Chapter 2

356 28 5
                                    

2 weeks later..

Mulai hari ini aku bukan lagi Elena Algorio yang biasanya, tapi aku akan menjadi Elena Styles yang harus siap menerima Harry dengan segala sifat menyebalkannya

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Harry. Sungguh, aku sangat gugup. Walaupun aku tidak mencintainya, tapi tetap saja aku gugup.

Sekarang Dad sedang menggandeng tanganku menuju ke dalam gereja. Semua mata memandang ke arah kami, ingin rasanya aku meneriaki mereka satu per satu, ugh... aku benci menjadi pusat perhatian.

"Kau siap?" bisik Dad padaku. Aku mengangguk ragu

Kamipun mulai berjalan menuju altar, mataku tak henti hentinya memandang Harry dari belakang. Ia pun berbalik badan, dan tersenyum manis ke arahku, akupun membalas senyumannya. Oh Tuhan, ia begitu tampan saat memakai tuxedo hitam, tapi tetap saja aku masih belum bisa mencintainya

Kini posisis ku sudah berada disamping Harry, dan didepan kami sudah ada seorang Pendeta

"Bisa kita mulai sekarang?" ucap seorang pendeta yang akan menikahkan kami

Kami berdua hanya mengangguk

"Harry Edwards Styles, apa kau akan setia disaat susah atau senang, sehat atau sakit, dan menerima segala baik dan buruknya Elena Algorio sampai maut memisahkan kalian?"

"Yes, I do" jawab Harry

"Elena Algorio, apa kau akan setia disaat susah atau senang, sehat atau sakit, dan menerima segala baik dan buruknya Harry Edward Styles sampai maut memisahkan kalian?"

"Yes, I do" jawabku

"Dengan ini, saya nyatakan kalian berdua resmi menjadi pasangan suami istri"

Dan mulai detik ini namaku bukan lagi Elena Algorio, tapi Elena Styles.

Semua tamu pun bertepuk tangan

"Now you can kiss your wife" ucap pendeta itu

Harry langsung menatapku dengan diiringi cengiran kecil disudut bibirnya. Aku hanya melotot ke arahnya mengartikan jangan menciumku. Namun sayang, isyarat yang ku berikan tak sampai padanya. Apa ia lupa dengan perjanjian yang sudah kita buat waktu itu? Sialan.

Harry langsung menciumku tanpa ada aba aba, dan akupun memejamkan mataku, berharap ia menciumi dengan cepat dan sekilas

Harry mulai menciumku dengan bibir lembutnya, sesekali ia menggigit bibir bawahku agar aku membuka mulutku, sehingga terpaksa aku membuka mulutku

Ciuman yang ia berikan terkesan sangat santai, tidak terburu-buru namun membuat sekujur tubuhku panas akibat ciumannya ini

"I love you" bisiknya sesaat sebelum ia melepas ciuman kami

"Uh..yeah.. I love..you too" jawabku sedikit ragu

Setelah upacara pernikahan, kami melanjutkan wedding party kami di sebuah tempat outdoor yang sudah dipilih oleh Harry. Well, ini hanya sekedar party biasa, jadi tidak terlalu formal

"Whoaa Harry! Congratulations bro.." tiba-tiba saja datang 3 orang pria yang ku yakini adalah teman dekatnya Harry

"Congratulations Harr for your wedding"

"Congratulations Hazz, ku kira kau akan menikah dengan sekertarismu itu, namun ternyata perkiraanku salah.. Sekali lagi, selamat ya kalian berdua"

"Ah sudahlah jangan membicarakan dia Zayn... But, thank you sudah menyempatkan waktu kalian untuk datang kesini. Omong-omong kalian hanya bertiga saja? Dimana Niall?"

PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang