✧ 31 .

902 130 53
                                    


Hai guys jangan lupa vote n comment nya ya

Enjoy reading love!

--------------------~•~--------------------

Satu bulan, tiga Minggu, dua hari. kurang lebih itulah waktu yang kuhabiskan di kediaman keluarga Malfoy. Malfoy manor menjadi tempat ku tinggal selama libur kenaikan kelas di Hogwarts. sehari-harinya aku lakukan dengan penuh tawa bahagia yang diciptakan oleh dua sosok pria untukku. draco dan blaise menemaniku selama satu bulan ini agar aku tak kesepian maupun teringat dengan seluruh masalahku.

tiap minggunya kita bertiga selalu berjalan-jalan ke Diagon Alley untuk sekedar membeli makanan-makanan ringan yang kami sukai. dimulai dari toko makanan Honeydunkes dan kedai Three broomstick kesukaan draco yang selalu kita kunjungi setiap Minggu. ku akui selama satu bulan ini kepalaku terasa mendingan dan tak lagi merasakan pusing karena banyaknya pikiran yang membuatku sakit kepala.

Tiga puluh tujuh surat dari Harry tak pernah ku baca satupun karena draco yang langsung membakarnya begitu surat itu disampaikan oleh hedwig. tak tanggung-tanggung pria itu hampir menyiksa burung hantu kesayangan Harry karena kesal akan kedatangannya yang selalu membuatku menangis karena teringat dengan apa yang ku alami belakang ini.

Dan disinilah aku berada. Di kamar luas yang selama ini menyaksikan bagaimana lelahnya aku menangisi yang yang sudah terjadi. kamar yang sudah cissy siapkan padaku lah yang menjadi saksi bagaimana rasa benciku pada orang tuaku semakin menjadi-jadi. Mengingat beberapa Minggu yang lalu mereka datang ke Malfoy manor hanya untuk memarahiku karena tak pulang ke rumah suamiku.

Masih ku ingat dengan jelas bagaimana Lucius yang hampir melaporkan ibuku pada kementrian sangking terkejutnya ia karena wanita itu melemparkan vas bunga padaku sehingga menyebabkan luka bocor di kepalaku. Andai mereka tahu apa yang jalang itu lakukan padaku saat aku kecil dulu. Masih kah mereka mampu bersabar pada sikap seorang istri dari verius black?

Ku pandangi wajah ku sendiri di cermin meja rias besar. ku akui bahwa diriku memang memenangkan gen tepat dari kedua orang tuaku. Di umurku yang beberapa hari lagi akan menginjak enam belas tahun, aku bisa melihat pun merasakan dengan jelas bagaimana perkembangan diriku sendiri.

buah dadaku yang semakin besar tentunya membuat beberapa bra milikku sudah kekecilan. Rambut hitam panjang ku yang sekarang panjangnya sampai ke pantatku menjadi ciri khas sendiri bagiku bahwa aku tak pernah memiliki rambut pendek di masa remajaku. tak lupa bahwa akhir-akhir ini aku sering mengikuti draco berolahraga di ruang pribadi miliknya demi menjaga kebugaran tubuhku.

Bonusnya pinggangku semakin mengecil. aku benar-benar menyukai ini semua ya tuhan.

kini ku pandangi sepucuk surat dari salah satu anak keluarga Weasley yang sudah aku sembunyikan selama satu bulan satu Minggu dari draco. Tak berani aku membukanya saat itu karena aku merasa belum siap.

Tapi malam ini, di malam yang turun hujan deras menenangkan. Aku memutuskan untuk membuka serta membacanya karena diriku yang mulai kembali merindukan teman-temanku. terutama Ginny. Oh tuhan, aku berdosa kepadanya karena mengabaikannya.

Jari-jari lentik ku mulai membuka bungkusan dari surat tersebut. Setelah menghela nafas agar lebih tenang akhirnya mataku pun mulai membaca isi surat tersebut.

Hi beautiful lady.

Bagaimana kabarmu sekarang disana? Aku disini berharap kau baik-baik saja.

Kau tahu Y/N?, pagi itu saat sepupumu menghampiri ruang rekreasi gryffindor dan menghajar Harry, kondisi benar-benar ricuh. ia datang dengan beberapa temannya lalu menghajar Harry tanpa ampun sambil berteriak-teriak marah. tanpa belas kasihan ia beberapa kali menendang Harry sampai kami semua kewalahan untuk menghentikannya.

MRS. POTTER | Harry Potter x Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang