12> Haha Orang Asing

104 12 0
                                    

Motor Shani pun sampai di pekarangan rumah Gracia, Shani mencoba untuk memanggil seorang gadis yang tak terasa pergerakannya, apakah gadis itu tertidur? yang benar saja? Shani sudah berusaha membangunkan gadis yang masih senantiasa memeluk dirinya itu, akan tetapi hasilnya nihil, gadis yang bernama Gracia itu tak bangun bangun, lalu shani harus bagaimana sekarang? tak mau berlama lama berdiam diri disana Shani lebih memilih menjagrak motornya, lalu menggendongnya ala koala yang langsung dibalas pelukan di lehernya, ia menghela nafas panjang karna gadis digendongannya itu benar-benar tak mau bangun, Shani berjalan ke arah pintu masuk rumah Gracia dan mengetuk pintu rumah itu yang lalu dibuka oleh seorang wanita.

"lohh gracia? ini anak saya kenapa? kamu siapa?" tanya ibu gracia yang melihat anaknya ada di gendongan Shani.

"maaf sebelumnya, nama saya Shani bu, saya temen sekolahnya Gracia, maaf karna saya bawa Gracia sampai selarut malam ini, ini Gracia nya cuman ketiduran aja bu tapi gak bisa dibangunin anaknya" Jelas Shani menenangkan sang ibu dari temannya itu.

"aduhh bener bener yaa anak ini, gapapa nak Shani, maaf yaa malah ngerepotin kamu" jawab Ibu Gracia.

"nggak ngerepotin kok bu, malah saya yang ngerepotin Gracia tadi dia nemenin saya, ini Gracia nya gimana bu? kasian kedinginan nanti" balas Shani.

"haha sampai lupa, berat yaa dia?, bawa ke dalam aja Shan, minta tolong anter ke kamarnya aja yaa, kamarnya di lantai dua sebelah kanan, nanti ada nama gracia di pintunya" jawab ibu gracia sambil melebarkan pintu agar Shani bisa masuk ke rumahnya.

"iya bu, permisi" balas Shani langsung membawa gadis digendongannya menuju kamar yang ditunjukkan sang ibu.

KAMAR GRACIA

Saat Shani meletakkan Gracia di kasur, Gracia masih tak mau melepaskan pelukannya pada leher Shani, gracia masih memeluk Shani dengan sangat erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Shani meletakkan Gracia di kasur, Gracia masih tak mau melepaskan pelukannya pada leher Shani, gracia masih memeluk Shani dengan sangat erat.

"Ge ini udah di kamar kamu loh, lepasin yaa, aku mau pulang mendung tau mau hujan ini" ucap Shani sambil menepuk halus punggung gadis yang memeluknya erat.

"emghh, kamu di sini aja temenin aku, mau bobo sambil peluk kamu" eluhh gracia yang masih menutup matanya

Shani memejamkan matanya sebentar menghela nafas panjang lalu duduk di samping Gracia yang tertidur, Shani merapikan rambut halus yang menutupi wajah Gracia, ia mengelus pipi Gracia.

"aku harus pulang Ge, besok janji aku jemput kamu deh kita berangkat sekolah bareng yaa" Janji Shani yang mencoba untuk membujuk Gracia

"janji ya?" pinta Gracia

"iyaa ge iyaaaa" jawab Shani

Gracia pun melepaskan pelukannya, Shani pun memakaikan selimut pada Gracia, Shani benar benar dibuat bingung olehnya, sifat Gracia yang kadang dewasa dan mandiri tapi tak jarang juga Gracia sangat manja padanya.
Shani mengambil Jaketnya lalu berjalan keluar kamar, ia menuruni tangga dan menemukan ibu Gracia yang sedang mengobrol bahagia bersama sang suami, siapa lagi kalau bukan ayah dari gadis yang menahannya tadi.

"ehh nak Shani, sini duduk dulu, makasih yaa udah nganterin Gracia pulang, sampai digendong ke kamarnya lagi" ucap ibu Gracia sambil menarik tangan Shani untuk duduk.

"iya bu gapapa, saya yang harusnya minta maaf karna baru anterin Gracia pulang sampai tengah malem" jawab Shani segan

"jangan manggil bu dong, udah kayak dosen aja nih formal banget Shan? panggil bunda aja gapapa, oh iya ini kenalin ayahnya Gracia suami bunda" ucap Bunda Gracia

"halo nak Shani, panggil ayah aja juga gak papa" ucap sang ayah mengenalkan diri

"oh iya maaf bunda ayah sekali lagi" jawab Shani sambil menunduk

"gapapa gak usah takut gitu dong, lain kali jangan terlalu larut malam yaa, kamunya kan juga cewek bahaya kalau masih diluar rumah jam segini" ucap sang ayah.

"iya yah, yaudah Shani izin pulang dulu ya Ayah Bunda" Jelas Shani berpamitan.

"Gak mau nginep aja Shan? udah malem gini, bahaya banget jam segini dijalanan" tawar bunda

"nggak bun maaf, Shani langsung pulang aja nanti dicariin mama papa, udah tengah malem juga, Shani pamit yaa" ucap Shani yang langsung berdiri dan menyalami kedua orang tua Gracia.

"hati hati yaa nak, saya minta nomor telepon kamu aja sini, nanti kalau sampai rumah kabari ayah bunda yaa" ucap ayah gracia sambil menyodorkan hp nya, Shani langsung menambahkan nomornya di hp tersebut.

"iya ayah bunda saya permisi" ucap Shani lalu meninggalkan rumah tersebut.

Shani mengendarai motornya sampai rumah.

KAMAR SHANI

KAMAR SHANI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Shani melempar jaketnya ke kursi, mengganti bajunya lalu merebahkan dirinya di kasur, ia membuka ponselnya melihat notif dari ayah Gracia yang menanyakan dirinya sudah sampai rumah atau belum, Shani langsung mengabari Ayah Gracia lalu melemparkan Handphonenya ke sembarang arah lalu memejamkan matanya.

Dari ujung mata Shani ia menangis, Shani tersenyum miris...

ia merasa diperhatikan, orang tuanya bahkan tak pernah memperhatikannya, malah orang tua temannya yang bahkan baru mengenalnya malah sangat perhatian padanya, kenapa bukan orang tuanya yang perhatian seperti itu? kenapa malah orang luar?

Shani tertidur dalam senyum mirisnya...

Next part...

sorry yaa lama updatenya sabi lah komen, perasaan yang baca tuh lumayan deh...

Everything in my life is only about you >GRESHAN<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang