Chapter: 07

22 5 0
                                    

Ini sudah hari ketiga park Jimin tidak bertemu dengan Yoongi, mungkin lebih tepatnya Karena Jimin sendiri yg sedang menghindari dosen nya tersebut.
Jimin menghindar bukan karena berniat untuk benar-benar menghindar, namun ia hanya sedang berusaha untuk meyakinkan perasaannya sendiri mengenai ucapan Yoongi tempo hari, namun Jimin tetap lah Jimin, lelaki manis itu punya caranya sendiri untuk bertindak, jika ia merasa sudah yakin dengan perasaannya ia akan mencobanya, begitpun sebaliknya.

Seperti kata Jackson, tidak usah terburu-buru untuk mengambil keputusan, apalagi ini mesalah hati dan perasaan.
Dan terhitung selama tiga hari ini Jimin selalu memikirkan sosok Yoongi, dirinya kembali mengingat apa saja yg sudah dilakukan oleh Yoongi untuknya, bentuk perhatian sederhana yg sejujurnya membuat Jimin menyukai, mungkin.??.

Mendengar kata Menyukai seakan membuat Jimin tersadar, bahwa Yoongi memang sesabar itu saat menghadapi dirinya, yg bahkan jauh dari kata sopan saat sedang bersamanya, Jimin akui jika dirinya memang sering membuat Yoongi kesal, tapi selama Jimin mengenal Yoongi, ia sama sekali tidak pernah mendengar nada kekesalan dari dosen itu untuknya, jika di pikir-pikir hal sesederhana itu nyatanya mampu membuat seorang Park Jimin tersipu.

"Kenapa saya suka minta tolong sama kamu.? Alesan nya karena saya ingin"

"Besok-besok bawa jacket, kalau seandainya gak ada saya, kamu mau neduh didepan minimarket pake kaos pendek kayak gitu.?"

"Jangan maksain makan pedes kalau gak kuat, sini tuker makanannya sama punya saya"

"Saya tau, kemarin kamu ngomel karena seokjin dibantuin ngerjain tugas sama Namjoon, kenapa.? Kamu juga mau di bantuin sama saya.?"

"Saya lihat-lihat , kamu sering pake T-shirt atau Hoodie, jadi ini saya beli buat kamu"

"Kamu percaya gak.? Kalau di dunia ini gak ada yg gak mungkin"

"Park Jimin, kenapa kamu bisa selalu menarik perhatian saya.?"

"Seandainya ada seseorang yg ingin serius dengan kamu.? Apa kamu mau..?"

Itu semua merupakan kilas balik beberapa kalimat yg masih membekas di ingatan park Jimin.

"Tumben udah rapi.?" Tanya Myungsoo heran

"Mau ke rumah sakit yah, tapi ini mau makan dulu"

"Ke rumah sakit sama siapa.?"

"Sama Abang, palingan"

"Abang barusan keluar"

Jimin menghentikan gerakan tangan nya yg sedang menyendok nasi kedalam piringnya, matanya kini berganti menatap sang ayah.

"Keluar kemana.? Kok aku gak denger suara motornya.?"

"Abang pake mobil, perginya sama bunda ke swalayan"

"Yaudah aku naik taxi sendiri aja"

"Atau mau ayah anterin.? Kamu mau jenguk seokjin kan.?"

"Iya, tapi gak usah lah yah, aku udah gede"

"Yaudah, tapi hati-hati ya.?"

"Hemm.."

"Gimana keadaan seokjin.?"

"Cedera kepala ringan kata dokternya, sekarang masih belum sadar"

"Gimana sama kasusnya.?"

"Masih di selidiki yah, apalagi kecelakaan kemarin emang banyak yg janggal, terus juga kejadian nya secepat itu"



****



Didalam ruang rawat seokjin ternyata sudah ada Taehyung dan Jungkook, suasana nya masih Sama, tapi setidaknya pihak dokter sudah menyampaikan kabar yg menenangkan.

HEAD OVER HEELS (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang