Louise pov..
Kupandangi wajah sherlyn yang masih pura-pura tidur walau sudah kuangkat dan kugendong.
"Kamu gak malu,kita seperti pasangan yang akan bulan madu saja.semua orang menatap kita"
"Apa .?!"pekiknya membuat seringai kemenanganku keluar,ternyata dia sadar kesalahannya dan langsung menunduk malu dan bersembunyi didadaku lagi.
"kamu sepertinya sangat menyukai dadaku,dan aku sangat menyukai wajah merah meronamu itu"
Bukannya malu dia malah semakin bersembunyi aku tau dia sudah sangat malu,dia tak tau jantungku lari maraton didalam sana karna terlalu nyaman.
"Pak.."aku menolehkan wajahku dari sherlyn dan menatap arman.
"Hem.."
"Saya harus pulang jagoan saya sudah menunggu semua sudah saya siapkan didalam"
"Oke..terima kasih dan sampaikan salam saya untuk sang jagoan katakan om price sudah menyiapkan hadiah untuknya"
"Baik pak terima kasih,ngomong-ngomong kenapa nona serlyn?"
"Oh ini tidur,tapi tidak apa-apa nanti didalam saya bagunkan"
"Oh baiklah kalau begitu saya permisi dulu"
Aku mengangguk dan arman berlalu dari hadapanku.
"kamu masih mau seperti ini?"
Dia membuka matanya lagi dan menggelengkan kepala.
"tapi aku senang seperti ini" ucapku cuek sambil terus masuk keresort hotel milik sahabatku ini.
"Pak saya risih tolong turunkan saya" mulut bawelnya mulai terdengar lagi tapi aku masih cuek,didepan pintu kami sudah disambut pelayan berseragam putih hitam.
"Selamat datang tuan,semua sudah dipersiapkan mari saya antar" ucap pelayan itu menyambut kami dengan ramah dan sesekali menatap serlyn.
Aku berjalan mengikuti pelayan itu masih banyak pengunjung restoran ini walau jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Silahkan tuan"
"Terima kasih,saya tidak mau acara saya diganggu"
Pelayan itu mengangguk dan undur diri dan aku menatap serlyn sekilas yang sepertinya masih binggung, perlahan kuturunkan badannya dan dengan cepat dia membereskan pakaiannya kemudian menunduk malu.
"Sudah siap..?" dia mengangguk.***
"pak itu menjijikkan.."katanya sambil terus tertawa
"Ini enak cobalah,mungkin sedikit asin" bujukku,dia menggeleng seraya menutup mulutnya dengan tangannya.
"Kamu akan menyesal"bujukku lagi
"Tidak akan,toh aku bisa mencobanya lain waktu"balasnya
"Oh ya,kamu kira aku akan membawa mu kesini lagi?"
"Hem.."jawabnya percaya diri.
"Aku akan membawa gadis lain kesini,gadis yang lebih berpengalaman" ucapku dan ekperisinya langsung berubah,mukanya langsung menunduk.
"Hey..."panggilku pelan,dia masih menunduk.oh shittt! Kamu salah waktu bercanda louise,lihatlah gadismu sakit hati.
Aju mengeser tempat dudukku.
"Kamu baik-baik saja?" tanyaku pelan
"Aku..aku baik-baik saja tadi hanya sedikit mual karna melihat cumi mentah itu" jawabnya sambil tersenyum kaku.
"Aku akan menganti menunya"
"tidak usah aku..aku..capek"
Aku tersenyum dan meraih tangannya berdiri langsung sedikit menariknya keluar.
"Apa tadi romantis menurutmu?"
Dia mengangguk lagi masih dengan wajah menunduk.
"aku janji kita akan dinner dengan suasana yang jauh lebih ronantis"
"tidak usah terima kasih"
"Apa kamu marah?" dia kembali menggelengkan kepalanya.Aku membukakan pintu penumpang untuknya disebelah jok stir,dan tanpa kata-kata bantahan dia masuk dan aku sedikit berlari menuju belakang stir,aku menatapnya sebentar sebelum menyalakan mesin. Wajah gadis-ku tampak murung tatapannya hanya kejalan aku tak tau apa yang sedang dia pikirkan dikepala cantiknya itu.
"Dzzzzzzt...dzzzzzt..ting" aku menoleh lagi pada gadis disebelahku dia langsung mengeluarkan telpon genggamnya.wajahnya kembali pucat.
"Ha...hallo.."ucapnya terbata-bata
"Dasar anak tidak tau diri,dari tadi dihubungi dimana kamu?"
"Lyn di..di..rumah teman bang"
"Dirumah teman katamu?siapa?"
"Aaa anu desy.."
"Jangan bohong, tadi mantan kamu yang pengangguran itu datang mengantar mitormu katanya kamu sama laki-laki,sekarang jawab jujur dimana kamu?" serlyn menatapku sebentar mukanya benar-benar pucat
"Kamu dengar tidak !?"
"Ly..lyn..diluar negeri"
"Apa...?ka..kamu..aaaah brengseeek"
Tanpa menunggu lagi serlyn langsung menutup telponnya dan menarik nafas tanda kelegaannya.
"Siapa?"
"Aa..abang.."
"Ooh..kalau dia marah saya bisa antar kamu pulang lagi" serlyn langsung menggeleng lagi
"Kumohon jangan.."pintanya
"Aku tak mau terlibat masalah kamu yang jelas-jelas tidak menguntungkan bagiku" dia menatapku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Aku akan lakukan apapun asal bapak menyembunyikan saya"
"Apapun?"tanyaku sambil mengerenyitkan keningky ketika dia menekan kata-kata apapun tadi.
"Iya..apapun" aku tersenyum. Ok!! Baiklah louise ini kesempatan untukmu setelah dinner tadi gagal total untuk meraih hatinya.
Kulajukan mobilku dengan kencang menuju apertemenku________
Kalu ini ceritanya kacau,kacau banget saya nulis jam tiga pagi jadi harap maklumi aja ya..
Tulisan pertama terus nulisnyA SEtengah tidur...hahhhhaPart selanjutnyA rencananya aku mau masukin hane zay tapi jangan dulu deh...kita sibuk dengan louise yang sedang berusaha menunjukkan sikap dan rasaanyA PADA serlyn aj dulu oce..
Tks..jangan lupa vote and comment masukkanny..!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN LOUISE
RomanceMenerima kekurangan seseorang mungkin sangat sulit. tapi menerima kekurangan dari seseorang yang sangat kita cinta tak akan sulit. Louise tak bisa menerima anak yang dikandung sherlyn. rasa takutnya mengalahkan akal sehat bahkan rasanya pada sherlyn...