Sekarang, adalah waktu perpisahan bagi mereka semua murid SMA Harapan, Andin sibuk menata gaun putih yang dibelikan Bunda untuknya, dengan sepatu highheels berwarna putih serta anting berbentuk mutiara bulat juga putih.
"Bun, Andin pergi dulu ya, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Andin pergi dengan taxi ke sekolah untuk acara Farewell Party-nya
"Hollaa Din!" Teriak Syifa
"Hai Syifaa!" Lalu mereka berpelukan sebentar
"Sama siapa? Doi?" Tanya Zahra
"Apasih? Sendiri aku" jawab Andin
"Yah selama SMA kamu gapernah temenan sama cewe-cewe, malah masuk klub futsal yang temen kamu cowo semua dah" usik Syifa
"Lah kenapa emang? Hahaha!"
"Arfannya mana?" Tanya Syifa
"Apa? Mungkin dia gak bakalan bareng aku lagi, tambah lagi, minggu depan aku harus berangkat ke Tokyo buat sekolah bahasa Jepang setelah itu aku kuliah bagian Design di sana"
"Hebatt ya!" Puji Zahra dengan tepukan tanganDi pintu masuk, Andin melihat Arfan datang bersama Terre
"Terre?" Andin heran
"Siapa tuh Din? Kenal?" Tanya Syifa pula
"I..iya, itu Terre tunangan Arfan"
"T..tun...tunangan?!" Mereka terheran
Lalu Andin tiba-tiba saja berlari pulang mencopot heels putihnya serta anting mutiaranya, ia berjalan pulang dengan terisak
"Aku benci! Aku datang dengan feminim biar kamu lihat sisi cewe aku Fan!! Aku benci!" Andin menangis besar..
Di farewell party Arfan menghampiri Syifa
"Syif! Lihat Andin gak?"
"Tadi pas liat lo bareng Terre dia pergi gatau kemana"
"Pergi? Jadi dia udah dateng?"
"Iya, bahkan dia udah sempet cerita kekita kalau dia bakalan pergi ke Jepang seminggu lagi, keliatannya dia kecewa sama lo karna udah php-in dia"
"Kok dia gak cerita ya? Dia masih suka sama gue?"
"Mungkin karna dia takut terusik cewe lo, iyalah"
"Yauda ah besok gua samperin dia kerumahnya"Esoknya benar Arfan singgah ke rumah Andin
"Andin! Andin..." panggil Arfan lalu bunda Andin keluar
"Ya kenapa?"
"Andinnya ada tante?" Ucap Arfan dengan senyum
"Baru aja berangkat ke Bandara... dia mau ke Jepang buat sekolah"
"Ban..bandara?!"
"Iya"
"Makasihya tante!"Arfanpun segera menuju mobil untuk menyusul Andin ke Bandara
..
.."Salah gak ya? Aku pergi sekarang... aku belum ngasih tau Arfan... tapi ntar gimana dia sama Terre?" Gumam Andin dalam hati
Jam keberangkatan hampir tibaLalu Andin mendengar suara seseorang
"Din!! Andin!! Andinata!"
"Arfan?" Ucap Andin sembari menyipitkan matanya melihat siapa yang memanggilnya
Lalu Arfan datang dan memeluk Andin dengan hangat"Arfan?"
"Maafin aku Din!"
"Kena..kenapa?"
"Aku sayang sama kamu Din!"
Andin melepas pelukan Arfan
"Gabisa! Aku gabisa! Jangan paksa aku! Jangan!!" Lalu Andin pergi ke ruang chek in pesawatnya yang tidak dapat dimasuki oleh sembarang orang
"Andinn!!" Teriak Arfan dengan isak tangis