakah Ustadzah Zira sedikit berbaik hati kepadanya satu hari saja? Apakah menguji kesabaran Almahira belum selesai selama 2 tahun belakangan ini? Bahkan sekarang, semua mata santriwati hanya tertuju padanya sebagai pemeran utama.
"Almahira?" sahut ustadzah Zira.
"Qur'an surah Al-ahzab ayat 59, yang berbunyi :
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَا جِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَا بِيْبِهِنَّ ۗ ذٰلِكَ اَدْنٰۤى اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jeddah Memeluk Senja
ДуховныеAku Almahira, Almahira Hana Muhadzabah. Makhluk bumi yang menyukai segala bentuk ketenangan. Kata orang aku manusia yang tidak bisa mengekspresikan segala bentuk kesenangan. Kata orang aku gadis keras kepala yang terkadang membuat orang lain tidak i...