Chapter 10

312 16 2
                                        

Happy reading


Dua Minggu telah berlalu, selama itu Taro jarang menemui Kai itu pun jika mereka bertemu saat jam mengajar Kai sisa nya hanya menelpon, sambil menggenggam kertas hasil semua nilai nya Taro berjalan dengan riang ke ruang Taro.

Mengetuk pintu ruangan milik kai.

"Ini aku"

"Masuk aja Taro" suruh Kai, Taro dengan senang hati masuk ke dalam, melihat Kai yang sedang memeriksa beberapa dokumen.

"Aku sangat merindukan Kai" ucap Taro langsung memeluk Kai kemudian mencium pipi lembut milik kai.

"Hei jangan lakukan itu" protes Kai karena dia sebenarnya merasa malu karena tindakan Taro yang tiba-tiba.

"Kenapa tidak boleh? Cuma cium di pipi bukan di bibir"

"Aishhh Taro ini! Sudah sana duduk jangan menempeli ku seperti ini" suruh Kai karena dia harus menyelesaikan tugas nya agar bisa secepatnya untuk istirahat.

"Sudah buang saja hal yang tidak berguna itu, sekarang Kai harus fokus kepada ku" menarik dagu Kai agar menghadap ke dirinya.

Mata mereka saling bertemu, Taro meneguk air liurnya saat melihat bibir merah yang menggoda milik Kai.

"Apa boleh aku mencium Kai lagi?" Tanya Taro.

"C-cium apa?" Suara Kai bergetar karena gugup.

"Disini" tunjuk nya ke bibir Kai.

"Dasar menyebalkan! Minggir sana" Kai langsung mengalihkan wajahnya, untuk saat ini agar tidak menatap wajah Taro.

"Hahaha aku hanya bercanda, sebenarnya aku ke sini untuk memperlihatkan ini kepada kai" Taro memperlihatkan kertas yang dia bawa, Kai mengambil nya melihat deretan nilai pada kertas itu.

"Nilai Taro sempurna wahhh selamat!!!" Kai merasa bangga melihat nilai Taro, dirinya langsung memeluk Taro.

"Taro memang yang terbaik" puji nya.

"Terima kasih atas pujiannya dan sekarang kai harus mengabulkan permintaan ku karena taruhan ini dimenangkan oleh ku" seketika kau langsing terdiam dan mengingat taruhan mereka dua Minggu yang lalu.

"Ya Taro menang jadi apa permintaan Taro?" Tentu saja kai harus menepati janjinya meski nanti Taro meminta hal yang aneh tetapi jika Taro meminta sesuatu yang mahal mungkin Kai harus butuh waktu untuk bisa membelinya.

"Jadilah pacar ku"

"Iya eh apa?" Kaget Kai, permintaan jenis apa ini pikir dia.

"Jadi pacar ku walau sebenarnya aku pengennya kai jadi istri ku tapi mengingat aku masih sekolah makanya kita pacaran dulu" jelas Taro.

"Ga mau" tolak kai, masa dia harus pacaran sama murid nya.

"Tidak boleh mengingkari janji Kai"

"Permintaan Taro aneh"

"Aneh apanya kai? Itu normal jadi mulai sekarang kita pacaran" permintaan Taro harus Kai kabulkan apa pun alasannya tidak boleh ditolak.

"Ta-tapi kita murid sama guru Taro mana mungkin kita berpacaran"

"Tidak apa dan jika itu jadi alasan kai tidak mau menerima permintaan ku maka aku akan menyuruh Daddy ku untuk menghentikan Kai menjadi guru"

Ucapan Taro membuat kai kaget, apa maksudnya?

"Aku anak pemilik sekolah Kai sayang" jawab Taro melihat kebingungan Kai.

Kai terdiam, bisa-bisanya dia tidak mengetahui nya dan tidak sadar meski hampir dua bulan mengajar disini.

"Kenapa aku tidak sadar?" Tanya nya ke diri sendiri.

"Sudah itu tidak penting sekarang Kai jadi pacar ku okey?"

"A-aku ishhh Taro menyebalkan!"

"Ya aku tau Kai sayang juga mencintai ku" balas Taro membuat Kai kesal tetapi malu karena dipanggil sayang oleh Taro.

"Baiklah aku harus kembali ke kelas, aku akan mengantar Kai pulang nanti"

"Dan satu hal lagi Kai harus mulai belajar untuk memanggil ku dengan panggilan sayang" taro mengedipkan sebelah mata nya dengan genit membuat Kai malu dan juga kesal, bisa-bisanya dia di goda oleh muridnya sekarang.

"Tidak akan dasar manusia menyebalkan!" Teriak Kai membuat Taro yang sudah diluar hanya bisa menggelengkan kepalanya karena gemas.

"Akhirnya jadi kucing manis itu menjadi milik ku" ucap Taro dengan bangga.









TBC
Ini cerita di kasih bumbu lemon dikit ya buat chapter selanjutnya :)

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.

Obsession with you✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang