90. Anxiety Disorder

6 13 0
                                    

Salam kenal dari Gadis Polos...

⚠️Warning!!!⚠️
Mohon bijak dalam membaca, plagiat dilarang mendekat, ini murni karya saya tolong kerja samanya!!!

Selamat membaca!!!
Maaf banyak typo bertebaran!!!

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

                                                        *

Satu bulan sudah berlalu. Kasus yang di alami Delvi dan Parida membuat SMA Cakrawala gempar. Delvi yang memang di haruskan mengambil ijazah ke sekolahnya terpaksa harus mendengarkan seliweran kasus yang menimpanya satu bulan lalu.

"Gua bisa, gua bisa," bisik Delvi, menyemangati dirinya.

Ava yang berada di samping Delvi segera menarik Delvi, agar lebih dekat dengannya.

"Elu pasti bisa, ane selalu ada dekat elu. Kalau mereka berani macam-macam, biar ane turun tangan," bisik Ava, berusaha menenangkan Delvi yang mulai gelisa.

Semenjak kejadian yang menimpa Delvi dan Parida. Psikiater menyatakan keduanya mengindap Anxiety Disorder penyakit mental yang membuat pengidapnya memiliki rasa cemas dan rasa takut yang berlebihan. Delvi dan Parida takut jika mereka semua tidak percaya bahwa dia selamat dari kasus yang hampir melecehkannya, Delvi dan Parida takut jika orang-orang menganggap diri mereka menjijikkan, Delvi dan Parida takut jika kejadian yang menimpa mereka kembali terjadi. Makanya, Ava berusaha menenangkan Delvi agar dirinya tidak kambuh.

Sesampai di ruang sekolah. Ava menjelaskan kejadian yang mereka alami selama perjalanan mereka menuju ruang guru.

"Mohon Pak, saya tidak terima dengan mereka yang masih membahas kasus yang menimpa teman-teman saya. Saya harap, kedepannya tidak ada lagi siswa-siswi SMA Cakrawala yang membahas kasus ini. Ingat, Parida masih sekolah di sini, takutnya ia semakin terguncang dengan pembahasan siswa-siswi di sini," Ava tanpa takut, memohon agar semua kejadian yang menimpa Delvi dan Parida tidak ada yang membahasnya.

"Kami para guru mengucapkan maaf atas kejadian yang menimpa Delvi dan Parida. Juga, kami mohon maaf atas ketidak nyamanan kalian karena para murid masih ada yang membahas kasus yang tidak pantas untuk di jadikan perbincangan. Kami para guru akan usahakan semua murid pada tutup mulut," ada penyesalan setiap ucapan yang keluar dari mulut guru tersebut.

"Baiklah Pak, smoga apa yang bapak usahakan membuahkan hasil, kasihan Parida yang akan tertekan. Kalau begitu , kami undur diri karena saya dan Delvi ingin mengambil ijazah," balas Ava.

Setelah mereka mengambil ijazah, Delvi dan Ava berpamitan untuk pulang karena tidak memungkinkan mereka untuk berlama-lama di sekolah yang sudah tidak sehat lagi.

Parida masih absen karena ia belum siap bertemu dengan teman-temannya yang lain. Dia, tidak kuat mendengar pembahasan teman-temannya tentang kasus yang menimpa dirinya.

"Del! Bang Ava!" panggil seseorang yang ternyata itu Atha.

"Apa?" tanya Delvi dan Ava berbarengan.

"Mau pulang? Nggak, mampir ke kantin dulu?" tawar Atha yang tau kalau Delvi sangat kangen dengan makanan di kantin.

Asmaraloka_DelTha [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang