Om Ricky melambaikan tangan dengan senyum lebar untuk kepergianku. Kehadiran Om Ricky ternyata lumayan membuatku tenang. Ada orang yang masih peduli padaku sampai di detik terakhir aku harus meninggalkan kota ini.
Aku membalas lambaian tangannya sebelum menghilang ke dalam stasiun. Aku mengikuti porter yang membawa koper dan ranselku. Langkahnya gesit, padahal tangannya repot membawa banyak barang. Dia seperti orang yang paling mengenal setiap sudut stasiun ini, bahkan tanpa ragu langsung masuk ke salah satu gerbong kereta.
Aku nggak sempat menghentikannya. Tapi, aku juga nggak punya alasan untuk meragukannya. Jadi, aku tetap mengikuti langkahnya yang terburu-buru itu.
***
Happy reading!
Bab ini dihapus sebagian karena pindah ke Karyakarsa.
Akun Karyakarsa : Franciarie
❤❤❤
![](https://img.wattpad.com/cover/216913054-288-k949964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Wanna Be (Tamat)
RomanceKalian punya Papa posesif, yang terus mengawasi dan mengikuti ke mana pun? Sama! Aku benci Papa yang membuntuti setiap pergerakanku, seolah aku ini balita yang nggak bisa dibiarkan keluyuran sendirian. Tapi, ternyata saat Papa pergi, aku sadar kalau...