Shani selalu mengerjakan tugas kelompoknya sendirian, tapi kali ini sang guru melarangnya, guru tersebut langsung memilihkannya kelompok yang masih kekurangan anggota, Shani sudah sangat hafal apa yang akan terjadi selanjutnya, Shani akan selalu disisihkan bahkan anggota kelompok itu langsung menolak mentah mentah Shani untuk bergabung dengan kelompoknya, jika saja guru tersebut tak mengancam mereka dengan pengurangan nilai, mungkin Shani akan benar benar mengerjakan tugas itu sendiri, yeah walaupun ia sudah bergabung dengan kelompok itu, nantinya ia juga akan tetap mengerjakan tugas sendiri, ia tahu kalau namanya tak akan mereka cantumkan di tugas kelompok itu.
Mereka mulai mengerjakan tugas mereka yang harus dikumpulkan hari ini juga, berselang lama hingga bel istirahat pun berbunyi, tugas sudah dikumpulkan dan Shani langsung bergegas jalan ke arah kantin, lorong kelas yang dilewatinya itu adalah kelas Jinan, Shani menepati janjinya untuk makan siang di kantin bersama jinan, jalan lorong arah ke kantin memang melewati kelas Jinan.
Saat menunggu Jinan keluar dari kelasnya, Shani bersandar di tembok samping pintu dan membaca novel, ia tak memperdulikan siapapun yang melihatnya aneh, saat menunggu Jinan, Shani disapa oleh seseorang...
"Ehh Shan? Kamu ngapain disini? cari seseorang?"
"Hemm"
"Hemm tuh maksudnya apa? diajak ngobrol kok hemm doang jawabnya"
"Iya gracia, saya lagi nunggu Jinan"
"Nahh gitu dong jawabnya, kan enak"
"Hemm"
"Kenapa nggak dipanggil aja sih?"
"Nanti juga keluar"
"yailah nunggu keluar sendiri mah lama, tunggu sini ku panggilin Jinan nya"
"Ehh, gak us-"
"WOI JINAN, LU DICARIIN SHANI NIH!!!!"
Batin Shani "nih bocah urat malunya udah putus kah? Itu jelas jelas bukan kelas dia, bisa bisanya dia masuk kelas orang seenak jidatnya, mana pake teriak teriak lagi, bukannya di kelas ini juga ada crush dia? Emang dia gak malu apa? Bocah aneh"
Mendengar keributan memanggil namanya, Jinan sempat kaget tapi langsung berlari menghampiri sang sumber suara.
"Tuh Shan Jinan nya, aku balik kelas dulu yaa"
"Thanks"
"Nan gw balik dulu yak, bye"
Gracia meninggalkan mereka berdua yang masih berdiri terdiam di depan pintu karna heran dengan kelakuan anak satu ini.
"temen lu Shan?"
"amit amit, udah cukup satu aja toak berjalan di samping gw"
"enak aja toak berjalan, gini gini cuman gw yang mau temenan ama kulkas berjalan modelan kek lu"
"yeahhh thanks"
"bercanda Shan, mereka aja yang terlalu bodoh untuk jadi temen lu, btw cewek tadi lumayan juga buat lu jadiin temen, sekelas kan kalian? keliatannya deket juga tuh dia ama lu"
"deket? Namanya aja gw baru tau kemaren, itupun baca namanya waktu bagiin buku, deket darimananya?"
"lahh terus kenalnya gimana, kok tadi kek udah kenal lama?"
"mana gw tau, emang dasarnya sksd kali tuh bocah"
"hahaha tapi dia kayaknya baik deh Shan, gapapa kali ditemenin juga"
"hadehh, lu kalau masih mau gibahin dia silahkan deh, gw laper mau ke kantin"
Shani langsung jalan ke kantin meninggalkan Jinan yang masih saja terus menggodanya. Shani benar benar tak menggubris apapun yang dibicarakan Jinan, Shani sekarang sangat mudah curiga, ia bahkan tak berani untuk percaya pada orang lain lagi saat ini, dia takut jika dia membuka hati untuk siapapun yang mau berteman atau bahkan mendekatinya, mereka hanya akan memanfaatkan kebaikannya saja, karna orang yang mendekatinya rata rata memang hanya ingin memanfaatkan dan mempermainkan dia saja.
bukannya Shani negatif thinking, ia hanya tak ingin memiliki masalah baru karna masalah dia sudah sangat banyak.
Next part...
Gimana menurut kalian? Komen dong...
Aku juga pengen tau pendapat kalian tentang cerita ini, sharing sharing boleh juga tuh...
![](https://img.wattpad.com/cover/380058606-288-k260699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything in my life is only about you >GRESHAN<
FantasíaTerimakasih sudah hadir dalam hidupku... Jika bukan karna adanya keberadaanmu, mungkin aku akan kehilangan nyawaku ditanganku sendiri, sekarang jangankan menyakiti diriku sendiri, bahkan aku tak rela mati dan meninggalkanmu... Uluran tanganmu saat i...