Kesalahan terbesar dalam hidup Zergan adalah bertemu dengan Daisy, seorang tuna daksa yang ditemukan di panti asuhan saat dirinya dan teman-temannya mengadakan kegiatan "FISIP Peduli Panti" di sebuah panti asuhan daerah Bandung.
Pertemuan yang tida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
【☆】★【☆】
Frea baru saja menyelesaikan mata kuliah Klinik Hukum Pidana yang memiliki bobot sebanyak 3 SKS. Dari semua mata kuliah di semester 5 ini, Frea memang paling menyukai mata kuliah tersebut lantaran ia jadi memiliki pengalaman dalam penyusunan dokumen hukum, observasi proses peradilan pidana, dan pendampingan hukum secara langsung kepada masyarakat.
Cuaca di Jatinangor hari ini tampak cukup terik, Frea memandang ke arah langit yang berwarna biru cantik. Perlahan, tangannya bergerak untuk memegangi perutnya yang baru saja berbunyi lantaran minta diberi asupan makanan. Frea menoleh, menatap Anya yang sejak tadi fokus pada ponselnya.
"Nya, ke Kantin Rengganis, yuk! Mi ayam setelah pusing kuliah kayaknya enak."
"Gue gak ikut dulu, deh, Fre. Gue harus masuk kerja jam satu, terus sekarang udah jam dua belas. Gue mau istirahat dulu sebentar, terus siap-siap, deh."
"Lo gak akan makan dulu?"
"Gampang lah, nanti aja. Gue duluan, ya, Frea sayang!" Anya melambaikan tangannya pada Frea, lalu berjalan ke arah parkiran, sementara Frea memilih untuk berdiri di tepi jalan seraya menunggu angkutan umum kampus melewati fakultasnya karena biasanya angkutan umum tersebut akan melewati dua rute besar, yaitu rute Soshum dan rute Saintek.
Setelah beberapa saat duduk cantik di angkutan umum, Frea tiba di Kantin Rengganis, sebuah kedai mi ayam dan kedai aneka macam minuman olahan buah yang sudah berdiri sejak tahun 1995. Frea sangat menyukai rasanya, apalagi suasana di sekitar pendopo yang dikelilingi banyak pohon. Senyuman Frea langsung merekah tatkala melihat Zergan berada di sana, duduk sembari menikmati makanannya dengan laptop terbuka. Frea bisa menebak bahwa cowok itu sedang fokus pada skripsinya, kebetulan kantinnya juga tampak tidak terlalu ramai.
Frea memesan makanan dan minuman terlebih dahulu, kemudian duduk tepat di depan Zergan. Saking fokusnya, cowok itu sampai tidak menyadari kehadirannya.
"Serius amat, Bang. Skripsinya beneran dikerjain apa cuma buat pencitraan di snapgram?"
Zergan mengalihkan pandangannya dari layar laptop, lalu berdecak saat melihat Frea sedang menunjukkan senyuman super lebarnya.
"Eh, ada Frea si anak Hukum, yang kalo ngomong udah kayak pasal KUHP; enggak penting."
"Gue heran, deh. Unpad ini, kan, lumayan luas, ya, tapi kenapa gue harus selalu ketemu lo di mana pun? Padahal gak satu jurusan, gak satu organisasi juga."
"Ya, lo nya aja yang ngintilin gue mulu. Tempat duduk masih banyak yang kosong juga, tapi lo milih duduk manis di hadapan gue. Mau ngapain coba? Mau lihatin muka ganteng gue dari deket?"
Kali ini Frea terbahak, sudah lama mereka tidak berdebat seperti ini dan jujur Frea lumayan merindukannya. Beberapa waktu ke belakang kemarin, hidup Zergan tampak begitu serius sehingga Frea juga tidak terlalu berani untuk mengajak cowok itu berdebat.