(Mengandung unsur sexsual mohon kebijakan kepada pembaca)
Ohm mengusap lembut rambut leng,menatap dalam leng yang tertidur di lengan nya. Ohm sangat bersyukur karena bukan leng yang membunuh adik nya. Leng yang merasakan usapan lembut ohm pun membuka kedua matanya. "Kamu belum tidur?" Tanya lengso "Belum,maaf aku membuat mu bangun" Ujar ohm sambil tersenyum. Leng pun menggelengkan kepala nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah larut malam tidur lah,lihat wajah mu terlihat seperti orang yang tidak pernah tidur" ujar lengso sambil mengusap pipi ohm.
Ohm masih menatap lengso tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. "Ada apa? Apa ada yang ingin kamu biacarakan?" Tanya leng penasaran karena ohm memasang wajah melas. "Tidak,hanya saja saat bersama mu aku sangat ingin menciummu,memelukmu,dan..." Ohm menghentikan pembicaraan nya,leng pun mengangkat satu alisnya. "Dan?,dan apa?" Tanya lengso "Dan aku mencintaimu" ujar ohm Leng sudah tidak terkaget dengan apa yang di ucap kan ohm barusan. Karena dari cara ohm memperlakukan nya leng tau bahwa ohm mencintainya. "Aku tahu,tapi aku masih ragu dengan perasaan ku,dan masalah adik mu kita belum 100% menemukan titik terang" ujar lengso.
"Tidak papa aku bisa menunggu mu sampai kapan pun,jangan terburu-buru okey" kata ohm sambil tersenyum. Leng pun menganggukan kepalanya dan membalas senyuman ohm. "Tapi untuk saat ini,bisakah aku mencium mu?" Tanya ohm ragu karena takut membuat lengso tidak nyaman dengannya. "Hemm" ujar leng malu-malu menyetujui permintaan ohm.
Ohm tersenyum dan mulai mendekatkan wajahnya ke leng,jarak di antara mereka semakin dekat sehingga nafas mereka bisa di rasakan satu sama lain. Jantung leng berdetak tidak karuan,hawa panas seketika memenuhi ruangan. Ohm pun berhasil meraih bibir pink lengso dengan bibirnya. Melumat nya lembut,lengso pun membalas ciuman ohm. Tanpa sadar ciuman itu semakin panas dan penuh gairah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan ohm mulai menelusuri tubuh lengso. Memberikan sensasi yang luar biasa pada lengso. Puas dengan bibir leng,ohm berpindah menciumi leher lengso,sehingga membuat nafas lengso tidak beraturan. "Ohm" ujar leng menghentikan aktivitas ohm,dan mendorong sedikit tubuh ohm. "Ada apa?" Tanya ohm sambil mengatur nafasnya. "Aku rasa kita cukup sampai disini" "Maaf,aku terlalu terbawa suasana" ujar ohm,meskipun sedikit kecewa tapi ohm bisa memahami perasaan lengso. "Aku akan menyesaikan nya di kamar mandi" kata ohm dan pergi ke kamar mandi Karena terlanjur membangunkan juniornya.
Sebenarnya leng merasa bersalah pada ohm tapi dia tidak bisa menerima ohm begitu saja,sedang kan khasus perth masih belum ada kejelasan dan belum terselesaikan. Ohm yang baru keluar kamar mandi melihat leng yang sudah tertidur lelap. Ohm mencium kening leng pelan,dan ikut tidur di samping leng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi hari leng membuka kedua matanya melihat di sebelah nya sudah tidak ada ohm. Leng pun bangun dan pergi ke dapur tapi dia tidak menemukan ohm. Di atas meja terdapat surat kecil yang bertuliskan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah leng membaca surat itu,leng tersenyum melihat sandwich yang ohm siapkan di meja makan.
Sementara itu ohm saat ini sudah berada di kantor nya, ohm membuka laptopnya dan mencari kembali berita tentang kematian adiknya itu. Tapi ohm hanya menemukan beberapa berita saja. Dan aneh nya yang di berita di media sosial dengan apa yang leng ceritakan itu sangat berbeda. Walapun beritanya sama khasus pembunuhan tapi pelaku yang membunuh perth sudah berada di dalam penjara.dan pelaku sendiri yang menyerah kan diri ke kantor polisi. "apa yang sebenarnya terjadi,sepertinya aku harus mencari bukti di rumah papa" guman ohm.
Singkat cerita ohm sudah berada di apartemen nya, ohm menghampiri leng yang sedang duduk di balkon sambil menikmati secangkir kopi. "Kamu sudah pulang" ujar leng "Hm" "Dari mana?apa semua baik-baik saja?" "Semua nya baik-baik saja,tapi aku ingin menanyakan sesuatu pada mu" ujar ohm "Apa?" "Apa kamu mengenal lelaki ini?" Tanya ohm sambil menunjukan wajah pelaku. Leng terdiam mengamati dan mengingat wajah yang ada di foto,tapi leng tidak mengingat dan tidak mengenali wajah tersebut. "Aku tidak mengenali nya,siapa dia?" "Sudah ku duga,sepertinya papaku adalah dalang dari kematian adikku" ujar ohm, Leng pun menggenggam tangan ohm,rasa khawatir kembali muncul di benak leng. "Apa semua akan baik-baik saja, aku takut jika terjadi sesuatu padamu" ujar leng "Semua akan baik-baik saja,percaya pada ku" kata ohm sambil tersenyum.