89. Awal Mula Delvi Dan Atha Berjumpa

12 15 0
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

"Anjing, si Afgan itu!" umpat Ava, setelah mendengar penjelasan dari Atha siapa cowok misterius itu.

"Gua udah nebak dia dari awal. Tapi, karena gua lebih mentingin keselamatan Delvi gua nggak sempat cek sendiri semalam," jelas Atha.

"Ane nggak habis pikir sama Afgan tu, padahal dulu benci bangat sama Delvi," kesal Ava.

"Tapi, beberapa waktu lalu dia berusaha dekatin Delvi Bang," Atha mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Iya, ane tau bangat. Setiap belajar juga dia lebih fokus natap Delvi dari pada penjelasan yang guru beri," geram Ava, mengingatkan ketika ia memergoki Afgan yang menatap Delvi dengan harap.

"Delvi gimana sekarang?" tanya Ava, khawatir.

"Selagi sama gua, dia aman," kata Atha, tidak suka ada cowok lain yang memperhatikan Delvi selain dirinya.

"Tenang, ane nih teman dia jelas ane khawatir. Lu kira, ane doyan sama cewek bar-bar kek Delvi? Ogah! Mending cewek kayak Rida, anggunly dan lemah lembut," kata Ava, membayangkan Parida.

"Elu nggak tau aja Bang, cewek bar-bar dan tantruman pas mode manja," pamer Atha.

Ava langsung menatap Atha serius. "Udah, ada rasa nih?" goda Ava.

"Lu kira Bang, gua yang anti cewek mau di tempelin sama cewek kayak Delvi yang bar-bar dan tidak ada sama sekali anggun-anngunnya, kalau gua nggak ada rasa sama dia?" bukan jawaban, Ava malah mendapat pertanyaan balik dari Atha.

"Benar juga sih," setuju Ava.

"Gua nggak tau sejak kapan rasa ini tumbuh yang jelas, gua nyaman sama Delvi," ungkap Atha.

"Jangan sakiti Delvi, kalau sampai itu terjadi, ane yang akan hajar elu habis-habisan," kata Ava, nggak main-main.

"Kalau gua sampe nyakitin Delvi, nggak elu aja yang akan hajar gua Bang, gua pun akan hajar diri gua sendiri," balas Atha, serius.

"Elu udah tau Delvi orangnya gimana, ane harap elu nggak akan pernah mempermasalahkan sifat Delvi yang kurang dewasa di kemudian hari," peringat Ava.

Ini Ava, udah seperti seorang Abang yang memberi pesan kepada laki-laki lain yang akan melamar adeknya.

"Bang, mungkin di mata kalian Delvi itu cewek bar-bar dan kasar. Tapi, di mata gua, dia itu cewek cerewet dan manja di waktu yang bersamaan, gua suka dengan dia yang setiap ada masalah selalu bertanya sama gua, gua suka setiap dia marah nggak diam-diamin gua tapi langsung bilang di mana letak salah gua dan yang paling penting gua suka semua hal yang ada di dirinya," Atha mengatakan semua itu dengan wajah yang berseri-seri, meski tidak ada senyum sama sekali. Tapi, Ava tau kalau Atha menganggumi Delvi lebih dari yang ia pikirkan.

Asmaraloka_DelTha [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang