Chapter 14

160 12 2
                                        

Happy reading

"Kita akhiri saja ya hubungan kita"

"Kenapa? Kenapa harus diakhiri?" Taro menatap kai yang menghela nafas berat.

"Aku sudah tidak menyukai mu jadi mengerti lah dan aku sudah mencintai orang lain" jelas Kai membuat Taro menggelengkan kepalanya bertanda dia tidak setuju dengan ucapan Kai.

"Tidak! Kai tidak boleh mencintai orang lain selain diri ku!" Teriak Taro menarik Kai agar tetap bersamanya tetapi kai menepis tangan kai dan memilih pergi meninggalkan Taro.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku!!" Teriak Taro sekencangnya dalam suasana malam yang dingin.







"Hei Taro bangunlah!" Kai mengguncang tubuh Taro, sang empu akhirnya terbangun.

"Kai?"

"Iya ini aku! Kenapa Taro berteriak dari tadi?" Bukannya menjawab Taro justru langsung memeluk Kai.

"Taro mimpi buruk?" Tanya Kai khawatir melihat reaksi Taro.

"Kai jangan tinggalin aku"

"Apa maksud Taro? Aku tidak akan kemana-mana, lagian ini sudah tengah malam"  Heran Kai.

"Pokoknya kai harus janji tidak akan meninggalkan aku!" Taro menjulurkan jari  kelingkingnya.

"Iya kai janji!" Kai membalas uluran jari kelingking.

"Jadi apa yang membuat Taro berteriak saat tidur?"

"Aku bermimpi Kai meninggalkan aku, aku sudah berteriak agar kai tidak meninggalkan ku tetapi kai tetap pergi bersama orang lain" jelas Taro, dia merasa sedikit lega kalau tadi itu hanyalah mimpi buruk.

"Hahaha Taro sangat lucu"

"Jangan tertawa dan itu tidak lucu sama sekali" ingin sekali Taro menjewer pipi kai agar berhenti tertawa.

"Hahaha maaf maaf"

"Sepertinya kita harus kembali tidur" ajak Kai, malam ini Taro seperti biasa menginap dikos nya Kai, sepertinya kos kai sudah dianggap seperti rumah bagi Taro.

"Kai harus memeluk ku!" Pinta Taro.

"Kenapa meminta? Bukannya Taro dari awal tidur sudah memeluk ku?"

"Kan yang meluk itu aku tadi sekarang Kai sayang yang harus memeluk ku" jelas Taro.

"Seperti bayi saja minta dipeluk" cibir Kai.

"Aku memang bayi besarnya Kai jadi wajar jika selalu minta dipeluk" cengir Taro.

"Iya iya aku akan memeluk Taro"

Pagi hari nya.

"Seminggu lagi Taro bakal ujian kan?" Tanya Kai sambil mengelus kepala Taro yang sedang tidur di pahanya.

"Iya, memangnya kenapa?" Tanya Taro balik, mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Kai.

"Seharusnya Taro belajar mulai sekarang!" Tiba-tiba kai menarik kuping Taro.

"Aaaa kenapa ditarik?" Taro meringis, mengusap telinganya yang berdenyut karena tarikan Kai.

"Taro ternyata seperti itu? Pulang sana dan belajar yang rajin setelah itu baru boleh menginap disini!" Usir Kai, bisa-bisanya dirinya juga lupa kalau Taro kelas 3.

"Kenapa jadi mengusir ku? Kan tinggal seminggu lagi nanti aku akan belajar sebelum sehari ulangan" protes Taro.

"Tidak boleh! Taro harus mendapatkan nilai yang bagus biar kai semakin sayang sama Taro" setelah mengatakan Itu kai mengecup pipi Taro.

"Dasar ada mau nya baru ngasih kecupan" cibir Taro.

"Oh jadi Taro tidak suka di kecup sama kai gitu?"

"Bukannya ga suka tapi kurang aja, mendingan Kai ngasih ciuman sama Taro dibibir bila perlu dilumat" ucapan mesum taro membuat Kai malu dan kesal, semenjak berpacaran sifat polos kai perlahan-lahan hilang karena setiap hari mendengarkan ucapan mesum dari Taro.

"Jangan mulai taro! Sudah sana pulang nanti jika nilai Taro bagus kai akan memberikan hadiah yang istimewa" ucap Kai membuat Taro menaikkan sebelah alisnya bertanda tertarik dengan ucapan Kai.

"Hadiah istimewa?"

"Iya"

"Hadiahnya Aku yang minta seperti waktu pas awal kita jadian?" Tanya Taro lagi.

"Bukan tapi ini hadiah dari aku nya sendiri" jelas Kai.

"Baiklah aku akan mendapatkan nilai yang paling tinggi saat kelulusan nanti!" Tekat Taro.

"Itu Semangat yang bagus jadi pulang sana!* Usir Kai lagi.

"Iya iya untung sayang!"

Sebelum pergi Taro mengecup bibir kai dan kabur karena dia tebak setelah ini kai pasti akan berteriak.

"TARO!!!!"



TBC

Obsession with you✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang