Kedua orang tua Juna menjemput anaknya untuk tinggal bersama mereka setelah kejadian yang membuat Juna cukup terguncang tersebut, selama itu pula unit apartemen milik pemuda tampan tersebut kosong.
Reina memandang sendu setiap melewati unit tetangganya tersebut. Ia beberapa kali mencoba menghubungi pemuda tersebut tapi belum ada balasan sampai sekarang.
"Belum dibales juga." Gumam Reina dengan raut wajah sedih saat menunggu lift di kantor terbuka.
"Reina..." Panggil Yura sambil berlari mendekati Reina.
Reina sedikit kebingungan dengan kehadiran sahabatnya tersebut, "Lo kok bisa di sini?"
"Hasil dari mengancam senior gue biar bisa ikut rapat di sini." Jelas Yura dengan bangganya.
Reina tersenyum mendengarnya, "Ide lo emang enggak ada habisnya ya Ra."
"Hehehe..."
"Oh iya my idol belum balik ke apartemen?" Reina menggeleng.
"Soalnya gue lihat tadi pagi unitnya masih kayak sepi gitu."
"Anjir emang si Tio harusnya gue bikin babak belur dulu itu orang." Balas Yura yang mulai kesal.
Reina mencoba menenangkan sahabatnya tersebut, "Sabar-sabar lo lagi jadi pegawai kantoran yang harus anggun."
"Untung lo tenangin gue Rei."
"Lo udah makan siang belum?" Yura menggeleng.
"Ya udah gue traktir di kantin perusahaan yuk." Ajak Reina sambil merangkul sahabatnya tersebut masuk ke dalam lift.
"Asik..."
Saat keluar dari lift Reina dan Yura tidak sengaja bertemu Chesil yang tampak akan pulang.
"Wah takdir macam apa nih."
Chesil langsung memeluk Yura, "Gue kangen sama lo."
"Sama gue juga." Balas Yura.
"Sil mau makan bareng apa enggak?" Tanya Reina.
Chesil mengangguk dengan antusias, "Mau banget dong."
Ketiga gadis yang sudah bersahabat sejak duduk dibangku SMA itu pun berjalan bersama menuju kantin perusahaan.
Mereka mengambil makanan yang sesuai dengan selera mereka sebelum memilih tempat duduk pojok yang tidak terlalu ramai.
"Lo enggak papa kan Ra?" Tanya Chesil khawatir.
Kabar mengenai Juna memang sudah tersebar dan berita tersebut menjadi topik hangat baru-baru ini di semua kalangan.
Yura melengkungkan bibirnya, "Galau brutal nih gue gara-gara kelakuan tuh setan satu."
"Gue sempet kaget sama beritanya soalnya pas enggak sengaja ketemu di belakang panggung dibeberapa acara gue lihat itu orang paling perhatian sama artisnya."
"Ya kan? Lo aja kaget apalagi para penggemar yang udah nganggep itu orang kayak abang buat mereka."
Reina hanya diam menyimak perbincangan kedua sahabatnya tersebut.
"Parahnya dia ngelakuin semua itu buat balas dendam sama kakak iparnya, jadi dari awal gabung dia udah punya niatan bikin hancur perusahaan itu." Jelas Yura yang memang selalu mengikuti perkembangan tentang kasus tersebut.
"Ngeri banget ya."
Reina dan Yura sontak menatap Chesil secara bersamaan.
Chesil kebingungan, "Kenapa?"
"Lo kalau ada sesuatu yang aneh langsung cerita ya." Mohon Reina sambil menggenggam tangan sahabatnya tersebut.
"Santai aja selama dibawah pengawasan Govalin pasti artis-artis dan karyawan-karyawannya aman." Balas Chesil sambil tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Artis II Jungkook Ryujin✅
أدب الهواةKehidupan Reina Darmawan yang tenang mulai berubah semenjak kedatangan tetangga baru seorang anggota boy group yang banyak tingkah bernama Juna Mahendra.