PART OF HAPPINESS

4K 478 52
                                    


Gangika ameera (pure, sacred, princess and leader)

Altezza Alaric (noble, great child, ruler)

Tidak ada nama yang tidak terpikir dengan baik, dan saya merasa sedikit sakit hati nama-nama disini disebut aneh dan saya anggap dia tidak mengerti. Itu mungkin remeh, seharusnya itu remeh, tapi saya enggak bisa meremehkan kalau soal apa-apa yang udah saya buat dan saya usahakan.



Sekali lagi, maafkan cerita yang banyak kurangnya ini dan maafkan saya yang enggak sehebat author-author lain. Sekali lagi saya ngomong CERITA INI BANYAK KURANGNYA, SAYA TAU! better kalo gak suka tinggal aja gituloh susah banget emang?!!!

















Emosi dikit🙏


















Parts of me, remind me of you.

"Lo yakin nih? Telat amat mau nembak, kenapa gak dari kemarin-kemarin?" Shandy terdengar menggerutu. Mungkin kesal karena sudah ia paksa-paksa untuk membujuk Agni agar mau bertemu dengannya.

Kenapa tidak dari kemarin-kemarin? Jujur saja Aric akui dia butuh waktu lama untuk perlu menyakinkan dirinya juga mengupulkan niat. Ini adalah kali pertama dia jatuh cinta selama hidupnya, dan ia perlu waktu agar keraguan dan rasa suka itu tidak ia artikan lain. Dia punya impian dan punya cita-cita, maka Aric perlu memastikan perempuan yang ia sukai ini tidak akan menghambat apapun andai dia di tolak. Ya. Aric sudah mempersiapkan diri selama satu bulan ini, ia perlu mempersiapkan diri andai saja gadis bernama Agni itu tidak menyukainya balik.

Karena kenapa? Mereka tidak benar-benar saling kenal dan Aric juga tidak pernah melakukan pendekatan apapun. Meski sedikit bagian dari hatinya juga berharap

"Itu Agni, gue tunggu disana ya" Shandy berlari menaiki tangga, bersembunyi di balik tembok dimana ia akan melihat dengan jelas dari atas sini. Aric si manusia yang segala tindakannya di sekolah ini tidak luput dari pujian-, ingin menyatakan cinta. Mereka disini bersama selama tiga tahun, disaat Sandy sudah tujuh kali gonta-ganti pacar selama sekolah, Aric malah baru ingin menyatakan cinta. Pada Agni, adik kelas dengan rambut sepunggungnya, yang sebenarnya tidak Shandy kenal-kenal amat juga.

"Hai?" Sapaan itu terdengar kaku, Aric sadar dan betapa dia sedang sangat berusaha menahan tawanya sekarang. Inilah efek dari dirinya yang cuma berteman dengan satu dua perempuan di sekolah ini. Sembilan puluh sembilan persen temannya semuanya laki-laki.

"Kak Shandy mana kak? Dia tadi nyuruh aku kesini" Agni bukan yang tercantik di sekolah. Jujur saja memang bukan, ia pernah tanpa sengaja melihat anak-anak kelas lain yang lebih cantik. Tapi Agni, ia pertama kali bertemu dengannya ketika olimpiade matematika dan dia menang, hatinya baik karena ketika dalam perjalanan pulang, dalam jendela mobilnya yang di kemudikan supir-, ia melihat Agni menepikan motornya di bawah terik matahari berlari pada seorang pria tua yang membawa banyak rongsokan dan memberikannya uang, yang pada saat itu Aric tidak lihat berapa nominalnya. Itu sepele, tapi tidak semua orang bisa.

Semudah itu ia menyebutnya 'baik' dan semudah itu ia menyukainya. Butuh waktu lama untuk ia yakin dan butuh waktu lama ia memberanikan dirinya.

"Saya yang suruh Shandy panggil kamu kesini" seharusnya mungkin Aric yang mendatangi Agni. Tapi terlalu ramai oleh murid-murid perempuan disana dan Aric tidak ingin menjadi pusat perhatian.

"Ada apa ya kak? Aku buru-buru nih" Agni sebenarnya terkejut mendengar itu, dia tau Aric. Siapa yang tidak mengenal Altezza Alaric di sekolah ini. Anak guru BP yang usianya lima tahun saja hafal Aric yang mana.

BORN TO BE OVERLOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang