Chapter 13

178 14 2
                                        

Happy reading


Taro memutuskan untuk ke sekolah meskipun sudah terlambat, tujuan dia untuk bertemu Kai untuk menjelaskan mengapa dia tidak menjemput Kai.

Sesampainya disekolah Taro langsung menuju ruangan Kai, pasti saat ini Kai masih mengajar jadi dia memilih untuk menunggu nya di ruangannya saja.

"Pasti kai marah kepadaku"

"Tapi kai pasti akan mengerti dengan alasan ku" balas nya ke diri nya sendiri.

"Seharusnya jam mengajar Kai sudah selesai"

"Terima kasih pak Kris telah membantu saya" terdengar suara Kai tetapi sedang berbicara kepada seseorang.

"Tidak masalah, saya melihat pak Kai kesusahan tadi jadi nya saya bantu"

Kai sedikit bingung dengan pintu ruangan nya yang tidak terkunci, dia segera membuka pintu dan melihat Taro yang sedang duduk di kursinya.

"Taro"

"Ah maaf pak Kai saya duduk di kursi anda" Taro segera berdiri, melihat guru olahraga nya ada di samping kai.

"Iya" kai mengambil tumpukan buku yang ada di tangan pak Kris tetapi tidak di kasih.

"Biarkan saya yang taruh" Kris berjalan ke arah meja Kai tidak memperdulikan keberadaan Taro disana.

"Terima kasih banyak bantuannya"

"Iya sama-sama pak Kai" balas pak Kris sambil tersenyum lalu menatap Taro sebelum keluar dari ruangan Kai.

"Kenapa kai bisa bersama dia?" Taro langsung menuntut jawaban dari Kai.

"Pak Kris hanya membantu ku, buku yang ku bawa terlalu banyak jadi terjatuh dan kebetulan pak Kris lewat jadi dia membantu membawanya" jelas Kai.

"Aku tidak suka" ucap Taro dengan nada kesal apalagi mengingat tatapan pak Kris tadi semakin membuat dia kesal.

"Kenapa tidak suka? Aku hanya dibantu saja"

"CK kai nya aja ga sadar kalau tu orang mau caper ke kai" cibir Taro.

"Hussss ga boleh ngomong kek gitu"

"Hmmm" Taro lebih mengalah daripada nanti panjang.

"Kai" panggil Taro.

"Ya?"

"Maaf aku tidak menjemput Kai tadi pagi"

"Ah ya! Kenapa tidak menjemput ku dan yang lebih parah kenapa Taro tidak sekolah?" Tanya Kai, padahal dia mengajar di kelas nya Taro hari ini.

"Aku terlambat bangun dan ponsel ku mati makanya Kai tidak bisa menghubungi ku" jelas Taro.

"Dasar kebo, sudah sana masuk kelas" suruh kai.

"Aku tidak memakai seragam mana mungkin masuk kelas" Taro lebih baik disini saja daripada masuk kelas.

"Ya juga tapi Taro tetap kai kasih tugas meski tidak masuk kelas" kai menyerah soal yang menjadi tugas murid-murid dikelas tadi.

"Iya sayang akan ku kerjakan" Taro meminjam buku kai untuk membuat tugas sedangkan Kai mulai memeriksa hasil tugas murid-murid nya.

"Kai setelah lulus aku nikahi ya" ucap Taro tiba-tiba membuat kai menghentikan gerakan tangannya.

"Hah a-apa maksud Taro?"

"Setelah lulus kita menikah" ulang Taro lebih jelas.

"Tapi Taro masih terlalu muda, lalu Taro tidak ingin kuliah gitu?"

"Tentu saja aku akan kuliah tapi aku takut nanti kai di ambil sama orang lain"

"Taro tidak perlu khawatir, kai akan selalu berusaha untuk bersama Taro sampai Taro yang sendiri tidak ingin bersama kai" ucapan Kai membuat Taro kurang setuju.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan kai apalagi bersama yang lain! Jadi jangan mengatakan hal itu" tegas Taro, dalam mimpi saja dia tidak ingin meninggalkan Kai.

"Baiklah tapi Taro boleh menikahi kai kalau sudah lulus kuliah" putus Kai membuat Taro cemberut.

"Kenapa lama sekali~" rengek Taro.

"Tidak akan lama, pendidikan itu penting dari apa pun"

"Baiklah tapi kai janji jangan tinggalin Taro"

"Iya kai janji" Kai menjulurkan jari kelingkingnya untuk membuat janji.

"Awas aja kalau kai ninggalin Taro, aku bakal culik kai"

"Heii cukup motor ku saja yang Taro culik ya!"



TBC

Obsession with you✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang