Kira-kira jam 10.00 am waktu UK , Niall sampai dirumahku. Akupun memperkenalkannya kepada kedua orangtuaku , sepertinya orangtuaku menyetujui hubungan kami , lihat saja keakraban Niall dengan Daddy , sudah seperti Papa dan anak. Setelah beberapa lama kami ngobrol akhirnya Niall berpamitan untuk segera berangkat karena setengah jam lagi pesawat akan lepas landas. Akupun kembali kekamar untuk mengambil koper dan barang-barang yang akan aku bawa ke Ireland. Kamipun berangkat ke Airport diantar Mom and Daddy menggunakan mobil Daddy dan mobil Niall ditinggal dirumahku.
Setelah beberapa jam perjalanan kami sampai dibandara Ireland , kami menuju rumah Niall menggunakan Taxi tidak dijemput anggota keluarga Niall , karena kata Niall dia pulang ke Ireland ini sekalian untuk member kejutan kepada keluarganya.
Sesampainya dirumah Niall. Niall menekan bel rumahnya dan Mam Maura pun segera membukakan pintu. Mam Maura itu adalah Mamanya Niall. “OMG !! My Son ! kenapa kau tidak memberitahu kami kalau kau akan pulang kesini ?” , kata Mam Maura smbil memeluk Niall. “aku hanya ingin member kejutan kepada kalian , dan seperti janjiku dulu aku akan pulang dengan membawa Calon pendamping hidup.” , kata Niall sambil merangkulku.
Deg !! hatiku tiba-tiba rasanya berhenti berdetak. “Apa ? calon pendamping ? jadi dia membawaku kesini untuk dikenalkan kepada keluarganya ?” , ucapku dalam hati.
“banarkah kau Calon dari anakku ini ? Siapa namau cantik ?” , kata Mam Maura sambil menggiringku masuk kedalam rumahnya. Dan Niall membawakan barang-barangku kedalam kamar tamu.
“i..iyaa Tante , nama saya Maya Vonelo , panggil saja Vone” , jawabku gugup sambil duduk disofa disamping Mam Maura. “kau jangan memanggilku Tante , panggil saja aku Mam , jangan sungkan-sungkan , toh kelak juga kau akan menjadi menantuku” , jawabnya tenang. “oh iya Mam terimakasih.” , sahutku masih malu-malu. “Niallll ?” , teriak Mam Maura memanggil Niall yang sedang membuatkanku sirup. “Yes Mam ?” , buatkan minum untuk Vonelo.” , kata Mom Maura. “iya Mam ini aku lagi buatin. “ sahut Niall dari dalam dapur.
Niallpun datang membawa dua sirup dan satu tples makanan Khas Ireland , entahlah apa itu. Dan kamipun melanjutkan perbincangan kami mengenai keluarga Niall.
Ternyata Niall itu memiliki satu kakak namanya Greg Horan , dia sudah menikah dengan gadis bernama Denielle beberapa bulan lalu. Tapi mereka sedang berbulan madu jadinya dirumah hanya ada Mam Maura dan Papa Niall tidak tinggal bersama Mam Maura karena mereka sudah bercerai jadinya Boby Horan ( Papa Niall ) menikah lagi. Tapi hubungan antara Papa dan Mama ini masih harmonis. Mereka masih sering berkumpul bersama-sama Niall.
“yasudah kamu antar Vone kekamarnya untuk istirahat , munkin dia masih capek.” , suruh Mam Maura pada Niall. “c’mon Honey” , kata Niall sambil menggandeng tanganku menuju kamar tamu. “kenapa aku tidak menginap dihotel saja ?” , tanyaku pelan. “untuk apa ?” , rumah ini terlalu besar jika aku meninggalkanmu dihotel sendiri , jadi kamu tinggal disini saja agar kamu cepat akrab dengan keluargaku. “kau istirahat ya Sayang , kemungkinan nanti malam sepupu-sepupuku akan datang.” , kata Niall saat nyampek pintu. “I love you Vonelo” ,sambungnya sebelum menutup pintu kamar. Akupun membalasnya “I love you too Nialler.
*skip--- malam hari.
Oh iya The Boys gak ada yang tau loh kalo aku pacaran dengan Niall. Karena Niall memang sengaja menyembunyikannya supaya tidak bocor ke Demi , karena kata Niall ini belum waktu yang tetap untuk Demi tau semua. Okeh *abaikan
Aku bersiap-siap untuk menemui keluarga Niall karena mereka akan datang beberapa menit lagi.
