...🖊️
Di sebuah Mansion bergaya klasik dimana Tuan Dong tinggal selama ini,
"Selamat malam paman,,," sapa Kim pada pria berbadan tambun itu.
"Tae,,,, aku kira kamu tidak benar-benar datang" Tuan Dong menyambut pria tampan yang sudah dia anggap sebagai putranya itu.
"Aku pasti datang paman,,,,"
"Ayo duduklah,,,," ajak Tuan Dong pada prajurit tampan itu.
Kim mulai menceritakan mengenai semua pekerjaannya pada tuan Dong, karena selama ini Kim hanya bercerita singkat melalui pesan yang selalu dia kirimkan pada pria matang itu. Sebab sejak dia mulai bekerja di Mansion Akasia, belum pernah sekalipun dia datang menemui Tuan Dong dan baru kali ini dia menyempatkan waktu untuk berbincang serius dengan pria yang selalu membantunya itu.
"Lalu katakan apa yang ingin kamu sampaikan Tae?? Jangan membuatku penasaran"
"Aku ingin menikah paman"
"Menikah??" Tanya Tuan Dong meyakinkan kembali pernyataan pria tampan itu.
"Apa yang harus aku persiapkan jika aku menikah dalam waktu dekat paman??"
"Siapa wanita itu Kim??"
"Aku tidak ingin kamu salah memilih pasangan hidup, aku tidak ingin kamu menderita seperti Jie eun"
"Aku mencintai nyonya Akasia paman, aku ingin menikahinya"
"Akasia?? Janda Gong Yoo??"
"Apa kamu yakin Tae??"
"Aku yakin paman, aku sangat mencintainya" jawab Kim dengan penuh keyakinan.
Tuan Dong terdiam dan merebahkan punggungnya disofa besar yang dia duduki saat ini. Pria berbadan tambun itu sepertinya sedang berfikir keras, sebelum memberikan jawaban atas permintaan prajurit kesayangannya itu.
***
Di Mansion mewah milik Akasia,
"Nyonya belum tidur??" Tanya bibi An saat mendapati sang majikan masih duduk di ruang tamu sambil menonton video kesukaannya.
"Belum bi,,, aku belum mengantuk" jawab Akasia menoleh kearah maid senior itu.
"Apakah nyonya keberatan jika saya memijat kaki anda??" Pinta bibi An
"Apakah tidak merepotkan bi??"
"Tentu saja tidak nyonya,,, silahkan nyonya berbaring saya akan memijit betis anda"
Akasia tersenyum lalu mengambil posisi ternyaman dan memastikan bibi An tidak kesulitan dengan posisinya saat berbaring.
"Saya masih ingat dulu ketika nyonya pertama kali datang, sangat imut dan menggemaskan" ucap bibi An memulai perbincangan bersama sang majikan.
"Aku masih sangat muda waktu itu bi,,,"
"Delapan belas tahun, benar nyonya??"
"Iya, dan aku sangat takut pada daddy saat itu" jawab Akasia lalu tersenyum mengingat keluguannya ketika pertama kali memasuki mansion mewah ini.
"Apakah nyonya merindukan tuan??"
"Setiap saat aku merindukannya bi,,,"
"Nyonya apakah saya boleh mengatakan sesuatu??"
"Katakan saja bi, tidak perlu meminta ijin padaku.
Bibi sudah seperti eomma bagiku jadi katakan apapun yang ingin bibi sampaikan""Saya menyayangi anda nyonya seperti putri saya sendiri, saya masih ingat bagaimana anda menangis sepanjang hari karena ingin kembali ke Busan dan baru tertidur setelah saya menemani anda di kamar karena anda sangat takut pada tuan saat itu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Tahun (Taekook - GS) (Complete)
Fanfiction⚠️🔞🔞⚠️ Taekook Girl Series #taekook #GS