bagian 10

316 11 0
                                    

Louise pov..

Ciuman kami berlanjut dikamarku dan aku sangat senang ketika dia mengangguk kan kepalanya ketika aku mengajaknya pindah tempat..
Setelah kurasa cukup lama kamu menyalurkan rasa cinta lewat ciuman itu kulepas aku tau dari mimik mukanya kalau dia protes karna menyelesaikan semuanya secepat ini.
"Maafkan aku mengodamu,tapi akan lebih bahaya kalau kita lanjutkan dan aku tak mau membuang calon anakku diatas perutmu"ucapku disambut anggukkan kepala,aku duduk dan menciumi seluruh wajahnya.
"Aku sangat mencintaimu ai...plise don't say goodbye tuan" dia mengangguk lagi.
"Aku juga sangat mencintaimu tuan louise..sarangheo oppa li young" astaga dia memanggilku oppa apa aku salah dengar. Kukecup lagi bibirnya sekilas.
"Gadis nakal.."ucapku dan dia tertawa lepas..

***

Aku terbangun dengan suara ribut-ribut diluar dan aku tak melihat sherlyn lagi disampingku,dengan malas aku turun dari kasur dan melangkah kearah pintu ternyata itu suara tepuk tangan sherlyn dan bu'de karna habis menyaksikan penampilan hane bermain piano..
"D.addy"panggil hane pelan membuat sherlyn maupun bu'de  menoleh dan menatapku.
"Hay.."aku berjalan kearah hane dan mencium pipinya hal yang selalu aku lakukan.dan berjalan kembali kearah sherlyn untuk mencium keningnya.
"J..aha.t"pekik hane,ah aku lupa bahwa dia sudah mengklim sherlyn pacarnya.dia mendorong kursi rodanya menjauh kearah taman belakang..tunggu..kenapa dia pakai kursi roda..kutatap tajam bu'de sementara sherlyn sudah mengejar hane.
"Tadi mendadak kaki nya keram tuan"ucap bu'de sebelum kutanya.
"Kenapa bisa keram?"
"Den hane terlalu semangat hari ini tuan sampai lupa untuk selalu duduk"
"Ahhhh..siapkan obat untuknya"
"Sudah diminum tuan,tadi sama nona sherlyn"
Aku langsung menyusul mereka ketaman belakang,kulihat sherlyn sedang memeluk hane dan mengajak hane bicara baik-baik.
"Prince.." panggilku dan sherlyn langsung melepas pelukannya kemudian tersenyum padaku.
"Minta maaf pada daddy,kalau ga aku akan pergi"ancamnya ditelinga hane, gadis ini memang mempunyai kemampuan mengancam.
"M..aaf.."ucap prince ku pelan,aku berjalan mendekat.
"Maafkan daddy"bisikku mengantikan sherlyn,hane mengangguk dan memelukku
"She..is..m.y..wi..fe..piyes"bisiknya lagi aku nenatap sherlyn yang hanya mengangguk.
"Yes..she..is your wife"ucapku tak ikhlas.
"Su.re"
"Yes"
Hane melepaskan pelukanku dan mencium pipiku.
Bagaimana mungkin dia yang masih berpikiran anak kecil meminta sherlyn sebagai istrinya,dan aku tak bisa menolaknya terus menerus mengingat penyakitnya. Setelah dulu aku harus kehilangan marinka karena dia sekarang aku harus merelakan calon istriku untuknya.
"Percayalah,dia hanya menganggapku teman"bisik sherlyn menenangkanku,aku mengangguk setuju.
"Mau..ber..main piano un.tuk dad.dy?"tanyaku dan dia mengangguk. Aku mendorong kursi rodanya diikuti sherlyn nenuju ruang tengah lagi..
"Aa..yi.."ucapnya memintaku bernyanyi..
"Yes.."jawabku dan dia tertawa.

