Elsa, ini aku. Kau ada waktu? Ada yang ingin aku bicarakan berdua denganmu. Waktu dan tempatnya kau saja yang menentukan. Ini penting, demi masa depanmu.
Dariku, Ryeowook.
Tak mudah memang ketika kau mengumpulkan seluruh keberanianmu hanya untuk mengirim pesan singkat pada seseorang yang sangat membencimu. Kalian tahu rasanya seperti apa? Bagaikan melaksanakan kewajiban di detik-detik terakhir dunia akan runtuh. Bagi orang biasa mungkin ini akan dinilai berlebihan. Apa susahnya mengirim pesan kepada seseorang yang kau kenal? Namun sayang, orang itu bukanlah Ryeowook. Dia berusaha keras mengumpulkan keberaniannya demi Elsa. Dia tahu ini tidaklah mudah, tapi dia juga tidak ingin terlalu jauh membebani gadis itu. Ryeowook peduli pada Elsa, atau bahkan mungkin dia menyayanginya. Entahlah, terlepas dari rasa peduli atau sayang Ryeowook tetap ingin yang terbaik untuk Elsa.
From : Elsa
Selesai pemotretan, ditempat parkir.
Ryeowook mendapat balasan dari Elsa. Dia begitu tegang membacanya. Jawaban Elsa cukup singkat dan jelas. Disisi lain Ryeowook sedikit lega karena gadis itu mengiyakan ajakannya. Sekarang tinggal bagaimana dia merangkai kalimat yang nanti akan dilontarkannya pada Elsa. Ryeowook berpikir keras untuk itu. Dia tak ingin salah berucap, takutnya akan menyakiti perasaan Elsa dan berakibat fatal. Ryeowook menghindari perkataan yang bisa memancing emosi. Kejadiaan minggu lalu saat Elsa berakhir dipelukan Marcus sudah cukup baginya. Dia dibuat terpukul kala calon istrinya itu menangis di hadapan Marcus dan mengatakan bahwa dia sangat membenci Ryeowook. Sebagai lelaki Ryeowook terpanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih demi Elsa.
"Aku ada ide. Bagaimana kalau kita mampir dulu? Sudah lama kita tidak kumpul bertiga." Itu Jungsoo yang merindukan kebersamaan yang sekarang sudah jarang mereka lakukan dikarenakan sibuk mengingat acara spesial mereka sudah mendekati harinya.
"Benar. Aku rindu minum dengan kalian." Youngwoon menimpali. Dia juga merindukan masa dimana mereka mampir ke kedai langganan sepulang kerja.
"Bagaimana menurutmu, Ryeong?" Jungsoo memastikan lebih tepatnya mengajak.
"Maaf. Tapi aku ada urusan mendadak. Aku tidak bisa kalau malam ini." Ryeowook menolak halus permintaan kedua sahabatnya tersebut. Walaupun sebenarnya dia juga sangat ingin berkumpul dengan Jungsoo dan Youngwoon, akan tetapi untuk saat ini Elsa lah yang terpenting.
"Tumben sekali. Biasanya kalau tidak mampir, kau langsung pulang ke rumah." Jungsoo mencoba mencari tahu. "Atau jangan-jangan kau ingin berkencan, ya?"
"Apa itu benar? Dengan siapa? Beritahu kami!" Desak Youngwoon penasaran.
Ryeowook tersenyum pahit. Tatapan matanya kosong. "Kalian ini bicara apa? Sudahlah." Dia menyudahi percakapan dan pergi meninggalkan Jungsoo dan Youngwoon yang penuh dengan tanda tanya.
"Anak itu kenapa? Tidak biasanya. Aneh." Youngwoon menatap curiga.
"Mungkin memang ada hal penting yang harus dia selesaikan." Jungsoo mencoba berpikir positif. "Lain kali saja kita minumnya. Tidak seru kalau hanya berdua." Dia mengambil tas dari lemari penyimpanan. "Kau mau pulang denganku tidak?" Seperti biasa, Jungsoo menawarkan tumpangan pada Youngwoon karena jalan ke rumah mereka searah.
"Iya. Aku ikut."
Parking Area
11.30 PM
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss High Heels
FanfictionElsa Kim, seorang model cantik yang dijodohkan dengan pria imut bernama Kim Ryeowook. Elsa dengan sombong menolak perjodohan sepihak itu. Ini kutukan dan Elsa mengamininya. Belum lagi Ryeowook bukanlah tipe ideal Elsa. Pendek, begitulah intimidasi E...