Chapter 9

36 0 0
                                    

Author p.o.v

Suasana pagi di Ireland dengan London memang berbeda. Sepertinya Vonelo masih nyaman dengan selimut yang menutupi tubuhnya sehingga dia tidak mendengar Niall mengetuk pintu kamarnya. Akhirnya Niall masuk membuka jendela kamar Vonelo dan duduk disebelah Vonelo tanpa membangunkannya karena tidurnya masih pulas.

Sesaat Vonelo membuka matanya dan terkjut melihat keberadaan Niall disampinganya. “Morning Princess Vonelo” , sapa Niall. “morning , ah maaf ya aku telat bangun.” , sahut Vonelo sambil mengucek matanya yang masih setengan terbuka. “gapapa , sebaiknya kau segera siap-siap karena kami akan segera pergi jalan-jalan.” , jawab Niall. “sepagi ini ?” , sahutku. “ ini sudah jam 10 Sayang.” , ucap Niall sambil melihat arloji yang melingkar ditangannya. “apa ? jam 10 ? kenapa kau tak membangunkanku dari tadi ? aku tidak enak dengan keluargamu.” , jaawabku sambil turun dari ranjang langsung menuju kamar mandi. “ tidak apa Sayang , kami mengerti kok.” , sahut Niall.

Setelah bersiap-siap aku langsung keluar bersama Niall yang sedari tadi menungguku didepan kamar. Saat menemui mereka aku langsung meminta maaf karena bangun telat dan ternyata mereka memaklumi. Oh thank goodness J. Tanpa menunggu lama kamipun punpun berangkat. Di Ireland , Niall punya mobil Rover Ranger yang dia tinggal disini. Aku dan Mam Maura satu mobil dengan Niall dan yang lainnya menggunakan mobil mereka masing-masing.

Vonelo p.o.v

Akhirnya kami sampai di sebuah Restoran terkenal di Ireland. Kami  breakfast disana karena tadi tidak sempat breakfast dirumah. Setelah selesai breakfast  kami melanjutkan perjalanan untuk kota Mullingar. Mullingar itu nama daerah rumah Niall di Ireland ini. Saat di tengah-tengah perjalanan aku melihat seperti Pasar Malam tapi belum buka karena belum malam. Aku ingin kesana, aku tertarik dengan Bianglala yang ada disana , semoga saja nanti malam Niall mau mengantarku kesana.

Kami sampai dipusat perbelanjaan yang cukup besar dan ramai.

“ayo nak turun.” , kata Mam Maura sambil turun dari mobil yang pintunya sudah dibukakan oleh Niall. Setelah Mam Maura. “iya Mam.” , sahutku. Niall membukaan pintu untukku dan menyodorkan tangannya menandakan agar aku meraihnya. Akupun meraih tangan Niall dan segera keluar.

Sesampai didalam kami terpisah karena mereka membeli keperluar mereka masing-masing. Aku bersama Mam Maura , Niall dan 2 sepupu perempuannya karena mereka ingin bersama Niall. “kamu pilih saja apa yang ingin kamu beli , tidak usah sungkan-sungkan ya Nak ?” , kata Mam Maura. “Iya Maa…” , ucapanku terpotong karena tiba-tiba Niall menarik tanganku. “ayo ikut aku” , sahut Niall. Mam Maura pun mengikuti dibelakang kami bersama Chatrine dan Caroline. Tapi Mam Maura dan Caroline berhenti di Istana Boneka dan Niall mengajakku dan Chatrine ke tempat Baju.

*skip---

Setelah berbelanja kami makan malan diresto Pusat perbelanjaan tersebut , Karen waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pm. Dan setelah itu kami pulang.

Sesampainya dirumah mereka penasaran dengan apa yang aku beli bersama Niall dan Chatrine.

“aku memilihkan sebuah baju dan sepatu yang couple dengan Kakakku ini.” , sahut Chatrine dengan gembirannya sambil membuka isi tas belanjaan. “ini dia.” , sambunganya.

Oh iya , Chatrine ini berumur 15 tahun lebih muda dariku 4 tahun. Chatrine sengaja memilihkan apa-apa serba sama. Mulai dari 3 Kaos putih bermotif England , 3 Jean’s hitam , 3 pasang sepatu Supra Sneaker putih , 3 kaca mata hitam dan 2 buah kalung. Kalungnya hanya untukku dan Chatrine karea Niall tidak mau menggunakan kalung. Rencana Chatrine dia ingin mengenakannya bersama-sama saat konser terakhir One Direction  , Karena kemungkinan keluarga besar Niall yang disini akan datang untuk menonton. Aku dan Niall pun menyetujui rencara dari Chatrine..

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang