PART 4: FATE

2.3K 114 2
                                    

"Ini keputusan final mama, Tiara! Mama nggak bisa menerima Reza. Mama nggak suka sama dia!" ujarku tegas.
"Ma, tapi kenapa? Mama nggak pernah kasih tau!"
"Mama nggak mau kamu hidup sengsara! Reza itu nggak jelas! Dia pengangguran!"
"Tapi dia mewarisi pabrik papanya, Ma!"
"Dia itu manja! Kurang berwibawa!"
"Ah, nggak juga kok," bela Mas Kris, "aku nggak habis pikir, Sis. Reza itu baik kok!"
"Terserah, pokoknya aku nggak akan pernah merestui hubungan ini!"
"Terserah mama juga! Pokoknya Tiara tetap akan tunangan sama Reza!" ujar Tiara lalu masuk ke kamar.

Tuhan... Apakah aku egois? Namun aku sungguh tak sanggup... Reza benar-benar mirip dengan Andre, bahkan kemungkinan besar dia adalah reinkarnasi dari Andre... Mana mungkin aku bisa hidup normal dengan dia? Jantungku selalu berdegup kencang bila menatapnya... Walaupun aku tahu, tidak ada penjelasan logis di balik semuanya itu... Tanpa sadar, airmataku menetes. Padahal aku sedang ada di supermarket. Aku segera menghapusnya dengan punggung tangan, ketika sebuah sentuhan mengagetkanku.
"Tante, tante kenapa?" tanyanya. Andre? Oh, tidak, itu bukan Andre... Tapi Reza!
"Eh, Reza, kok kamu di sini?" tanyaku kaget.
"Hehe, biasa Tante, bantu mama belanja," ujarnya polos, "tante nggak papa?"
"Bisa nggak kita bicara sebentar?" ajakku, "di café sebelah sana."

Di Café....
"Za, aku bener-bener harus ngomong sama kamu tentang kenyataan ini," ujarku lirih, "sebelumnya tidak ada yang pernah tahu, bahkan Mas Kris dan Tiara..."
"Apa itu Tante?" Tanya Reza penasaran.
"Sebenarnya... kamu... sangat mirip dengan teman Tante yang sudah meninggal. Bukan teman, tapi tepatnya, kekasih Tante yang sangat Tante cintai. Dia meninggal karena kecelakaan," jelasku. Airmataku tumpah di pipiku, tanpa diperintah. Kenangan tentang Andre memang sanggup menggugah semua emosi di dalam diriku. Reza hanya ternganga mendengar penjelasanku.
"Dia sangat mirip sama kamu. Senyumnya. Matanya. Sifatnya... Bahkan makanan dan warna kesukaan kalian sama. Sekarang, coba jelaskan mengapa kalian bisa begitu sama?" tanyaku sambil terus terisak, "aku nggak mungkin bisa melihatmu dengan anakku sendiri!"
"Tante," ujar Reza, "aku sangat mengerti apa yang Tante rasakan. Sebab sejak pertama kali kita bertemu, akupun merasakan yang sama. Perasaan yang aneh. Perasaan memiliki... Sayang? Cinta? Entahlah... Aku sendiri bingung... Bagaimana mungkin aku tiba-tiba jatuh cinta pada calon mertuaku sendiri??"
"Za, jujur, aku tidak sanggup melihatmu bersama Tiara. Entah perasaan apa ini. Egois? Cemburu? Cinta? Aku sendiri bingung. Aku tahu usia kita terpaut sangat jauh, namun secara emosional, aku sungguh merasakan Andre... hidup dalam dirimu. Hidup dalam jiwamu, di balik tubuh jasmanimu yang ada dalam bentuk Reza..."
"Aku pun merasakannya... Aku ingin bersamamu, bisakah?" aku menggeleng.
"Za, sadarlah... kamu sudah bukan Andre lagi... Dan aku juga sudah tidak muda lagi. Aku sudah punya Mas Kris, kamu sudah punya Tiara.... Mungkin memang benar kamu adalah hasil reinkarnasi dari Andre, tapi... hidupmu adalah milikmu, bukan milikku lagi. Kau bebas menghidupi masa depanmu... Aku hanyalah masa lalumu yang sudah seharusnya dilupakan..."
"Bagaimana kalau aku tidak bisa? Bagaimana kalau ternyata aku lebih memilihmu daripada Tiara? Bagaimana pula denganmu? Yang mana yang kau pilih? Om Kris, atau aku?"
"Aku tidak bisa, Za... AKu tidak bisa. Kumohon dengan sangat, lupakan aku. Lupakan dan menikahlah dengan putriku... Dia sangat membutuhkanmu, Za..."
"Bagaimana aku bisa melupakan seseorang yang sudah menjadi bagian dari jiwaku? Aku merasa... aku merasa gila! Umurmu bahkan sama dengan ibuku, tapi... aku tidak mungkin bisa mengenyahkan perasaan ini. Pergilah denganku, pilihlah aku."
"Tidak bisa. Kita harus menghidupi takdir kita masing-masing Reza. Aku ditakdirkan untuk kehilangan Andre... dan kau ditakdirkan dengan Tiara."
"Aku bisa mengubah takdir..." bisik Reza.
"Yang kuminta, hanya satu," bisikku, "tetaplah tersenyum, karena dengan senyummu saja, aku akan kuat menghadapi kenyataan takdirku... dan takdirmu..."

REINKARNASI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang