Gadis Gosip dan Cemburu

1K 118 10
                                    

...

Semenjak pertunangan keluarga kerajaan diadakan, media massa setempat bahkan dunia kontan dipenuhi oleh berita mereka berdua. Mulai dari profil pribadi hingga gosip-gosip yang menyebar dimasyarakat, bahkan rumor tentang permainan basket mereka yang setara pemain profesional tak luput dari sorotan.

Beberapa hari kemudian berita itu sampai juga ke 'telinga' NBA, maka saat NBA melakukan acara amal di Jepang bersama pemain-pemain basket terkenal mereka berdua juga ikut diundang.

"Ahomine kita akan datang kan?"

"Tentu saja! Aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk menantang pemain-pemain profesional"

"Che, kau pasti langsung kalah"

"Imposible because the only one who can beat me is me"

"And me!"

Mereka sedang berada di kamar Daiki sekarang, Taiga berbaring di sofa dengan toples cemilan ditangan sementara Aomine duduk dilantai dengan memegang undangan bertema olahraga yang baru datang tadi pagi itu. Mereka sudah one-on-one tadi dan sekarang setelah mandi dan makan siang mereka memilih untuk bermalas-malasan di kamar Daiki.

Akhir-akhir ini mereka lebih sering bersama dan lama kelamaan pertengkaran tidak penting keduannya menjadi sesuatu yang hampir selalu terdengar di istana Touou. Ya, mereka lebih sering berada di tempat Aomine karena menurut ibunya Taiga harus menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya nanti.

...

"Sekarang mari kita sambut tamu istimewa kita, pasangan muda dari kerajaan Touou dan kerajaan Seirin, pasangan muda yang dikabarkan saling jatuh cinta lewat basket. Prince Aomine Daiki dan Prince Kagami Taiga"

Aomine dan Kagami masuk ke area lapangan basket indoor tersebut dan membungkuk ke arah panitia, anak anak dan wartawan serta para pengunjung yang duduk di bangku penonton. MC dari acara amal untuk anak-anak itu mewawancarai mereka terlebih dulu menanyakan kabar dan sedikit basa-basi.

"Baiklah cukup ngobrolnya, nah karena acara ini diadakan oleh NBA maka rasanya tidak lengkap kalau setiap partisipan tidak memamerkan skill basketnya. Begitu pula Daiki-kun dan Taiga-kun disini. Dimulai dari Daiki-kun saja bagaimana?"

"Ok"

"Ya silahkan Daiki-kun buat Taiga-kun dan semua orang yang ada disini terpesona dengan aksimu"

Aomine berlari mendribble bola ke salah satu ujung lapangan, mendekati ring basket ia mendribble bola dari satu tangan ke tangan lainnya lalu memegang bola dengan kedua tangannya sebelum mencondongkan tubuhnya kebelakang sambil melompat membuat sebuah formless shot sempurna. Mendarat dengan mulus di kedua kakinya Daiki menebarkan arrogant-smirk-nya ke seluruh stadion.

"Woahh streetball style dari Daiki-kun sangat memukau tidak diragukan lagi ia setara dengan pemain profesional. Selanjutnya Taiga-kun ayo tunjukkan kemampuanmu jangan mau kalah oleh Daiki-kun"

Aomine duduk di bench dengan sebuah handuk putih diatas kepalanya. Karena meskipun indoor tidak ada AC yang terpasang di gymnasium itu, membuat Aomine berkeringat meskipun baru bermain sebentar. Duduk diam ia berniat menikmati performa tunangan merahnya dilapangan.

Kagami membawa bola kelapangan dengan senyum lebar yang terus berrtengger di bibirnya. Ia membawa bola itu ke salah satu ujung lapangan dan mendribblenya ke ujung lain. Saat sudah berjarak dua meter dari ring Taiga melompat dan sebuah dunk indah tercipta. Taiga menggantung di ring sejenak sebelum melepaskan pegangannya dan mendarat dengan mulus.

"Woaah lihat itu Taiga-sama hebat sekaliii..."

Seorang gadis yang Aomine yakini sebagai wartawati berkomentar dibelakangnya tanpa menyadari keberadaan pangeran didepannya.

"Ah tapi aku lebih suka Daiki-sama dia lebih cool"

Smirk Daiki melebar mendengarnya.

"Tapi Taiga-sama itu manis, dia juga cool dan cute disaat yang bersamaan, apalagi lompatannya tadi. Ahhh aku seakan melihat sayap di punggungnya"

'Sial, ternyata bukan hanya aku yang mengaggap Taiga itu manis'

"Benar juga, Daiki-sama itu cool, keren dan seksi sementara Taiga-sama itu maji tenshi"

'Maji tenshi?'

"Iya Taiga-sama juga seksi, lihat saja tubuhnya itu.. kyaa aku ingin menyentuh lengannya, dadanya, abs-nya dan kyaaa"

'Oi bitch yang bisa menyentuh tunanganku hanyalah aku!'

"Issh dasar mesum kau. Kenapa kau tidak kesana saja dan menerkamnya?"

'Menyentuh dia seujung rambut saja dan aku akan membunuhmu!'

"Benar, mungkin kalau aku kesana dan dia melihatku. Dia akan jatuh cinta padaku dan kita akan menikah dan hidup bahagia selamanya~~"

'Hidup bahagia gundulmu, akan kupastikan kau hidup sengsara'

"Dasar bodoh Taiga-sama kan tunangannya Daiki-sama"

'Tuh denger nasihat temen lu'

"Heh jangan berfikir sempit. Orang menikah saja bisa cerai kenapa mereka tidak bisa berpisah?"

'Grrrr aku benar-benar akan menyiksamu kan keluargamu!' Tangan Daiki mengepal sempurna, siap mematahkan rahang gadis yang baru selesai bicara dibelakangnnya.

"Itu benar sih tapi bicaramu itu juga sudah keterlaluan, coba saja salah satu pengawal mereka mendengarmu kau pasti akan mati"

"Kalau aku ditangkap Taiga-sama pasti akan menolongku lalu dia akan menanyakan apakah aku baik-baik saja lalu ia akan membawaku ke ka-"

Belum selesai gadis itu berimajinasi mereka melihat Taiga mendekat ke arah mereka, mereka berdua sudah blushing dan salah tingkah tapi sayangnya Taiga justru menepuk bahu pria yang duduk di bench didepan mereka berdiri sekarang.

"Oi, Daiki MC itu bilang kita harus kembali kesana!"

Kagami menarik tangan tunangannya, ia sedikit terkejut dengan otot tangan daiki yang menegang dan tangannya yang mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih.

Sementara 2 gadis tadi sedang gemetar dan berkeringat dingin menyadari tindakan bodoh mereka, mereka baru saja membicarakan tentang merebut tunangan seseorang yang berada tepat didepan mereka. Mustahil dia tidak mendengar pembicaraan mereka, dan dilihat pundak pemuda dim yang jauh dari kata relaks mereka hampir bisa melihat malaikat maut menyeringai kearah mereka.

"Daiki?"

Kagami bertanya dengan nada lembut dengan sedikit meremas pundak Aomine mencoba menyampaikan pertanyaan 'ada apa?' lewat sentuhannya. Tapi bukannya mendapat jawaban, pinggangnya malah didekap, tubuhnya ditarik, dihadapkan ke arah dua gadis pers tadi, Aomine berdiri dibelakangnya dengan dagu dibahu Taiga dan tatapan tajam kearah dua gadis didepannya.

"Kagami. Taiga. Is. Mine"

"Dont you dare to touch him. Hell, Dont you even dare to dream him in your sleep!"

.

.

Royals Family (AoKaga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang