Chapter 8 (Violet Zielliana~ Sampai Maut Menjemput dan Memisahkan Kita, Bukan?)

5.1K 386 24
                                    

Author Note:

16 Agustus 2015. Nggak terasa kita sudah sampai ke Chapter 8 ya, hahahahaha. Chapter ini khusus sudut pandang Violet ya, ini hadiah karena vote keseluruhan PL sudah mencapai 1k!. Sebelumnya di Chapter 7, bagi yang sedih dan bertanya-bertanya kenapa Henry harus bernasib menyedihkan seperti itu, maaf tapi aku tidak bisa menjawabnya. Meskipun banyak yang ingin kalian tanyakan, hahahaha. Keep vote and comment, 80+ vote and 20+ comment for next Chapter. Thank you all, i am waiting.

VioletString.

Violet Zielliana Point of View.

Waktu terus berjalan tanpa henti, mungkin 3 minggu sudah lewat sejak peristiwa itu. Tapi 3 minggu itu terasa seperti 1000 tahun untukku. Setiap detik yang kulalui sangat menyiksa hingga membuatku gila.

"Henry, bukankah kau pernah berjanji setiap hari, setiap saat yang telah berlalu, sampai kita tua lalu kemudian mati nanti. Kau akan selalu menonton konserku, pergi ke belakang panggung dan menghilangkan keteganganku?"Untuk yang keberapa kalinya, aku kembali terisak"Kau mengingkari janjimu Henry"Memejamkan mataku, mencoba mengatur nafas tapi tidak ada gunanya.

Dadaku teriris-iris. Seketika menyaksikan setiap detik kejadian terkutuk itu, aku sadar aku telah berakhir di neraka. Ya, Neraka adalah tempat yang tepat untukku, karena Henry begitu mencintaiku hingga dia rela mengorbankan apapun termasuk memberikan nyawanya untukku. Itu adalah dosa terbesarku, membiarkan suamiku yang sangat berarti dan berharga, meregang nyawa. Hatiku telah hancur, jiwa telah membeku sedingin es abadi, dan tidak ada yang bisa membuatnya mencair, kecuali jika Tuhan mengembalikan Henry untukku.

Entah sudah berapa lama aku berendam, hampir 1 jam mungkin. Aku tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi padaku kedepannya. Putus asa, kehilangan semangat hidup, tidak ada gunanya lagi semua ini. Aku menatap tubuh telanjang yang polos namun penuh dosa ini. Tubuhku adalah miliknya, separuh jiwaku adalah dia. Tapi dia tidak lagi ada bersamaku, sekarang dunia kami berbeda. Suara-suara terdengar di telingaku, terdengar sangat menjanjikan.

Kau bilang cintamu menghilang, kehilangan semangat hidupmu, segala yang pernah ada dalam dirimu musnah tanpa bekas. Jika seperti itu, bukankah lebih baik kau menyusulnya agar kalian bisa berada dalam 1 dunia. Agar kau bisa melihatnya lagi?

Dihapus karena dalam proses penjualan.

Cerita ini bisa ditemukan di Bukalapak, Tokopedia, atau kalian bisa langsung menghubungi penulis.

Terima kasih.

Possessive Love (PRIVATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang