Baby, you're a boat

18 3 0
                                    

I got a fire for a heart

i'm not scared of the dark

you never seen it looks so easy

i got a river for a soul and baby you're a boat

Sieth masih mematung menatap pria didepannya. Zayn Franklin Malik. Yang pernah hadir di hidupnya dulu, yang membuat hari-harinya berwarna.

Zayn? gumam Sieth dalam hati. Ia tidak percaya akan bertemu dengan masa lalunya. Sekarang ini.

"Sieth?"panggil Zayn. Zayn pun tak menyangka akan bertemu dengan Sieth lagi.

Ia berpikir, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menebus kesalahan yang ia perbuat dulu.
"Sieth, aku mau ngomong sesuatu.. sama kamu." ujar Zayn.

Sieth yang mendengarnya langsung menunduk. Ia tak siap, bukan, melainkan belum siap.

"Maaf. Aku gak ada waktu. Permisi." Sieth pergi, meninggalkan Zayn.

Sieth ingin Zayn merasakan rasa sakit yang amat dalam, Sieth ingin Zayn sadar, bahwa ia telah terluka karena perbuatan Zayn.

Sieth mau, Zayn merasa sakit juga. Zayn harus menderita juga, seperti Sieth menderita karena Zayn.

Sieth berlari. Tak perduli, Ele berteriak memanggilnya dari belakang.

"Barbie Sieth!!!"teriak Ele.

Sieth tak perduli. Ia terus berlari. Menuju mobilnya, dan segera keluar dari mall tersebut.

Nobody can drag me down, Zayn..

**********

eleanor's pov.

Aku khawatir jika sesuatu terjadi dengan Sieth. Ia sahabatku, dan aku tak mau sahabatku sedih. Apalagi, cuma karena masa lalunya.

Aku menatap Zayn yang masih berdiri disampingku menatap kepergian Sieth.

"Kau bodoh!"ujarku.

"Iya, aku memang bodoh."

"Tidak sadarkah kau, Sieth tersiksa batin, karena kau menyakitinya.. bukan menyakitinya, tapi kau membunuhnya! Kau membunuh perasaannya secara perlahan. Dan itu sakit, kau membuat Sieth menderita, dan kau seenaknya gonta-ganti pacar, sedangkan Sieth masih setia menunggumu. Bodoh! Bego! Tolol! Gak punya otak! Belagu! Sok gengsi! Lo gak ada bedanya sama sampah di pinggir jalan!!!!!! LO TAIIKKK!!!"Teriak Ele.

Aku udah emosi. Sangat emosi. Pria didepan aku ini, bukan pria. Melainkan bencong. Pengecut.

Aku pergi meninggalkannya yang masih terperangah menatapku.

Jangan sombong lo Zayn, lo kira dengan muka lo yang ganteng itu, lo dengan mudahnya memikat hati wanita? Hah! Lo salah.

Aku pun segera menuju ke tempat dimana Sieth biasa pergi saat perasaannya kacau. Seine River.

*********

Author's POV.

Sieth berhenti dan menatap sungai Seine yang sangat indah didepan matanya sekarang.

"Aku sedih La seine, sangat sedih, jika memang kota paris ini mampu mempertemukan kita dengan cinta sejati kita, aku mohon segera pertemukan aku dengannya, aku tidak mau melenceng ke masa lalu aku lagi.. La seine.."gumamnya dalam hati.

Tes

Tes

Tes

Seith menangis. Ia menangis. Terisak.

"Hiks hiks.. gue benci elo Zayn! Gue benciiii..."lirihnya.

But i dont regret, fallin' for your fools gold..

********

Ele berhenti perlahan, ia melihat mobil Ferrari Largo F12 milik Sieth.

Sieth mana yah? mungkin dia ada dalam mobil kali ya..

Ele pun keluar dari mobilnya, dan menghampiri Sieth yang berada dalam mobil. Ele mengintip jendela mobil Sieth, tak ada orang.

Ele panik. jangan-jangan Sieth bunu- ah tidak tidak.

"Barbieee Siethhhh!!!!"teriaknya. Namun, tak ada sahutan dari Sieth.

"Duh, Sieth mana sih.." gumamnya.

"Sieth.. lo mana?"ujar Ele yang tanpa sadar nangis dengan sendirinya. Bisa dibilang, Ele sangat menyayangi sahabatnya, jadi jika sahabatnya bersedih, ia pun juga ikut sedih. Begitupun dengan menangis.

"Sieth, jangan nangis.. kan ada gue.. lu mana sih Sieth, lo manaaa?!!!!"teriak Ele.

"Siethhhh!!???"teriaknya lagi.

*****

"Siethhh?!!!" Sieth tersadar.

"Ele.." gumamnya. Ternyata, ia tertidur di pinggiran sunga Seine. Ia pun bangkit berdiri, dan segera berjalan ke arah sumber suara yang memanggilnya.

"Sieethhh? lo mana? gila lo Sieth! lo manaaa?!!"

Sieth tersenyum jail. Ternyata, ia tak pernah sendirian. Ia memiliki Ele, sahabatnya. Yang selalu ada, tanpa Sieth minta.

"Gue disini, dasar cengeng. Gitu aja nangis."ujar Sieth pelan.

Ele menoleh ke sumber suara. Ia senang, ternyata itu Sieth.

"Huaaaa, lo sih, ngilang gak jelas. Gue kan panik jadinya.."ujar Ele lalu cemberut.

Ele pun memeluk Sieth. "Jangan pergi gitu aja dong! Gue panik! Lo tau kan cuma lo aja sahabat gue"ujar Ele. Sieth membalas pelukan Ele. "Iya, maaf. Gue tau kok, lo juga sahabat gue satu-satunya..."balas Sieth, dan tanpa sadar Sieth menangis. Lagi.

"Jangan nangis, Sieth.. lo harus kuat hadapin kenyataan.." Sieth berusaha menenangkan dirinya.

"Iya, gue tau. Pulang yuk! "ajak Sieth.

Ele menganggukkan kepalanya.

"Sieth, je t'aime"

"je t'aime aussi.. Ele."balas Sieth.

Mereka pun kembali ke rumah masing-masing.

Sieth memutuskan untuk melupakan semuanya. Zayn, i'll forget you.. i will..

*********

tbc.

Drag Me DownWhere stories live. Discover now