Lingerie atau...

34.5K 316 35
                                    

written by : @RaMinaMi

680 words

Hari ini adalah ulang tahun pernikahanku dengan pria yang sudah sah menjadi suamiku 2 tahun terakhir, Mas Gema. Entah apa yang aku fikirkan tadi hingga tiba-tiba siang tadi aku sudah berada di toko pakaian dalam di salah satu mall. Terbersit suatu fikiran untuk menyenangkan suamiku tercinta. Dan setelah mencari-cari info ke sana kemari, bertanya pada Mbah Google dan Mbak Yahoo aku mendapat sebuah ide untuk menyenangkan suamiku. Itulah kenapa siang tadi aku terdampar di toko itu. Ehem, begini rencananya. Aku sengaja membeli sebuah lingerie, kalian tahu kan lingerie. Baju transparan dan kekurangan bahan yang katanya dapat membangkitkan birahi para pria yang melihat wanita mengenakan pakaian berjenis seperti itu. Dan malam ini aku berencana memakainya demi suamiku. Menghilangkan dan membuang rasa maluku demi ingin menyenangkan suami. Dan aku sudah mendapatkan lingerie itu, berwarna putih dan sangat seksi, yang aku yakin pasti akan membuat suamiku melongo nantinya.

Melengkapi lingerie tersebut tidak lupa aku juga membeli lilin aromatherapy yang katanya juga dapat meningkatkan rasa nyaman saat sedang berhubungan sex, ditambah lagi aku juga membeli sekantung bunga mawar merah untuk menambah suasana romantis perayaan ulang tahun pernikahan kami yang ke2 ini. Aku benar-benar merasa gugup saat ini. Sudah menghias ranjang kami dengan tebaran kelopak mawar merah, juga menyalakan beberapa lilin aromatherapy di sudut-sudut kamar, dan mematikan lampu kamar. Sudah berbalut lingerie seksiku aku mencoba-coba berbagai pose untuk menyambut suami tampanku yang aku yakin sebentar lagi pulang dari kantornya.

Mencoba pose telentang di ranjang, tidak menarik. Mencoba pose berdiri di belakang pintu, takut hidung tertabrak pintu saat membuka. Dan akhirnya kuputuskan mencoba pose berdiri di depan ranjan dengan gaya seksi. Tak berapa lama kudengar suara mobil memasuk garasi rumah. Astaganaga, suamiku sudah sampai. Alamak, aku benar-benar gugup saat ini. Aduh, ak tidak tahu harus bagaimana memberi surprise untuknya. Jadi aku hanya terdiam dengan poseku sepert tadi .

"Mo, Popo pulaaaang." teriakannya kudengar dari kamar. "Di kamar, Po." jawabku balas berteriak. Dag dig dug dag dig dug. Begitulah bunyi jantungku saat ini. 'Mati aku mati aku, siap diterjang dah siap diterjang.' batinku mulai ramai. Masih dengan pose seperti tadi dengan kaki yang mulai kaku kudengar kenop pintu kamar kami berbunyi dan kulihat kepalanya menyembul di baliknya.

"Alamak!" teriaknya keras.

"Momo, apa-apaan sih? Itu dingin itu. Ngapain sih pake pake kelambu begitu dipotong-potong cuma buat nutupin BH begitu." ucapnya keras sembari berlari menuju ke arahku dan menyambar selimut yang ada di ranjang dan memakaikannya ke badanku.

Sejenak aku hanya terdiam, tadi dia bilang apa? Kelambu? Baju mahal nan seksi ini dia bilang kelambu? OMG. Suamiku kelahiran jaman Majapahit kah? Apa apaan lingerie nan seksi dan mahal ini dibilang kelambu potongan tutup BH. Astaganaga astaganaga. Benar-benar spechless aku. Hanya bisa terdiam melihatnya yang sibuk keliling kamar meniup lilin-lilin yang aku siapkan tadi.

"Apa juga ini? Main lilin di kamar? Kalau kebakaran gimana? Terus itu juga ngapain sih ngotorin ranjang begitu Mo. Ya ampun. Heran aku sama kamu." ucapnya menyebalkan dan segera menyapu kelopak bunga mawar dari ranjang. Oh ya. Tadi lingerie, lalu lilin, lalu kelopak mawar merah. Dan semuanya sia sia dengan adanya suamiku di sini. Kejutanku, rencanaku menyenangkan suamiku, ini semua GATOT. Gagal Total. Aku hanya bisa menghela nafas panjang saat ini. Sudahlah, hilang sudah semangat ulang tahun perkawinanku. Hilang sudah semangat menyenangkan suami. Dan libido yang sudah sempat menanjak naik karna semangat menggebu memberi kejutan kepada suami dengan segera merosot jatuh ke dasar bumi. Malam ini aku hanya ingin tidur, tidur dengan kaki terkatup rapat, ingat, KAKI terkatup RAPAT. Benar-benar menyebalkan suamiku. Biarkan suamiku membereskan sendiri kamar yang sudah kusulap dengan begitu romantisnya, yang malah terasa sebuah bencana malam ini. Argh, ini semua gara-gara lingerie atau suami bodohku...???

-end-

The Lingerie's StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang