part 8 : where were going ?

87 7 2
                                    

Regalis memegang tanganku dan saya mencoba menarik tangan regalis sekuat tenaga..

Arghh
Arghhh

Ada sekitar 5 scp yg sudah memegang kaki regalis..

Namun. Akhirnya regalis kini berada dalam lorong bersamaku..

---------
Part 8 : where were going?
----------

Arghhh..
Arghh...
Arghhh...

Suara makhluk makhluk itu sangat jelas terdengar dibawah,suaranya seakan akan memberi tahu kami bahwa kamilah mangsanya.

Saya dan regalis berada di sebuah loteng sekarang ya seperti loteng rahasia yang memang sengaja dibuat untuk menyalurkan atau mengelola scp ini. Badanku basah kuyup karena keringat tegang yg keluar bersamaan tragedi yang menakutkan tadi. Namun tidak dengan regalis,ia tidak keluar keringat satupun. Ini menandakan ia tidak mempunyai kelenjar keringat atau kelenjar keringatnya sudah dimatikan oleh dokter gila itu!

"Hah hah hah" suara nafasku tak henti hentinya untuk menahan lelah..

"Regalis..kemana kita sekarang?"tanyaku
Regalis hanya menunjuk jalan setapak yg memang itu satu satunya jalan.

"Seriously?! Ya, mengapa juga aku harus tanya ya,memang ini jalan satu satunya..ayolah..kita harus keluar dari rumah gila ini!"

Kami berdua menelurusi loteng tersebut dengan merangkak layaknya perampok rumah yg ingin merampok barang barang di sebuah rumah.

Loteng ini dibuat dengan bahan almunium kuat yg di desain khusus memang sebagai jalan darurat untuk penghubung ke suatu tempat. Saya liat ada kurang lebih 3 kipas angin yg berukuran cukup besar yg melengkapi fitur loteng tersebut.

Ukurannya kecil memang sempit sepertinya saya kira kira tinggi dan lebar loteng ini hanya setngah meter x setengah meter.

Ah agak susah mendeskripiskannya,kurang lebih jika anda pernah melihat film film action,ya sperti itulah gambarannya.

Tap ..
Tap ..
Tap ..

Kini kita dihadapkan dengan jalan bercabang kembali yg membuat saya pusing.

"Yak regalis berikan instingmu untuk jalan ini"kataku

Regalis hanya menatap kebingungan seperti memang benar benar tak tahu kemana jalan untuk keluar.

"Ah yasudah biar aku saja yg memilih"

Saya melihat ada serbuk hitam seperti tembakau yg sudah di bakar berada di salah satu jalan cabang itu

"Hmm ada yg pernah lewat sini sebelumnya,tapi siapa? Untuk apa dia disini dirumah gila ini? Dan lagian ini loteng?!" Tanyaku heran

"Ini masih baru jatuh regalis kutang lebih 15 menit yg lalu,ya!saat kita berada dibawah tadi!" Seruku

"pasti ada orang di sekitar sini yg mengawasi kita tadi dari tempat ini!"
"Sialan! Ayo regalis saya yakin lewat sini" lanjutku..

Saya dan regalis tergesa dengan langkah yakin menyelusuri loteng itu,dengan di pandu tembakau yg tumpah tadi ini semakin mempersingkat serta mempermudah perjalanan kami.

Tap..
Tap..
Tap..

"Awas kepalamu regalis" kataku.

"Berhenti! Ini dia rokoknya!"lanjutku.

Saya berspekulasi bahwa orang ini tadi mengawasi kita sampai akhirnya terjadi peristiwa tadi dan ia kabur dengan perasaan takut.

"Siapa dia?" "Dokter itu kah?!" Kataku.

Saya dan regalis melanjutkan merangkak menyelusuri loteng ini.. sekitar 10 - 15 langkah saya dan regalis dihadapkan dengan ujung loteng ini yg mengarahkan ke suatu tempat kembali.

Nampaknya kini seperti kamar,ya gelap memang aku dan regalis tak mampu melihat dengan jelas tapi saya yakin ini sebuah kamar tidur dengan banyak ranjang didalamnya seperti tempat tidur panti.

"Ayo regalis turun,nampaknya tidak ada orang"

Kami turun dengan membuka pintu loteng tersebut..

Drag...

Pintu itu terbuka dan saya serta regalis turun keluar dari loteng itu.
Kini benar saya berada di sebuah kamar layaknya kamar panti dengan banyak kasur di dalamnya..

"Regalis perhatikan langkahmu,jangan sampai kita ketahuan dengan orang gila
Ini"

Langkah demi langkah kami jajaki dengan sangat perlahan dan hati hati..

Dan tiba tiba kami mendengar..

"Maaf dokter,saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk makhluk ini dan apa yg saya liat tadi sungguh di luar dugaanku"
"Apa? Baiklah saya akan mencari dua orang itu dan saya akan membuat muut mereka membungkam akan semua rahasia ini.. iya.. nampaknya mereka berhasil kabur.. saya akan cari" katanya..

"Gawat regalis kita di incar oleh orang itu!" Kataku berbisik.

Dep..
Dep..
Dep..

Suara langkahnya kini mendekat kearah kamar ini..dengan langkah yakinnya seakan akan mereka mengerti kita berdua ada di ruangan ini.

"Regalis bersembunyi di bawah kasur itu cepat ayo!" Ajakku.

Kami berdua sekarang berada di bawah salah satu kasur di ruabgan ini.. dengan kondisi cahaya yg sangat minimalis saya yakin kita tidak akan ketahuan.

Cekrek..

Suara pintu kamar itu dibuka..

Dep..
Dep..
Dep..

Langkah kakinya sangat pasti dan tegap bahkan kini saya bisa melihat kakinya..

...

...

...

Next (part 9 : kaki tangan dokter william)

........

..........
Tolong kritik dan saran ya,minimal meninggalkan jejak biar tau kurang lebihnya.. terima kasih :)

The SculptureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang