Part 8

217 5 0
                                    

Dilain pihak Eunji, sekarang ia berada di sebuah taxi pergi menuju sebuah kantor. Sesampai di kantor dia menuju Resepsionis. “Permisi, bapak Yang Kris bekerja dibidang mana ya?” tanya Eunji kepada Resepsionis. “Dia bekerja dibagian keuangan, tapi mungkin sekarang dia tidak berada ditempat” jawab Resepsionis itu. Eunji bingung. “Mungkin dia berada diatap sedang mabuk-mabukkan.” Jawab Resepsionis lainnya. Eunji tambah bingung. “Diam kamu. Maaf, ya. Carinya lain kali saja.” Kata Resepsionis. “Eh? Iya, gomawo.” Jawab Eunji. Eunji berjalan keluar. Tapi keinginan untuk menolong Yoseob tidak berkurang. Akhirnya dia naik ke atap dan Ia menemukan seorang yang sedang mabuk. “Permisi. Apakah anda bapak Yang Kris?” tanya Eunji. “Iya, benar. Saya sendiri” jawabnya dengan mabuk. “Saya Jung Eunji. Kedatangan saya....” terjadilah percakapan cukup panjang diantara mereka.

            Keesokkan harinya, pagi hari di rumah Yoseob, ada seseorang mengetuk pintu Yoseob. “Bentar” jawab Yosoeb lalu membukakan pintu. “Hah.. Hah.. Akhirnya buka juga kau..” jawab Eunji kelelahan. Yoseob kebingungan melihat Eunji. “Ayo ikut aku!” kata Eunji langsung menarik tangan Yoseob. Yoseob tidak bisa melawan dan ia mengikuti Eunji pergi dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. “Makam?” tanya Yoseob. “Yep, betul sekali. Nah, sekarang cepat kau pergi kemakam ibumu. Cepet!!” jawab Eunji sambil mendorong Yoseob. Dia pun berjalan menuju makam ibunya. “Dasar tu anak. Seenaknya saja.” Lalu Yoseob melihat seseorang yang sangat ia kenal didepan makam ibunya. “Appa..?” “Sudah 13 tahun sejak ibu meninggalkan kita. Dan ayah masih saja berkelakuan seperti anak-anak. Ayah menyalahkanmu atas kematian ibu dan membuatmu merasa tertekan. Mungkin bila ibu melihat, ia pasti akan merasa kecewa dan sedih. Kamu berusaha untuk berdiri sendiri tapi ayah selalu menahannya. Ibu mengorbankan dirinya karena sayang padamu. Dia tidak peduli akan hidupnya asalkan kamu ada. Selama ini, ayah selalu egois. Menganggap ibu menghilang selamanya. Tetapi ayah salah. Ibu masih ada, yaitu dalam wujudmu Yoseob. Ayah telat menyadari akan hal itu. Maafkan ayah, Seob, karena sekarang ayah menyadari bahwa kamu adalah kebahagiaan ibu dan juga kebahagiaan ayah. Maafkan Ayah” jelas Ayah sambil menangis. “Dasar ayah. Ini semua bukan kesalahan Ayah. Yoseob tidak pernah menyalahkan ayah. Asal Ayah bisa menerima Yoseob, itu sudah cukup” jawab Yoseob sambil tersenyum. Lalu Appa dan Yoseob berpelukkan. Dari kejauhan Eunji melihatnya dengan tersenyum. Ia pun berbalik dan pergi.

Don't Say Hate with LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang