PART 3: DEJA VU

2.6K 135 0
                                    

"Hahahaha. Benar! Kau anak yang sangat pintar!" puji Mas Kris. Ternyata Reza dan Mas Kris cepat sekali menjadi akrab. Aku memaksakan senyum dan duduk di sebelah Mas Kris. Reza tersenyum.
"Makasih, Tante. Tante sepertinya seorang ibu rumah tangga yang baik," ujar Reza sambil tersenyum. Aku memalingkan muka. Semua yang ada dalam diri Reza... Persis sama seperti Andre... Aku tidak sanggup lagi melihatnya. Aku Cuma tersenyum tipis. Dan obrolanpun berlanjut. Sesekali kurasakan Reza juga menatapku dalam-dalam. Kemudian ia mengalihkan muka. Namun aku sungguh merasakan tatapan matanya menembus jantungku. Reza seperti... Andre yang hidup kembali.

Itu bukan kunjungan terakhir Reza. Justru ia semakin sering berkunjung ke rumah kami untuk mengunjungi Tiara. Suatu hari ia pergi ke rumah saat Tiara sedang les piano, sementara Mas Kris masih di kantor... Alhasil hanya aku yang ada di rumah.
"Tante, Tiaranya nggak ada ya?" Tanya Reza kecewa.
"Iya, dia lagi les piano," jawabku, "tadi nggak nelpon dulu?"
"Nggak sih... kupikir dia ada," ujarnya kecewa.
"Ya udah, masuk dulu lah, udah jauh-jauh," ujarku, agak kaget dengan tawaranku sendiri. Di rumah sedang tidak ada siapa-siapa, hanya aku! Ah, tapi bukankah Reza hanyalah anak bawang? Apa yang perlu ditakutkan, pikirku. Reza mengangguk cepat dan segera melangkah masuk ke rumah. Aku membawakannya teh dan sedikit kue coklat. Reza memakannya dengan ceria, sama seperti tindakan Andre ketika ia datang ke rumahku dulu. Tanpa sadar aku sudah memandangi Reza lekat-lekat. Dan Reza mulai merasa.
"Kenapa, Tante? Kok, ngeliatin Reza begitu?" tanyanya heran, "ada yang aneh?"
"Nggak sih, sorry," ujarku, "Cuma aku ingat sama satu temanku aja... mirip sama kamu."
"Oh ya? Hmm, gitu," jawabnya, "teman Tante siapa yang mirip Reza?"
"Ya, adalah," jawabku, "pokoknya, ketika ngeliat kamu, aku bener-bener feeling bahwa kamu itu dia. Aneh ya?"
"Aku pernah denger yang namanya déjà vu," ujar Reza, "kesan sepertinya sudah pernah bertemu, padahal belum. Dan aku percaya hal itu."
"Maksud kamu? Déjà vu itu seperti yang aku rasakan sekarang?" tanyaku.
"Ya, jujur aja, Tante, aku sih nggak percaya yang begituan... namun ketika aku pertama ngeliat Tante, aku juga merasakan hal yang sama. Perasaan yang nggak asing... perasaan saling kenal yang sangat dalam... Aneh rasanya," bisiknya, "euw, mungkin agak nggak sopan bilangnya, Tante."
"Maksud kamu, kamu juga merasakan déjà vu itu?"
"Ya, seperti itu lah," jawabnya tegas. Matanya berbinar, "baru sekali ini seperti itu."
"MAMAAAA!! REZAAAA!!!" teriak Tiara, "ngapain kalian?? Berduaan lagi! Sengaja ya buat aku jealousss???"
"Ih, kamu ini sembarangan! Tadi Reza datang pas kamu les. GR amat, udah ah," aku kemudian menyingkir dan membiarkan mereka berduaan.

REINKARNASI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang