33 ♤ Di Antara Dua Luka

242 39 44
                                        

【☆】★【☆】

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

【☆】★【☆】

Zergan menatap plang bertuliskan Panti Asuhan Tambatan Hati dalam waktu yang cukup lama. Ada keraguan yang timbul di hatinya saat menginjakkan kaki di tempat itu lagi. Cowok itu menghela napas, seandainya ia tidak pernah memutuskan untuk masuk ke dalam kehidupan Daisy saat menjalankan proker bersama anak-anak BEM, hidupnya pasti tidak akan serumit sekarang.

Zergan akhirnya melangkah, ia memasang senyuman saat bertemu dengan anak panti yang tampak antusias melihat kehadirannya. Seperti biasa, mereka langsung menyambut Zergan dengan baik, lalu mencium tangannya.

"A Zergan, kangen banget!" kata salah satu anak perempuan berambut pendek.

"Aku bawain makanan buat kalian."

"Makasih banyak, A!"

"Gak usah diterima." Perkataan itu berhasil membuat senyuman di bibir anak-anak panti sirna, anak yang semula akan mengambil makanan dari Zergan pun akhirnya mengurungkan niatnya.

"Kalian masuk sekarang, main di dalem aja."

"Baik, Teh."

Daisy terdiam sejenak saat melihat Zergan. Ada kilatan emosi dalam matanya—terlalu cepat untuk dibaca Zergan, tapi detik berikutnya, tatapan itu berubah dingin, seolah kehadiran Zergan adalah hal yang paling tidak diinginkan dalam hidup Daisy.

"Mau apa lagi?" Daisy bertanya saat anak-anak panti sudah pergi, sementara Zergan memilih untuk menghela napas.

"Kenapa kamu gak dateng waktu aku dirawat? Sebegitu gak pedulinya sama keadaan aku?"

"Itu kamu udah tahu jawabannya."

"Kenapa, sih, Dai?"

"Kamu gak perlu dateng ke panti ini lagi, anak-anak juga gak butuh kehadiran kamu."

"Mereka bahkan bilang kangen sama aku, dari mana kamu tahu kalo mereka gak butuh kehadiran aku?"

Daisy mengabaikan pertanyaan Zergan, ia membalikkan kursi rodanya dengan maksud untuk kembali ke dalam panti. Namun, Zergan menghalangi jalannya.

"Dai, tolong jangan kayak gini."

"Aku salah apa sama kamu? Kenapa hubungan kita harus berakhir dengan cara kayak gini, Dai? Aku masih sayang banget sama kamu, aku gak mau semuanya selesai cuma sampe di sini."

"Hidup aku jauh lebih baik tanpa kehadiran kamu, Gan. Semuanya makin terasa rumit setelah aku kenal sama kamu. Dari awal, emang seharusnya kamu gak perlu masuk ke dalam kehidupan aku."

Tulisan untuk Zergan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang