Besok adalah hari terakhir untuk Yuu Takaguchi tinggal di rumah kecilnya ini, rumah dimana ia dan mendiang ayahnya, Hirokatsu Takaguchi tinggal, di daerah pinggiran Kota London, yang jauh dari hiruk-pikuk dan keramaian kota.
Setelah kematian ayahnya sekitar sebulan yang lalu karena kecelakaan kerja sebagai buruh pabrik, Yuu tidak mampu lagi membayar biaya sewa rumah ini hingga dengan terpaksa hari ini dia mulai mengemasi barang-barangnya ke dalam koper.
Namun sepertinya keberuntungan masih berada di pihaknya sekarang. Nyonya Lily Benjamin mengajaknya untuk tinggal di rumahnya. Keluarga Benjamin adalah pendiri sekolah dimana Yuu menuntut ilmu. Selama ini Yuu mendapatkan tunjangan beasiswa dari Keluarga Benjamin karena prestasinya di sekolah yang selalu bagus.
Sebenarnya Yuu merasa tidak enak hati dengan ajakan Nyonya Lily, tapi ia juga masih ingin melanjutkan sekolahnya dengan tenang. Jadi dia tidak punya pilihan selain menerima ajakan Nyonya Lily. Dan besok, dia akan dijemput oleh mobil pribadi Keluarga Benjamin.
"Apa semua barang yang kau perlukan sudah masuk ke dalam koper? Tidak ada yang tertinggal?" tanya seorang laki-laki tampan dan tinggi yang baru saja membantu Yuu mengepaki semua pakaian ke dalam koper di kamar Yuu. Matanya berwarna cokelat cerah hingga membuat wajahnya tampak lebih menarik untuk dipandang.
"Iya, Joseph. Semuanya sudah rapi di dalam koper," balas Yuu pada Josephan Martin yang akrab disapa Joseph itu. Dia adalah teman sekolah Yuu satu kelas, teman terdekat yang ia miliki selama SMA.
"Sejujurnya jika kau tidak ingin tinggal di rumah Keluarga Benjamin, rumahku masih terbuka lebar untukmu, Yuu," kata Joseph.
Yuu terkekeh pelan yang membuatnya tampak memejamkan mata karena matanya yang sedikit sipit. "Kau benar-benar sudah sangat baik karena membantuku mengemasi barang-barangku hari ini, dan aku tidak ingin merepotkanmu lagi. Lagipula aku akan merasa lebih tidak enak lagi kalau aku menolak ajakan Nyonya Lily. Dia sudah sangat baik padaku selama ini karena membiayai pendidikanku. Aku merasa serba salah jika menolaknya."
"Baiklah, jika memang itu maumu. Karena ini hari terakhirmu tinggal di rumah ini, ijinkan aku menginap di sini untuk malam ini."
"Terimakasih, Joseph. Tapi jangan lupa bilang pada ibumu kalau kau akan menginap. Jangan pernah membuat ibumu khawatir."
"Itu masalah gampang. Akan aku bereskan nanti," Joseph menghempaskan bokongnya di atas kasur. Tanpa sengaja ia melihat sebuah bingkai foto di atas meja. Ia langsung meraihnya dan memerhatikan foto itu dengan seksama.
"Apa kau tidak akan membawa ini?" tanya Joseph sambil menyerahkan bingkai foto itu pada Yuu.
Yuu menerimanya dengan perlahan dan memandang isinya. Disana tampak foto kedua orang tuanya dengan wajah ceria. Ibunya menggendong dirinya saat masih bayi. Dari foto tersebut, terlihat sekali bahwa ibunya bukanlah keturunan Jepang seperti ayahnya. Ibunda Yuu, Marina Hasyim, adalah wanita berdarah Indonesia, yang telah meninggal dulu ketika Yuu masih berusia tiga tahun. Ia sendiri tidak tahu penyebab ibunya meninggal karena ayahnya tidak pernah mau menceritakan hal itu.
Dan sekarang ia tidak punya siapa-siapa lagi. Bahkan ia tidak mengenal satu pun sanak saudara dari pihak ibu maupun ayahnya. Ia hanya pernah mendengar kalau hubungan ayah dan ibunya tidak direstui oleh keluarga dari kedua belah pihak. Jadi ayah dan ibunya akhirnya membangun hidup baru di Kota London ini.
Tapi sekarang...........
Kedua tangan Yuu meremas bingkai foto itu. Bahunya mulai berguncang diselingi suara tangis kecil.
"Oh, tidak. Maafkan aku, Yuu. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih," kata Joseph sambil berjalan mendekati Yuu.
Yuu tidak menjawab. Ia masih menunduk menatap bingkai foto itu dengan berlinangan air mata. Hingga akhirnya, Joseph memutuskan untuk melingkarkan kedua lengannya di tubuh Yuu dan membiarkan laki-laki itu melanjutkan tangisan sambil bersandar di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Troublemaker (boyxboy)
AcakSelama hidupnya, Yuu selalu berusaha bersikap baik dengan semua orang. Ramah, sopan, murah senyum. Sampai akhirnya ia merasa sangat sial dan menjadi manusia paling menyedihkan di muka bumi seusai ayahnya meninggal dan membuatnya menjadi yatim piatu...