"Elsa sangat cantik, ya."
"Dia seperti Miss World. Semua yang ada dalam dirinya adalah sempurna."
"Pria beruntung mana yang sudah merebut hatinya? Aku iri."
Ungkapan kagum dari rekan kerjaku kepada model cantik di depan sana, Elsa Kim. Mereka adalah Park Jungsoo dan Shin Donghee. Sebelumnya, biar aku perkenalkan. Kami adalah tim properti untuk proyek musim gugur yang diusung oleh photografer kenamaan Korea, Alex Park, yang ditangani langsung oleh Marcus Cho, photografer muda berbakat asal Kanada. Proyek tahunan hasil kerja sama dengan modeling event di London ini mengangkat tema 'Glamour Autumn' dan sebagai titik pusat untuk tema, Marcus memilih Elsa Kim sebagai model. Hebat, bukan?. Gadis ini sangat beruntung, selalu dikelilingi orang-orang internasional.
Beruntung?
Tidak sepenuhnya.
Masih ada aku. Benalu baru dalam kehidupannya.
"Ryeong, apa kau tahu siapa pacar Elsa Kim?" Itu Jungsoo, menyingkat nama panggilanku. Dia berbisik sangat pelan, sampai Donghee yang berdiri di dekat kami tidak mendengarnya.
"Hey! Apa itu bisik-bisik?" Donghee protes, tak terima karena tidak diajak ikut bergabung dalam diskusi kami.
"Kau tahu, tidak?" Kali ini giliran Donghee yang merangkul bahuku. Sepertinya dia mulai paham inti dari pertanyaan Jungsoo.
"Apa yang aku ketahui tentang Elsa? Kalian pikir aku mengenalnya dekat, begitu?" Berbohong sedikit demi menjaga rahasia besar antara aku dan Elsa tidaklah buruk. Aku melakukannya agar Elsa tetap nyaman mengerjakan pekerjaan dan menjalani hidup dengan semestinya tanpa usikan dariku.
Aku bersalah.
Kehadiranku merusak segalanya.
"Ryeong..." Jungsoo kembali memanggil nama singkat pemberian almarhum kedua orangtuaku. "Boleh aku bertanya sesuatu?" Dia menatap horor. Seakan menuntut banyak penjelasan atas pertanyaan yang akan dia ajukan.
"Selagi aku bisa menjawab, silahkan." Aku tahu Jungsoo akan melontarkan pertanyaan mengenai kejadian tempo lalu. Saat dimana aku dan Elsa berbincang bersama di halaman belakang studio. Aku melihat Jungsoo. Sayangnya, dia tidak langsung menghampiri kami.
"Apa hubunganmu dengan Elsa?"
One shot! Tepat sekali. Bukan Jungsoo namanya jika tidak penasaran setengah mati dengan semua rahasia orang. Si tua dari kami bertiga yang satu ini memang selalu gatal untuk mengorek kehidupan pribadiku. Kadang aku merasa sial berteman dengannya. Donghee pun sama, walau tidak separah Jungsoo. Namun, disisi lain aku beruntung memiliki sahabat seperti dua orang itu. Kepada siapa aku mencurahkan keluh kesah kalau bukan pada mereka. Aku tak pernah memberi jarak pada hubungan pertemanan kami. Begitu pun Jungsoo dan Donghee. Keduanya selalu terbuka menceritakan kehidupan mereka. Tapi, tunggu. Aku dan Elsa? Mereka tidak boleh tahu tentang ini.
"Oh, itu. Elsa memberitahuku properti yang tidak dia suka. Ada beberapa properti yang harus disingkirkan. Dia membenci itu." Hebat, Kim Ryeowook. Kau mulai pandai bersilat lidah sekarang.
"Elsa tahu aku ketua tim properti disini. Kenapa harus kau?"
"Mungkin kebetulan dia melihatku. Makanya dia memberitahu langsung padaku." Omong kosong apalagi ini?
Mereka memaksa otakku bekerja cepat untuk merangkai kalimat dusta. Aku benci situasi ini. Ini bukan diriku. Pembunuhan karakter. Aku dipersulit situasi. Haruskah aku menyalahkan takdir dan menyangkal jika aku dan Elsa adalah...
"Kau tidak memberitahu kami soal pengurangan properti itu." Lama tak bersuara, giliran Donghee yang melanjutkan introgasi.
"Aku lupa. Tapi, tak perlu cemas. Aku sudah menuruti permintaan Elsa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss High Heels
FanfictionElsa Kim, seorang model cantik yang dijodohkan dengan pria imut bernama Kim Ryeowook. Elsa dengan sombong menolak perjodohan sepihak itu. Ini kutukan dan Elsa mengamininya. Belum lagi Ryeowook bukanlah tipe ideal Elsa. Pendek, begitulah intimidasi E...