Pengrajin Senjata yang Luar Biasa

2576 - 2600

Bab 2576: Ras Phoenix Suci Sejati (12)

Bai Liufeng menggelengkan kepalanya, “Jangan coba-coba menipuku! Aku mendengar seluruh pembicaraanmu dengan Lord Zhan tadi! Alasan mengapa Lord Zhan menangkapmu adalah agar dia bisa membunuhmu dalam suatu upacara pengorbanan, untuk menggunakan esensi darahmu untuk mengaktifkan suatu susunan! Jangan pikir aku tidak tahu tentang ini!”

Ekspresi Huang Siluo langsung memucat, “Kau… kau… kau mendengar semua ini?”

Bai Liufeng mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke matanya dengan ekspresi damai dan penuh tekad.

"Benar sekali, aku mendengar setiap kata-katanya! Upacara pengorbanan ini mungkin akan segera dilakukan, bukan? Namun, kau masih tidak mau pergi bersamaku?"

Ketika Huang Siluo mendengar itu, ekspresinya berubah total saat dia menarik tangannya dengan paksa.

“Cukup! Liufeng, bukannya aku tidak mau pergi bersamamu, tapi aku tidak bisa! Kakak Tertuaku tidak akan pernah mengizinkanku meninggalkan tempat ini, dan bahkan jika kita berhasil melarikan diri, dia akan mencari kita! Tapi jika kau pergi sendiri, dia mungkin tidak akan mengejarmu tanpa henti!”

Bai Liufeng memegang tangannya erat-erat, tidak membiarkannya melarikan diri saat dia dengan cepat berkata, “Siluo, aku tahu kamu melakukan ini untukku. Itu sebabnya kamu bersedia tinggal di sini, dan kamu ingin aku pergi dengan cepat! Tapi pernahkah kamu memikirkan apa yang kupikirkan? Kita sudah berpisah begitu lama dan akhirnya aku berhasil menemukanmu, tetapi kamu tidak mau pergi bersamaku? Bagaimana mungkin aku bisa meninggalkanmu di sini sendirian, menghadapi situasi di mana kamu mungkin terbunuh kapan saja sementara aku berkeliaran dengan riang? Tidak mungkin! Kamu harus pergi bersamaku hari ini. Bahkan jika aku harus mati di sini hari ini, setidaknya aku bisa menemanimu dalam kematian!”

Mata Huang Siluo membelalak, dia terkejut sekaligus tersentuh.

Dia berkedip dan air mata mulai menetes dari sudut matanya.

“Liufeng, kau…. kau… kenapa kau harus melakukan ini? Apa yang telah kulakukan, hingga pantas mendapatkan seseorang sepertimu… Sebenarnya, aku hanya seorang pembohong. Tahun itu, aku menyembunyikan identitasku dan mendekatimu. Kalau tidak, kau akan menemukan wanita lain dengan latar belakang yang sederhana dan menjalani kehidupan yang memuaskan. Kenapa kau harus menderita begitu banyak, bahkan hampir mati, hanya karena aku?”

Bai Liufeng memeluknya erat-erat sambil melingkarkan lengannya. Pelukannya begitu erat hingga tulang rusuk mereka terasa sakit, tetapi dia tetap tidak rela melepaskannya sama sekali.

“Hentikan semua kekonyolan ini! Akulah yang menyukaimu lebih dulu dan aku tidak ingin mencari wanita dengan latar belakang sederhana. Aku hanya menyukaimu! Bahkan jika aku harus mati di sini hari ini, itu adalah sesuatu yang aku lakukan dengan rela! Baiklah, mari kita berhenti bicara. Cepat pergi bersamaku!”

Mengatakan itu dia menarik tangan Huang Siluo dan hendak pergi.

Namun, Huang Siluo berhenti setelah beberapa langkah.

“Siluo, ada apa?” ​​Bai Liufeng bertanya sambil mengerutkan kening.

Huang Siluo menyeka air matanya dan berkata lembut, “Liufeng, pergilah dulu!”

“Bukankah sudah kukatakan kalau aku tidak keberatan…..”

Bai Liufeng belum menyelesaikan kalimatnya ketika dia disela oleh Huang Siluo.

“Liufeng, aku mengatakan ini bukan karena aku ingin mengikuti perintah kakakku, untuk benar-benar menjadi korban persembahan. Tapi aku hanya tidak ingin kita mati dengan cara yang tidak jelas. Jika kita bertahan sedikit lebih lama, kita akan memiliki cukup kepastian akan peluang kita untuk melarikan diri. Apakah kau bersedia melakukan apa yang aku katakan?”