Tujuhbelas

110K 4.8K 74
                                    

Once upon a time, the moon and the sun fall in love. And the moon died every night to let him breath.

Mereka pulang keesokan harinya. Dan saat ia bilang mereka, maksudnya adalah 'Alden dan Camryn'.

Felicia dan Martin memutuskan untuk tinggal, Seera dan Dom harus kembali ke 'kastil' mereka, sementara Galen dan Grace harus kembali melakukan tugas. Tapi beberapa menit yang lalu Alden harus berangkat kerja jadi ia sendirian dirumah.

Ia tidak bisa menganggap para pelayan dan pengawal yang bertingkah seperti hantu bukan?

Pergi kekamar setelah ia mengambil seember es krim, ia menyalakan laptopnya.

Ia harus menulis sesuatu, sudah lama sejak terakhir kali ia menulis.

Dia tidak tau, dia tidak tau bahwa kameranya menyala dan seseorang tengah mengawasinya.

Camryn menyetel lagu secara acak di playlist-nya sebelum akhirnya membuka microsoft word dan memulai kerjaannya. Jemarinya menari dengan indah diatas keyboard setiap ketukannya terisi dengan kalimat- kalimat indah yang ia gambarkan untuk hal yang terjadi padanya belakangan ini. Hal- hal yang terjadi belakangan sangat indah, dari sepanjang lima belas tahun kehidupannya, ia tidak pernah menyangka akan diberi kebahagiaan tiada tara seperti ini.

Camryn tersenyum saat lagu Wanted yang dinyanyikan oleh Hunter Haynes diputar di laptopnya. Lagu yang mengingatkannya pada Alden. Aldennya begitu indah, dan hatinya selalu merekah setiap saat ia memikirkannya. Ada apa dengan laki- laki itu? Sesuatu didalam jiwanya membuat Camryn tergugah dan cinta mati.

Camryn terus mengetik sehingga seakan- akan dunia disekelilingnya menghilang, ia tenggelam dalam kalimat- kalimatnya. Sebelum akhirnya notifikasi chatnya berbunyi, memunculkan sebuah pop-up chat yang membuat perhatian Camryn teralihkan.

YourThanatos:
Halo!

Camryn:
Halo?

YourThanatos:
Kau terlihat sangat cantik dengan kaus pastel itu ;)

Nafas camryn terhenti saat membacanya, dan ia mengalihkan pandangannya kearah kaus yang ia kenakan.

Krem pastel.

Camryn:
Dari mana kau tau?

YourThanatos:
Apa kau takut? Haha.
Aku melihat ketakutan dimatamu, apalagi sekarang tidak ada pria tua itu untuk melindungimu, bukan? Haha.

Camryn bangkit, dan hendak berlari keluar kamar untuk memanggil Victor sebelum akhirnya sebuah suara membuat Camryn membeku dengan tubuh bergetar.

“kalau kau keluar, aku akan membuatmu menyesal” suara itu tidak terdengar seperti suara lelaki ataupun perempuan. Suara itu tedengar seperti seratus orang berberbeda mengatakan hal yang sama bersamaan.

Peduli setan, orang sinting itu pasti hanya menggeretak bukan?
Camryn kembali berjalan perlahan menuju pintu.

“kau benar- benar akan menyesalinya, manis. Satu langkah kau keluar dari kamarmu, maka aku akan menembakan satu peluru kekepala kekasihmu” orang itu tertawa, dan dengan terpaksa Camryn kembali menatap laptopnya, menatap sebuah link yang terpampang dilayar.

“Buka” ucap orang itu.

Camryn mengklik link itu dan melihat sesuatu yang membuatnya meringis. Itu Alden, duduk di kantornya, tidak sadar bahwa seseorang tengah mengawasinya. Oh Tuhan, selamatkan kekasihnya.

“itu rekaman langsung yang diambil dari jarak satu kilometer, aku sudah menempatkan seorang sniper yang siap membunuhnya kapan saja” pria itu tertawa saat pop-ups Alden menghilang dari layarnya.

Mr. Fangs  #1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang