Chapter: 04

30 8 0
                                    

Jimin memasang kaca mata hitam nya saat baru saja keluar dari mobil, cuaca hari ini sungguh terik, matanya menatap ke berbagai arah untuk memastikan seseorang yg ditunggunya memang ada, dalam artian tidak sekedar mengerjainya.
Sesuai dengan janjinya, siang ini Jimin menjemput kakak pertamanya yaitu park Jackson, jika saja ia tidak tergiur dengan oleh-oleh yg ditawarkan oleh Jackson, mungkin sekarang ia tidak akan mau menginjakkan kakinya di bandara, di tempat yg begitu ramai ini.

Tak ingin buang-buang waktu, Jimin langsung menghubungi nomor Jackson.

"Dimana.?" Tanya nya langsung ngegas

"Yg pasti, gue udah napak di Indonesia"

"Lima menit gak nongol, gue tinggal balik"

"Lo dimana.? Gue kesitu"

"Pintu masuk bandara, gue males jalan kedalem"

"Tunggu, gue otw"

Begitu panggilan terputus, Jimin memilih bersandar di dekat pilar, tangan nya ia gunakan untuk mengipasi wajahnya yg terasa panas.
Tidak munafik, Jimin juga sangat merindukan abangnya, hubungan mereka pun terbilang sangat dekat, hanya saja karena sifat mereka yg sama-sama slengean membuatnya jadi sering tidak akur sekalipun karena hal sepele.
Mungkin jika hanya melihat sepintas, kesan dari hubungan mereka bukan seperti kakak-beradik, namun lebih tepatnya seperti dua sahabat yg sering cekcok, apalagi karena mereka juga menggunakan panggilan Lo - Gue, tidak ada manis-manisnya kan.?.

"Astaga... Banyak gaya banget mentang-mentang cakep" gumam nya setelah melihat penampilan sang kakak

Sama halnya dengan apa yg dilakukan oleh Jimin, mata Jackson juga sedang menatap intens penampilan adik kecilnya, sampai kapanpun Jimin akan tetap menjadi adik kecil kesayangan nya.

"Gak kangen.?" Tanya Jackson to the point

Jimin cemberut, ia tidak suka dengan tatapan hangat Jackson saat ini yg membuat matanya berkaca-kaca, jackson tersenyum saat menyadari ada tetesan air mata yg mengalir dipipi sang adik.

"Kalau gak kangen, yaudah sini.. biyar gue yg Meluk, soalnya gue yg kangen sama Lo"

"Kangen juga.." jawabnya, dalam pelukan Jackson

"Nah kan, gengsi Lo kegedean sih.!!"

Jimin memilih diam, karena apa yg di katakan oleh Jackson memang lah benar adanya.

"Kok jahat sih.!! Kenapa Lo makin tinggi.?"

Lama tidak bertemu, tampaknya memang terdapat banyak perubahan pada Jackson, salah satu nya adalah postur tubuh Jackson yg semakin menjulang tinggi.

"Gue gak kayak Lo yg kurang gizi"

"Sembarangan.!!"

"Oke ralat,, Gue gak kayak Lo yg malesnya naudzubillah, rajin olahraga kek, jangan cuma rebahan sambil ngepoin mantan Mulu"

"Ck,, malesin Lo ahh.."

Melihat ada dua koper di belakang Jackson, Jimin pun berinisiatif untuk membawakan salah satunya, tetapi sebelum benar-benar berjalan menuju parkiran, Jimin kembali menoleh, lalu mengambil topi hitam yg dipakai oleh Jackson, tanpa permisi.

"Pinjem, lagi panas banget sekarang"

Jackson tindak menjawab, ia sudah terlampau hafal dengan sifat menyebalkan sang adik, lalu setelahnya ia memilih untuk membuntuti park Jimin dari belakang.



****




Sesampainya dirumah, dengan penuh semangat Jackson langsung menyandarkan kepalanya dibahu sang adik yg sedang duduk santai sembari memainkan ponselnya.

HEAD OVER HEELS (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang