Tiba - tiba hp ku berbunyi pertanda ada pesan masuk. buru buru ku cek handphone kuFrom Niall:
Nanti malam aku mau ke club. mau ikut tidak?
To Niall:
Ok jemput aku jam 7 yaa
from Niall:
Ok;)
"El..." teriak Harry dari ruang tengah, buru buru ku langsung menaruh hpku diatas meja dan pergi ke ruang tengah
"Aku mau pergi sama Emma.. kau tak apa kan ku tinggal sendirian?" lanjutnya
"Ok.. tetapi nanti malam aku ada urusan dengan Niall. bagaimana?"
"Yaudah kamu boleh pergi, tapi jangan pulang malam ya"
"oh cmon Styles... Aku pergi dengan Niall, sepupuku sendiri dan partner kerjamu. masa kau tidak memperbolehkanku? ia bukanlah orang asing dikehidupan kita"
"Jadi... boleh yaa?" rayuku lagi pada harry
"Boleh saja sih sebenarnya.. tapi ada syaratnya"
"Apa? cepat katakan" kataku tak sabaran
"Cium aku disini, disini, disini, dan disini" ucap harry sambil menunjuk dahinya, matanya, pipinya, dan bibirnya
"Wtf harry kau gila ya. kau akan bertemu dengan pacarmu tetapi kau masih meminta cium dariku. dasar gila" kataku dengan nada sebal
"Yasudah.. aku tidak memiliki waktu lagi.. sudah yaa"
"Oke.. oke... aku akan menciummu" ucapku sambil menarik pergelangan tangannya
"Tutup matamu" kataku lagi
Belum sempat bibirmu mengenai dahinya, ia sudah mencium dahiku, mataku, pipiku, dan yang terakhir bibirku
"Mungkin mulai sekarang kita harus melupakan perjanjian yang kita buat waktu itu.. karena kau tidak konsisten dengan perkataanmu waktu itu" ucapnya setelah mencium bibir ku lembut
Sialan.. mengapa ia bisa membuatku diam mematung seperti ini
"I love you Elena..." ucapnya lagi sambil berlalu pergi meninggalkanku yang masih mematung
15 menit setelah kepergian Harry, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah. Dan pas aku buka pintunya ternyata Zayn
"Hey el.." sapanya padaku
"Oh hey Zayn.. ada apa kau kesini?"
"Apakah harry ada dirumah?"
"Sayang sekali harry baru saja pergi 15 menit yang lalu"
"Apakah kau tau Harry pergi kemana?"
"Katanya sih ketemu temennya"
"Siapa? Liam? Louis? atau Niall?"
"Bukan.. tapi Emma"
"Omg Harry pergi dengan Emma lagi? ya ampun dasar keparat. Sudah punya istri yang baik seperti elena tapi tetap saja pergi dengan gadis jalang itu" gumamnya dengan nada iba dan suara yang rendah
"Maksudnya apa ya Zayn? apa ada yang salah dari ucapanku tadi?" ucapku pura pura tidak tahu. Sebenernya aku tidak peduli dengan apa yang diucapkan oleh Zayn ini, tapi yaa aku harus tetap acting didepan mereka semua
"Ohh.. tidak apa, makasih ya El.. maaf mengganggu. Dan jangan lupa sampaikan salamku padanya yaa"
"Ok Zayn.. pasti akan ku sampaikan"
.
*Author POV*
"Kau sudah mabuk El.. ayo kita pulang, sudah jam 1 pagi, Harry pasti sedang menunggumu di rumah"
"Kata siapa dia menungguku, ha? Tidak mungkin. Lagipula Harry juga sedang tidak berada dirumah"
"Dia pasti menunggumu El, dia kan suamimu"
"Tidak Niall, kau salah"
Elena sudah tak peduli kalau Harry marah padanya karena pulang malam dalam keadaan mabuk seperti ini
"Aku tak bisa membiarkan mu seperti ini Elena aku harus menelfon harry" ucap Niall sambil frustasi. sedangkan Elena hanya bisa melihat sepupunya itu dengan pandangan yang sedikit kacau akibat alkohol yang di minumnya
Niall: Hallo... Harry kau dimana?
Harry: Aku sedang dijalan, ada apa? Sepertinya kau panik sekali
Niall: Apakah kau bisa ke Club tempat waktu itu kita bertemu?
Harry: Sejujurnya tidak. memangnya ada apa?
Niall: Aku akan memberitahu mu tapi kau jangan panik ya
Harry: Apakah ini tentang Elena?
Niall: Yap. Elena mabuk har.. dia terlalu banyak minum alkohol aku tak bisa mengantarkannya pulang sekarang karena aku ada urusan mendadak. Apakah kau bisa menjemputnya disini?
Harry: Ok.. aku akan menjemputnya sekarang. Terima kasih Niall sudah memberitahuku
Niall: Well.. sama sama
.
*Harry POV*
"Emma aku harus pergi ke Club sekarang. Aku harus menjemput Elena disana karna dia mabuk berat" ucapku pada Emma yang sedang duduk di sampingku
"kamu pilih pergi temui elena lalu kita putus atau disini bersama ku?" sialan. ini pilihan yang sulit
"Ayolah.. besok kita juga bertemu kembali di kantor"
"Oh jadi kau lebih memilih istri mu itu daripada aku?"
"Em-.."
"Ah sudahlah Harr.. kau pergi saja sana, kalau perlu pergi juga dari kehidupanku"
"Oh jadi kau ingin menyudahi hubungan ini? Baiklah jika itu yang kau mau"
Aku malas jika harus berdebat dengan gadis ini. Lagipula aku juga sudah memiliki Elena, lebih baik aku pergi saja dan menjemput Elena
"Harr... Harry..." teriak Emma saat aku pergi meninggalkannya. Masa bodo lah dengan dia
* * *
Give me 5+++ vomments for next chapter!
trims... trims... xx
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT
Hayran KurguYou think being wife of businessman its easy and fun? Moreover, we get married because arranged marriages. The existence of a cooperation contract between our parents, makes us forced to do this all. Harry Styles. He is the man who selected my paren...