part5(the secret room)

166 16 5
                                    

The sculpture part 5

Kami berdua sampai di ujung tempat antah berantah ini.sebut saja gua.
diujung sini kamu terhambat oleh sebuah pintu besar yang dilengkapi oleh kata sandi untuk membukanya.
"ah lagi lagi terkunci!"kesalku

part 5 (secret room)

"98098"
"65789"
"32432"
saya berulang kali memasukan kode sandi untuk membuka pintu tersebut namun saya selalu gagal.
"ah tidak mungkin terbuka!"kesalku.
"pintu sialan! Mati aja kau!"lanjut kesalku sambil memukul mukul pintu tersebut dengan rengekan seperti anak kecil.

setelah lelah memarahi pintu tersebut saya menyerah dengan keadaan.
"ah regalis,kita istirahat saja dulu disini"
kami berdua duduk di depan pintu sialan ini,dengan masih suasana yang gelap menyeramkan ditambah dengan bau yang cukup tidak enak dihirup dilengkapi dengan udara yang lembab serta lingkungan yang kotor.

kami mencoba menerima keadaan sesaat. Kumatikan kameraku,beterainya menunjukkan seperempat lagi menuju habis.
kusimpan kameraku dalam sakuku. Kini saya dan regalis duduk terpaku didepan pintu tersebut.
tak ada jalan lain selain pintu ini memang,selain lift tadi yang mengantarku sudah tak berfungsi ditambah dengan tak ada pintu lain selain pintu ini selama saya menyelusuri gua ini.

gelap,saya tak bisa melihat apa apa tanpa kameraku,anginpun kosong.
terkadang terdengar suara tikus yang seakan memainkan irama musik untuk kami berdua.
"ah andai saja kita bisa bercakap regalis"kataku
saya memang tak bisa melihat apapun termasuk regalis,tapi saya masih merasakan suhu tubuh serta nafasnya disebelah saya.

tiba tiba ia menyolekku dengan sebuah bungkusan plastik.
"aih,apa ini?"tanyaku

saya mencoba meraba apa yang diberikan regalis.
"oh ini,roti dokter sialan tersebut"kataku
"baiklah ayo kita makan bersama"lanjutku
kami berdua menyantap roti tersebut ,memang tidak enak rasanya makan dikegelapan.

"regalis,sebenarnya kau sebelum kesini. Kau ini orang kan? Hahaha"candaku
"ah sudahlah kau takkan mengerti bahasaku
"e da luffa"jawabnya
"apa yang kau bicarakan?sudahlah tak usah bicara yang tidak tidak"jawabku
namun regalis tetap berbicara kalimat yang sama yang tak kumengerti.
"e da luffa!"
"e da luffa!"
semakin lama regalis semakin ngotot dengan kalimatnya,walau tak bisa kulihat kini regalis menarik narik jaketku seperti ingin memberi tahuku.
"hay apa apaan kau ini?!"kesalku
seketika saya mengeluarkan kamera disakuku,kunyalakan tombol power on nya.
kini dapat kulihat regalis merengek menarik jaketku.
"hay sebentar ada apa?!"

akhirnya regalis mendapatkan apa yang ia mau,ternya dokumen doktor william tadi yang kusimpan itulah yang dia cari.
"ada apa dengan dokumen itu?itu takkan membantu kita. Sementara ini itu hanyalah sampah"kataku

regalis membuka buka dokumen tersebut seperti ia hafal dengan dokumen tersebut.
sampai pada akhirnya ia berhenti pada sebuah halaman.
halaman tersebut merupakan halaman pernyataan doktor william yang tadi kubaca.

"dengan kameraku saya melihat regalis menunjuk sebuah urutan nomor disurat pernyataan tersebut.
kulihat 15411
"jenius! Kau jenius!"kataku
"betapa bodohnya saya ini,tidak mengetahui ini padahal saya sempat membacanya"dengan nada girang saya langsung beranjak berdiri untuk segera membuka pintu tersebut
"regalis,sungguh kau sangat bisa diandalkan"lanjutku

1
5
4
1
1

jariku dengan lincah menekan semua tombol tersebut.
"tlit" suara akses kode tersebut dengan lampu merah yang berubah menjadi hijau.
"dregggg"bunyi pintu tersebut sangat keras. Getaran juga terjadi sedikit.
kami berdua mundur beberapa langkah mengantisipasi sesuatu akan terjadi yang buruk.

seketika pintu itu terbuka lebar,tadinya yang tertutup rapat sampai kami sempat menyerah. Kini pintu tersebut seakan memanggil untuk segera memasukinya.

"gimana regalis kau siap?"tanyaku
ruangan dibalik pintu tersebut masih gelap tanpa cahaya,itu dapat kulihat dari kamera digitalku ini yang terdapat kecanggihan dapat melihat walaupun tak ada cahaya sedikitpun.
ruangan tersebut ternyata masih berujung tembok dengan dua arah yang membukanya.
"kanan?atau kiri?"pikirku.
"ah coba aja kanansemoga ini peruntunganku"harapku
dengan langkah hati hati kami berdua menyelusuri ruangan ini. Regalis masih memegangi pundakku.

kanan...
kiri...
kami mengikuti alur jalan ini,layaknya sebuah film kini kami aktornya.
jalan ini tak cukup baik dari yang tadi. Masih dengan udara yang lembab kotor serta lumut lumut di tembok yang mengiringi kami dalam perjalanan.
"tlap tlip"bunyi kameraku yang memberikan tanda bahwa beterainya sudah akan habis.
tak lama kemudian saya sampai diujung ruangan kembali. Kini ada pintu kembali yang menghalangi kami
tapi tidak dengan kata sandi sepertinya,pintu ini tidak terkunci.

lekas saya membuka pintu tersebut.cukup berat memang pintu tersebut yang memang terbuat dari semacam besi.
"arghhh"sekuat tenaga aku membuka pintu tersebut.
sungguh takjub bukan kepalang. Berbeda dengan ruangan maupun jalanan yang sebelumnya kami lewati.

kini saya dihadapkan dengan ruangan yang besar semacam auditorium.
putih,bersih,bersinar,terang. Itu hanya beberapa yang bisa kupaparkan.
hal ini benar benar membuatku pusing kembali.
"kini tempat semewah ini?!" kataku

kami sekarang sementara tak membutuhkan kamera untuk sekedar penglihatan.
kami mencoba mengelilingi tempat ini,yang memang banyak pintu didalamnya.
kuhitung ada 8 pintu terbagi kanan kiri.
4 dikanan 4 dikiri.

masing masing pintu ada tulisan tersendiri.
ya,tulisan tersebut sama dengan ruangan yang kulihat tadi saat si penodong menyekapku.

ruangan ini dinamai dengan scp buatan si dokter william yang gila itu.
kini satu persatu kulihat melalui jendela disebelah pintu.
saya masuk ke salah satu kamar,kamar ini dinamai dengan scp-087.

berbeda dengan hal yang kulihat tadi nampaknya kini adalah ruangan dimana makhluk yang diciptakan dr.william yang sedang berproses.
dengan ditutupi tabung berkaca,saya dapat melihat makhluk percobaan william sialan ini.

"hey,regalis coba lihat ini"seruku
regalis menghampiriku.
"lihat ini!"
regalis menatap percobaan dokter william tersebut.

.....

part6 (part of dr.william)

-----

Hay,itulah merupakan cerita dari karangan fiksiku,terima kasih buat yg sudah baca. Apalagi beneran respect sama cerita ini dan ngikutin dari awal.
Saya mohon maaf,update selanjutnya agak lambat karena saya harus mengurus kuliah dulu.
Selamat membaca,bersenang senang!

Semoga indonesia menghasilkan karya karya yg masterpiece :)

The SculptureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang