Di pagi hari yang cerah terlihat gadis cantik berlesung pipi yang masih memejamkan matanya tertidur lelap di atas kasur kamarnya, cahaya matahari menyilaukan mata mengganggu sang gadis cantik itu, ia yang terusik itu pun mulai membuka matanya perlahan, ia meraih ponsel di sampingnya lalu melihat jam yang ada di ponsel itu sudah menunjukkan waktu pukul 06.10, ia ingat kalau hari ini ia sudah berjanji menjemput teman manjanya itu untuk berangkat sekolah bersama.
Gadis itu menghela nafas panjang mengingat kalau ia masih harus melanjutkan aktivitas melelahkannya itu lagi hari ini, walaupun ada yang berbeda kali ini yang mungkin akan merubah dirinya suatu saat nanti, mengesampingkan hal itu ia lalu bangun dari kasur dan meregangkan tubuhnya sebentar sebelum akhirnya ia berjalan ke kamar mandi bersiap menjemput temannya itu.
Selesai dengan aktivitas paginya, kali ini berbeda dengan hari hari biasa, Shani yang biasa berangkat menggunakan sepeda, kali ini Shani memakai jaket, mengambil kunci motornya dan juga 2 helm lalu berjalan keluar rumah ke arah motornya terparkir, Shani menaiki motor itu lalu meninggalkan pekarangan rumahnya pergi menjemput Gracia.
~ Di sisi lain…
Ada seorang ibu yang sedang mengetuk pintu kamar sang anak guna membangunkan anak gadisnya agar tak terlambat masuk sekolah, karna masih tak mendapatkan jawaban, sang ibu pun membuka pintu kamar itu lalu masuk dan membuka tirai jendela, gadis yang sedang tertidur itu pun merasa terganggu dengan cahaya yang masuk kedalam kamarnya, ia berbalik dan menutup kepalanya dengan selimut.
“Gre ayo bangun nak, nanti kamu terlambat loh” ucap sang ibu sambil menarik selimut sang anak gadis dan mengelus puncak kepala anak gadisnya itu.
“Dingin banget bun” ucap gracia sambil berusaha membuka matanya, duduk bersandar di headboard kasur dan memeluk sang ibu.
Sang ibu yang mendengar keluhan anaknya pun merasa khawatir, sang ibu langsung memeriksa suhu tubuh anaknya, dan benar saja kalau anak gadisnya itu demam sekarang.
“duh Gre kamu demam sayang, gak usah masuk sekolah dulu yaa hari ini?” ucap sang ibu gelisah.
“Gre tetep masuk sekolah aja bun, gak mau ketinggalan pelajaran, bentar lagi udah mau ujian, cuman kurang enak badan dikit aja kok ini, aku juga udah ada janji sama Shani mau berangkat sekolah bareng hari ini” ucap gracia meyakinkan sang ibu.
“yaudah terserah kamu aja, tapi nanti kalau udah ngerasa nggak nyaman kabarin bunda atau ayah yaa, kita langsung ke rumah sakit gak ada penolakan lagi” tegas sang ibu.
“iya iyaa bun, yaudah aku mau siap siap dulu” ucap gracia sambil berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan sang ibu.
Sang ibu pergi ke dapur meninggalkan kamar anak gadisnya, ia menyiapkan sarapan untuk suami dan anak gadisnya itu, sang ibu menjelaskan kondisi sang anak pada suaminya yang dibalas dengan helaan nafas panjang saja, sang ayah sudah hafal kalau anak gadisnya itu memang sangat keras kepala, tak lama hadirlah sang anak yang sudah selesai dengan rutinitas paginya, mencium pipi sang ibu dan sang ayah lalu duduk memakan sarapan yang sudah disiapkan oleh ibunya itu.
Waktu terus berjalan sampai terdengar suara bel berbunyi, Gracia bisa menebak siapa yang membunyikan bel rumahnya, saat ia ingin berdiri untuk membuka pintu, ia dihentikan oleh sang ibu.
“udah kamu makan aja dulu, biar bunda yang buka pintu” perintah sang ibu sambil berjalan ke arah pintu dan membukanya.
“Assalamualaikum bunda” ucap Shani sambil menyalami tangan wanita dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everything in my life is only about you >GRESHAN<
FantasyTerimakasih sudah hadir dalam hidupku... Jika bukan karna adanya keberadaanmu, mungkin aku akan kehilangan nyawaku ditanganku sendiri, sekarang jangankan menyakiti diriku sendiri, bahkan aku tak rela mati dan meninggalkanmu... Uluran tanganmu saat i...