Give and Take

BIG GIRL

-WHAT DID U DO, WITH THE BROKEN HEART-

bukan kehendak kita untuk terus merasakan perasan ini. Sudah bertahun-tahun mencoba untuk menghilangkannya. Bukannya menghilang berkurang pun tidak sama sekali. Yang ada perasaan ini semakin kuat

"Jangan merasa kamu paling terakiti shel.."

"Kita udah ngomongin hal ini kan kemarin.."

"Aku udah jelasin juga kan semuanya.."

"Dia cowo baik-baik shel, aku udah cari tau semua tentang dia."

"Bakan dia cuma pacaran sekali, karna memang dia susah untuk suka sama orang.."

Ashel menatap adel dengan mata yang masih berkaca-kaca

"Aku tau, aku udah denger semuanya.."

"Aku juga udah paham sama semua yang kamu omongin.."

"Cuma, aku masih belum bisa nerima kalo kita berakhir kayak gini.."

"Putusnya kita bukan karna hubungan kita yang buruk, bukan karna kita udah ngga cocok."

"Bukan karna orang ketiga juga..."

"Tapi kita putus karna keadaan.."

"Karna norma, karna agama.."

"Kamu suruh aku bersikap kayak chika aku ngga bisa.."jelas ashel panjang lebar

Adel menghela nafasnya berat, bukan ini yang adel mau. Bukan ini yang adel bayangkan

"Kamu tau kan, sekarang akhirnya chika mau nemuin ara.." ujar ashel

Adel mengangguk

"Dan kamu tau, setiap malem chika cerita gimana susahnya dia buat ngontrol perasaannya yang udah dia tahan dan coba buat ngehilangin itu semua?"

"Bukan cuma ara yang tergila-gila sama chika.."

"Chika juga sama gilanya kayak ara.."

"Dan kamu tau, kenapa aku selalu berusaha menutup mata dengan semua hal yang bikin kita pisah?" Tanya ashel

Adel menggeleng

Ashel tersenyum sedih

"Karna aku ngga sekuat chika.."

"Minggu depan kamu udah jadi istri orang, aku yakin kamu bisa dan mungkin kamu lebih kuat dari chika.."

"Aku mohon, bahagia terus yaaa..." Jawab Adel

********************

Adel menyandarkan badannya pada sofa yang ada di ruangan ara

Adel menyerahkan undangan pernikahan ashel pada ara dan melanjutkan menutup matanya

"Seminggu lagi?" Ujar ara