Tok ..tok..tok.. , Niall mengetuk pintu kamar. “apa kau sudah siap ?” , ucapnya dari balik pintu. “iya ini aku keluar” , sahutku sambil membuka pintu. Aku mengenakan dress merah selututku dan sepaptu High heels Hitam.
Niall tertegun menatapku dari ujung kaki sampai ujung kepala. “hey kau kenapa ?” , kataku sambil melambaikan tanganku didepan muka Niall. “ah tidak , aku hanya merasa aku sungguh beruntung bisa memiliki kekasih secantik dirimu.” , sahutnya. “hem gausah banyak muji deh, kalo dipuji mulu ntar cantiknya hilang gimana ?” , candaku. “okeh Princess , apa kau sudah siap?” , kata Niall sambil menyiapkan tangannya untuk aku gandeng. “siap Prince Horan” , akupun menggandenganya dan segera menuju ruang tamu yang ternyata sepupu-sepupu Niall sudah datang.
“maaf semuanya , perkenalkan , gadis yang aku gandeng ini namanya Maya Vonelo panggil saja dia Vone. Dia adalah kekasih sekaligus calon istriku.” , kata Niall sambil berdiri dihadapan mereka. “kau sungguh beruntung bisa mendapatkan gadis secantik dia Ni.” , kata salah satu Tante Niall. “yeah , aku memang beruntung bisa mendapatkanmu Vonelo.” , sahut Niall sambil menatapku. Aku hanya bisa tersenyum mendengar ini semua. “ah sudah sebaiknya kita langsung ke ruang makan , kita lanjutkan perbincangan kita setelah makan.” , sambung Niall.
Setelah makan kami kembali ke ruang keluarga , mereka pun mulai bertanya-tanya padaku dan bercanda bersama. Mereka baik , mereka mudah menyesuaikan diri dengan orang yang baru mereka kenal sepertiku sehingga membuat aku tak sungkan-sungkan untuk menyesuaikan diriku dengan mereka. Tiba-tiba salah satu Om nya Niall bilang gini , “kalian sudah cocok , lalu kapan kalian akan menyusul Greg ?”.
“Deg !!! apa maksutnya menyusul ? menikah ? ini telalu cepat” , ucapku dalam hati. “kami baru saja pacaran dan kami belum bebicara hal sejauh itu.” , sahut Niall yang ada disebelahku. Akupun tersenyum lega. “kami harap kamu secepatnya melamar Vonelo sebelum ada oranglain yang menculiknya” , sahut Mam Maura . “iya Mama tenang aja kami akan memikirkan itu nanti.” , sahut Niall.
“haduh apa-apaan ini , semua orang biking gw mati kata.” , ucapku dalam hati. Stelah beberapa lama mereka merencakan akan kemana untuk seminggu kedepan saat kami masi disini. Dan mereka memutuskan untuk mengajakku keliling Ireland. Merekapun berpamitan untuk pulang dan akan kembali lagi besok untuk ikut kami jalan-jalan.
Aku , Niall dan Mam Maura mengantar mereka sampai depan. Setelah mereka pulang , Niall mengantarku kekamar sampai pintu lalu mecium keningku “sweetdream Honey , good night I love you”, ucap Niall. “Good Night Sweety , I love you too” , sahutku sambil mencium pipinya.
Karena aku tadi lupa bawa handphone dan saat aku lihat ternyata ada 3 panggilan tak terjawab dari Dessy dan 5 pesan , 3 dari Loui 2 dari Dessy.
Loui : kamu dimana Vo ?
Loui : vo ? kamu tidak apa-apa kan ? kenapa aku telfon tidak diangkat ?
Loui : vo ? ANSWER ME !!
Vonelo : maaf Lou , aku tadi tidak membawa handphone. Aku baik-baik saja , aku sekarang ada di Ireland bersama Niall.
Tiba-tiba Loui langsung menelfon.
OTP
Loui : kau bercanda ? kenapa kamu bisa bersama dia di Ireland ? itukan rumah Niall.
Vonelo : Calmdown Lou , aku dan Niall sudah pacaran dan Niall mengajakku berlibur ke Ireland.
Loui : apa ? pacaran ? kenapa kalian sembunyikan ini dari kami ?
Vonelo : kami tidak bermaksut untu menyembunyikan , hanya saja waktunya belum tepat. Kamu jangan bilang siapa-siapa ya ?
Loui : baiklah , lalu kapan kamu akan kembali ke London ?
Vonelo : entahlah. Lebih baik kau tanyakan langsung ke Niall. Yasudah Lou , aku mau istirahat dulu ya. Good Night Loui.
Loui : Good Night Vonelo.
Lebih baik aku tidak membalas pesan dari Dessy sekarang dan akan aku telfon saja dia besok.
Bersambung.