Kissing

23.3K 1.6K 149
                                    

Gambar di media itu Dave yang cuma pakai kaus dalam doang. Gooosh! Dia seksi sekali ya kan?

Buat yg pengen lihat mukanya Fred, ntar saya kasih di chapter berikut2nya lagi. Karena beberapa chapter ke depan akan membahas kisah Dave dan Zac dulu tanpa ada gangguan dari tokoh yg laen haha.

Semoga part yg ini memuaskan ya wkwk.

=======
Kissing
=======

Air danau yang dingin menusuk kulitnya seperti jarum-jarum kecil yang membuatnya kesakitan. Dinginnya air dan ketidakmampuan Zac dalam berenang membuatnya harus berteriak minta tolong dengan panik. Tapi, ketika dia membuka mulut untuk menjerit, air danau masuk ke dalam tenggorokannya dan membuatnya tersedak hingga batuk-batuk.

“Tolong! Aku tak bisa berenang!” teriak Zac dari dalam air. Setiap kali dia membuka mulut, air masuk ke dalam tenggorokan dan membakar paru-parunya.

Zac sungguh tak bisa berenang. Dia berusaha mendorong tubuhnya ke atas permukaan air, tapi tak bisa. Setiap kali dia berusaha, air menariknya untuk tetap berada di bawah. Tubuhnya terasa seperti dipasangi batu seberat seribu ton yang memaksanya untuk tenggelam ke dasar danau. Rasa panik menyelimutinya. Dia pasti akan mati.

Tapi, ternyata tidak. Seseorang memegang badannya dan kemudian menariknya ke atas air. Saat itu Zac sudah nyaris hilang kesadaran. Dia tak bisa merasakan apa pun lagi selain rasa sakit di tenggorokannya dan juga dinginnya air danau yang menusuk-nusuk kulitnya.

Perlahan-lahan Zac bisa merasakan tubuhnya dibawa menepi oleh seseorang. Dia tidak tahu siapa yang menyelamatkannya, tapi dia sangat yakin pasti cowok karena tangannya yang melingkari pinggang Zac terasa sangat kuat.

Saat sudah sampai di pinggir danau, Zac batuk-batuk dan mengeluarkan banyak air dari dalam tenggorokannya. Air yang masuk memang sangat menyakitkan, tapi begitu keluar jauh lebih menyakitkan lagi. Air itu rasanya seperti api yang membakar. Panas. Perih. Dan setiap kali dia batuk, gelombang rasa sakit menjalari seluruh tubuhnya.

“Kau baik-baik saja?” tanya seseorang yang menyelamatkannya.

Zac mengacungkan jempolnya tanda oke. Dia memang baik-baik saja. Tidak ada luka atau pun cedera yang dialaminya. Hanya rasa sakit di tenggorokan dan juga hawa dingin yang membuatnya menggigil―tapi tak masalah, semua masalah ini akan cepat menghilang.

Zac menolehkan kepalanya ke samping dan melihat Dave duduk di sebelahnya. Tubuh cowok itu basah kuyup, sama seperti dirinya. Dan air menetes dari ujung-ujung rambutnya. Bibir Dave sedikit pucat dan tubuhnya sama menggigilnya dengan tubuh Zac. Ternyata Dave yang menyelamatkannya dari dalam air.

“Apa yang kau lakukan, Michelle?!” Dave bangkit dan berteriak pada seorang wanita berkulit cokelat dan berambut gelap yang berdiri tidak jauh dari tempat Zac berbaring kedinginan.

“Apa yang kau lakukan, Dave?!” Michelle balas berteriak. “Kau baru saja ingin mencium anak itu!” Michelle menunjuk kepada Zac.

“Apa?! Aku?” Dave terkesiap. Benarkah itu? Benarkah Dave tadi ingin mencium Zac? Dia tidak tahu! “Kau gila!”

Michelle melipat kedua tangannya di depan dada dengan gaya menantang. “Kau yang gila, Dave! Kau seharusnya sadar dengan apa yang kau lakukan!”

“Kenapa kau mendorongnya?! Apa salah dia padamu, Michelle?!” Dave tidak habis pikir. Kalau memang Michelle tidak suka Dave mencium Zac, kenapa harus cowok itu yang didorong ke dalam air? Kenapa bukan Dave saja yang diceburkan ke dalam air?

“Salahnya karena dia berniat ingin merebutmu dari Shaina!” Michelle berteriak dengan galak. Matanya melotot seperti hendak keluar.

Dave mendengus marah begitu nama Shaina kembali disebut-sebut. Orang-orang memperhatikan mereka, tapi tidak berusaha untuk ikut campur dalam urusan mereka. Dengan mengabaikan Michelle dan juga orang-orang yang melihati mereka, Dave buru-buru membantu Zac berdiri.

Shut Up and DriveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang