Sherlyn pov..
Setelah pagi tadi louise menyatakan cintanya padaku dan aku benar-benar tak kuasa menahan pesonanya agar aku menolaknya. Dan sekarang dia meliburkan diri untuk menghabiskan waktu hari ini bersamaku bahkan untuk mandi saja dia enggan. Dengan gelas air putih ditanganku aku berjalan kearah sofa dimana sekarang tuan louise kekasihku sedang duduk dan sibuk dengan smartphonenya, dia tersenyum ketika melihatku datang dengan gelas air dingin kesukaannya.
"Terima kasih cinta" ucapnya langsung mrnyambar gelasnya dan menarik tubuhku agar duduk didekatnya,dasar tua bangka.hy.. Dia pacarmu nona sherlyn.."bisik batinku sendiri,setelah meminum setengah airnya dia kembali menyenderkan tubuhnya dengan tangan kiri memelukku membawa kepalaku kedada bidangnya
"Apa kamu bosan?"tanyanya
"Tidak..aku senang disini,apa lagi bersama tuanku"godaku.
"Sepertinya aku harus mengambil cuti beberapa hari"
"Kenapa?"tanyaku sambil menarapnya dari bawah dagunya
"Rasanya aku tidak bisa menahan rinduku"
"Gombal.." kucubit pinggangnya yang tanpa lemak itu.
"Hahhha..aku seriusm ai.."
"Ga percaya,kamarin juga kuat tanpa aku sampai pulang malam mungkin subuh"
"Kamu tidak tau gimana prustasinya aku dikantor memikirkan kamu"
"Tuh kan gombal lagi.."ucapku disambut gelak tawanya yang menghiasi ruang apertemen ini.
"Dzzzzt...dzzzzzt...ting.." kuraih telp genggamku dimeja,seketika badanku kaku kembali.
"Siapa ai..?" aku tak menjawab lidahku kelu dan bibirku bergetar.
"Ai.."panggil louise lagi sekarang ikut menatap layar ponselku.
"Biar aku yang angkat" ucapnya sambil merebut ponselku.
"Jangan..plise"pintaku
"Tapi.."
"Biarkan aku menyelesaikannya"
Kutekan tombol hijau diponselku..
"Hal.."
"Kurang ajar.." kujauhkan ponsel dari telingaku ketika suara sapaan yang tidak baik.
"A..abang.."
"Masih berani kamu memanggilku abang?"
"Maksud abang?"
"Tidak usah menipu abang lagi, jawab jujur kamu bukan diluar negeri kan, jawab" kembali kujauhkan ponselku
"Maafkan lyn bang,plise jangan paksa lyn lagi"
"Apa katamu paksa,harusnya kamu bersukur abang mau bantu kamu setelah apa yang dia berikan pada keluarga kita kamu dengan mudahnya pergi"
"Lyn janji,lyn akan kerja disini lyn akan ganti semua yang dia beri pada keluarga kita"
"Terserah,susah bicara dengan anak durhaka sepertimu.bila perlu tidak usah kembali lagi mati kau disana" "kleek".aku kembali menundukkan wajahku ada rasa sakit didadaku apa lagi ini terjadi karna abang membantu ibu yang sedang sakir keras.
"Ai..."aku mengangkat wajahku menatap pria yang dalam beberapa jam ini menjadi kekasihku.
"aku akan mengganti semuanya" ucapnya sambil meraba wajahku dengan jemarinya,aku menggeleng pelan.
"Tidak usah,ini adalah urusanku jadi aku akan menyelesaikannya, bantu aku dengan selalu memberiku semangat" dia kembali menunjukkan senyumnya.
"Selalu sayang,aku akan selalu memberimu semangat begitupun denganmu" aku mengangguk dan menabrak tubuhnya.
"Dzzzzzt...dzzzzt..ting" ponselku kembali bersuara tanda telpon masuk, kulepaskan pelukanku melihat siapa yang menelpon.
"Dia lagi?"tanya louise sedikit emosi
"Bukan,no tak dikenal"
"Angkat aja siapa tau penting" aku mengangguk dan kembali menekan tombol hijau
"Hallo..asalammualaikum?"
"Walaikumsalam.. Dek ini ibu nak.."
"Ibu.."pekikku senang
"Iya sayang,apa kabarmu nak?"
"Lyn baik bu,ibu gimana?" sempat kulirik louise yang juga tersenyum padaku
"Ibu baik sayang,justru ibu cemas keadaan kamu mangkanya ibu pinjem ponsel milik roman"
"Ibu gak usah khawatir lyn baik-baik aja disini..apa abang sering marahin ibu lagi?maafkan lyn tidak bisa membantu ibu lagi"
"Gpp sayang,ibu gpp disini ada roman dia baik sama ibu dia yang jagain ibu ketika kamu pergi dan abangmu mengamuk"
"Lyn akan cari uang bu disini lyn akan bayar semua hutang-hutang abang padanya,ibu doakan lyn"
"Pasti sayang,ibu hanya memberi tahu nak,hutang abangmu tidak sedikit apalagi ini bukan masalah hutang yg abangmu pakai tapi ini masalah hutang yang menyangkut nyawa ibu kemarin, ibu hanya ingatkan walau menurutmu dia kurang baik tapi dia sudah berbaik menolong nyawa ibu..bahkan dia iklas tanpa minta dikembalikaan, abangmu hanya malu padanya hingga dia menawarkan mu untuk menjadi istrinya dan dia tidak menolak karna dia juga mencintaimu dari kamu bayi merah"
"Deg..."jantungku serasa ingin copot mendengar penjelasan ibu jadi selama ini dia..dia..
"Ya sudah ibu tutup ya dek ga enak sama roman,tolong pikirkan kata2 ibu tadi...asalammualaikum"
"Walaikumsalam.." "kleek"
Air mataku jatuh,aku salah menilai dia aku salah membenci dia semua ini lagi-lagi karna aku bodoh,karna aku tak mau mendengar penjelasannya.
"Ai..are you oke..?" sentuhan jari louise menyadarkan aku. Kepalaku pusing,aku tak ingin menyakiti dia lagi tapi aku juga tak mungkin meninggalkan louise.
"Aku..aku..harus pulang" louise kaget langsung menatapku tajam.
"Maksudmu..?"
"aku yang salah,aku..aku..kumohon maafkan aku hikks"tangisku pecah kembali,dan louise membawaku kembali kedadanya.
"kita tidak akan berpisah,apapun masalahmu..sudah kukatakan kamu adalah milikku dan kamu sudah berjanji padaku"
"Tapi..ini akan menyakiti orang lain"
"Lalu menurutmu ini tidak akan menyakitiku?" suara louise sudah naik satu oktav.
"Mengertilah..hiiks"
"Tidak..aku akan membereskan semuanya,besok kita akan kerumah utama,itu berarti kamu adalah calon pemilik rumah utama dan aku tak akan membiarkan kamu pergi" ucapnya sambil melepas pelukkanku dan pergi begitu saja menuju kamarnya.
"Maafkan aku"ucapku lirih_______
Cerita saya ancur banget ya... Hahhha habis nulisnya sambil ndengerin kucing tetangga pada kawin...
Part selanjutnya hane akan muncul ni memberi kejutan jugA,dan siapakah sherlyn menjadi calon nyonya besar tuan li young...
Oce aku tunggu vote ma comment masukannya...Tks reeders...
KAMU SEDANG MEMBACA
TUAN LOUISE
RomanceMenerima kekurangan seseorang mungkin sangat sulit. tapi menerima kekurangan dari seseorang yang sangat kita cinta tak akan sulit. Louise tak bisa menerima anak yang dikandung sherlyn. rasa takutnya mengalahkan akal sehat bahkan rasanya pada sherlyn...