Ting..ting.. Not pertama mulai dimainkan dan aku bersiap untuk masuk suara..

manhi apahago deo manhi miwohaedo dasi geudael kkumkkujyo
haru jinado eojeman namaseo naneun geudael bogo sipeo nuneul gamayo

dasi nuneul gamado jameul cheonghaedo hayeomeobsi nunmulman heulleo

neol saranghan sigane meomul suneun eomneunji
neoui hyanggiga jiwojijiga anha
neol saranghan gieok sok geu ane sal su itdamyeon
nan duryeopji anha ije dasin

moreuneun cheok haebwado jinachyeobwado gyeolguk niga neomu bogosipeo
nado mollae nunmulman heulleo meomchul su eobseo

neol saranghan sigane meomul suneun eomneunji
neoui ongiga naui pum soge nama
neol saranghan gieok sok geu ane sal su itdamyeon
nan duryeopji anha ijen

uri seoro saranghandamyeon hamkke hal su itdamyeon nan haengbokhaltende
tto dareun naraseo neobakke mollaseo
neo eobsin ije harudo sal su eobseo
sarangi mojaran siganman jakku heulleoseo
oneul malhalkke saranghae neol

Kuhembur nafas legaku ketika mengakhiri lagi during the time i love you milik junsu..aku tersenyum menatap sherlyn yang kaget melihatku bernyanyi..oh ayolah gadis kamu sangat jelek dengan mulut menganga sepertu itu aku tau suaraku bagus dan sexy tapi aku tak suka melihat seperti itu.
"Bagaimana?"tanyaku
"Kereen.."jawabnya tak tau segaja atau tidak tapi tatapannya masih tak percaya..
"Seka.rang ka.mu is.tira.hat,be.sok ada se.ko.lah pa.gi dad.dy ga ma.u ka.mu pa.kai i.ni la.gi"ucapku pada hane yang masih tertawa melihat sherlyn.
"Iap.."jawabnya seperti prajurit kekomandan.
"Pin.tar"ucapku sambil mengacak rambutnya.

♥♥♥

Kembali kuhempas lagi badanku dikasur empukku sejak tadi sherlyn mengantar hane keatas untuk istirahat sampai sekarang dia belum kembali.hatiku sakit begitupun dengan kepalaku memikirkan semua ini,setelah hampir dua puluh tahun aku tidak pernah membuka hatiku dan sekarang dengan sendirinya hatiku terbuka oleh gadis yang kutemui beberapa hari yang lalu dan parahnya aku harus bersaing perasaan dengan anakku sendiri.

Braaaak

Aku menoleh kearah pintu alisku menyatu melihat gadisku masuk dengan muka kusut.
"Tuan.."renggeknya,aku bangkin dan menyenderkan kepalaku di kepala ranjang.
"Ada apa..sini.."aku menepuk kasur disebelahku dan dia mendekat naik keatas kasur kemudian menjatuhkan kepalanya didadaku.kuelus dengan sayang rambutnya yang sedikit merah dan panjang.
"Pulang yuk?"pintanya masih sedikit merenggek
"Kitakan sudah pulang cinta"
"Bukan disini tapi keapertemen lagi"
"Kamu tidak betah disini?"
"Bukan begitu,aku pusing mau tidur aja susah"
Dia menatapku sedih.
"Ceritakan biar aku mengerti"
"Aku tadi udah ngambil kamar samping hane kata bu'de itu kamar tamu terus ngambil kamar ujung katanya kamar rahasia kebawah ngambil kamar belakang katanya kamar pembantu terus aku tidur dimana?"
"Hahhha..kamu ini aku kirain ada apa, ini kamar kamu sayang"
"Ga mau,walau sudah dua puluh tahun tetap saja ada harum marinka"
"Marinka?kamu tau darimana tentang marinka"
"Ga penting,aku pengen pulang"
"Cinta..dengerin aku dari pertama marinka pergi meninggalkan rumah ini semua barang-barang yang berhubungan dengannya sudah aku buang dan besok kamu boleh menganti semua isi ruangan ini termasuk catnya kalau kamu mau"
"Plise.."
"Em..jangan-jangan pacarku ini tidak mau tinggal bersama pria keren ini" godaku
"Iiih narsis.."jawabnya sambil mencubit pingangku.
"Tuan kenapa sih masih sexy aja"
"Karna aku tau aku akan bertemu bidadari jadi aku harus siap-siap"
"Gombal.."
"Hahhhaaa..aku serius,kamu suka?"
Dia mengangguk dan semakin memeluk pinggangku.
"Hanya boleh jadi milikku"ucapnya
"Yes..hanya untuk kamu"

Cukup seperti ini tapi rasanya sangat bahagia,berada disampingnya dan merasakan pelukannya cukup membuatku tenang.

_________

Cuapek banget ngetik pake ponsel sampe jari mau rontok...

Abaikan....

Tks reeders...jangan lupa vote dan comment y...
I loph you.....

TUAN LOUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang