𝙏𝙝𝙚 𝙎𝙚𝙘𝙧𝙚𝙩 𝙋𝙧𝙤𝙟𝙚𝙘𝙩

77 10 5
                                    

☕☕☕

Sebuah restoran mewah yang terletak di distrik bisnis Seoul, tempat dimana Dokter Rumi duduk di sudut ruangan yang cukup tenang. Ia mengenakan blazer hitam yang kontras dengan rambut merah mudanya yang tergerai anggun.

Di atas meja, secangkir teh melati menguarkan aroma lembut seperti berusaha menggoda sang pemilik yang belum juga menyentuhnya. Dan makanan pendamping yang cocok dengan suasana tenang di dalam restoran.

Tatapan dari iris violet itu terlalu fokus pada pria yang duduk dihadapan, seorang eksekutif berusia pertengahan tiga puluh tahun dengan setelan mahal dan jam tangan seharga satu apartemen mewah tersenyum dengan wajah penuh percaya dirinya.

Min Gaemjae, pengusaha yang sering terlibat dalam proyek teknologi mutakhir. Dia juga dikenal sebagai salah satu rival utama Direktur Yoongi dari perusahaan biomedis dan kecerdasan buatan, yang tak lain adalah adiknya sendiri. Mereka berdua mirip dua kutub yang berlawanan di dunia inovasi medis dan teknologi.

"Kudengar Yoongi benar-benar melanjutkan proyek itu," Gaemjae langsung mengangguk, sebelum menyandarkan tubuhnya ke kursi.

"Proyek Nexus, kalau aku tidak salah. Dan kabarnya dia sudah menemukan subjek utama."

"Aku tau Yoongi ambisius, tapi ini lebih dari sekedar ambisi. Proyek seperti itu resikonya terlalu besar," Rumi mengetuk-ngetuk jarinya di pinggiran cangkir teh.

"Tapi bukankah itu selalu menjadi gayanya? Dia tidak peduli dengan resiko selama dia bisa mencapai hasil yang diinginkan," Gaemjae nampak mengenal adiknya dengan baik.

Rumi terdiam sejenak. Ia juga mengenal Yoongi jauh sebelum perusahaannya sebesar ini, dan ia tau betapa obsesif dan dinginnya lelaki itu ketika berbicara soal pekerjaan. Tapi proyek Nexus, bahkan bagi Yoongi sendiri akan terasa seperti langkah yang terlalu besar.

"Kamu tidak terlihat terlalu terkejut, Rumi. Kau pasti sudah menduganya," komentar Gaemjae yang memecah keheningan.

"Aku tau Yoongi tidak akan berhenti sampai dia menemukan sesuatu yang bisa mengubah dunia. Tapi aku tidak tau dia akan sejauh ini," cicit Rumi.

Gaemjae tersenyum lebar, seperti seorang pemburu yang menemukan mangsa. "Kalau begitu, kau mungkin bisa menduga bahwa aku tidak akan membiarkan dia memenangkan permainan ini secara cuma-cuma. Yoongi selalu berpikir dia yang paling pintar, tapi kali ini, aku akan menunjukkan siapa yang sebenarnya lebih unggul."

"Apa maksudmu?"

"Proyek Nexus mungkin menjadi puncak dari ambisinya, tapi aku punya cara untuk menjatuhkannya. Aku punya tim yang bekerja untuk menyaingi Nexus. Dan jika proyekku berhasil lebih dulu, Yoongi tidak akan punya apa-apa."

Rumi memandang pria itu dengan skeptis, "kau tau seberapa jauh Yoongi bisa pergi untuk melindungi pekerjaannya. Dia tidak akan tinggal diam jika tau kau mencoba menyaingi Nexus."

"Apa yang salah? Biarkan saja dia tau. Aku punya sumber daya yang lebih dari cukup untuk menghadapinya, lagipula aku punya informasi yang dia tidak punya."

"Informasi?"

Gaemjae menarik sudut bibirnya, tapi kali ini ada niatan licik dari mata itu. "Aku mengetahui cukup banyak tentangmu, Rumi. Seorang dokter muda yang bertekad untuk mencetak organ besar, itu cukup ambisius di mataku."

Rumi berhenti meminum tehnya, dia terkekeh kecil dengan kutipan putra tertua keluarga Min itu. Alasannya pulang ke Korea, punya kesinambungan dengan rumah sakit ternama di Amerika menolak proposal risetnya untuk menggunakan Bioprinting pada manusia, mereka menyebutnya terlalu berani dan berbahaya.

Ice Americano | YoonSeok [SOPE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang