Minggu pagi yang menyebalkan, bisa kalian bayangkan, Aku di tinggalkan di rumah sendirian oleh orang tua Ku. Karena mereka bilang
"Sayang, mom dengan dad hanya ingin bernostalgia sebentar, kau di rumah saja ya? Atau tidak ajak saja calum kesini."
Itu yang mereka bilang padaku, mereka bilang aku sudah besar lah itu lah, ini lah, padahal umurku belum genap 17 tahun.
Tadi aku sempat mengirim pesan untuk calum tapi tak ada balasan, kenapa hari ini semua orang menyebalkan sih?
Aku mendengus kasar dan melemparkan badan mungil ku ke atas kasur yang berbalut dengan selimut tebal berwarna putih, yeah aku menghancurkan kamarku sendiri. Aku sudah gila mungkin.
"Kenapa sih hari ini aku tidak bisa berbahagia sedikit pun?"
Aku bergumam sendiri sambil menatap langit - langit kamarku.
Tingg!
Tingg!
Suara pesan masuk dari iphone membuat aku langsung mengambil yang kebetulan ada di atas nakas ku.
Maaf aku tidak membalas pesan mu sayang :)
From : My idiot
Aku sedang bersama teman - teman ku, kita sedang membuat lagu di rumah michael :)
From : My idiot
Aku cepat - cepat mengetik balasan untuk pacarku yang idiot itu.
Cepat kesini, aku sedang sendirian :(
To : My idiot
Baiklah, aku akan kesana setelah semuanya selesai :*
From : My idiot
Aku tidak memilih tidak membalas pesan nya dan lebih memilih bermain game yang ada di dalam iphone ku. aku sangat bosan.
Suara deru mobil terdengar di depan halaman rumah, aku langsung membuka jendela ternyata calum. Aku tersenyum sumringah, akhirnya calum idiot sudah datang.
Aku turun melalui tangga untuk membuka pintu untuk pacar idiot ku itu.
"Hi, babe"
"Kau lama sekali" aku menutup pintu kembali dan menuju ke dalam kamarku.
"Aku sudah bilang tadi kan." Aku langsung memeluknya seerat mungkin, ntahlah aku merasa calum begitu jauh dari ku padahal dia berada tepat di depan mataku.
Aku mencium aroma parfum berbeda, bukan, ini bukan aroma parfum yang sering ia pakai. Aku sudah hafal bagaimana aroma parfumnya. Ini seperti parfum wanita.
"Cal"
"Yes?"
"Kau baru datang dari mana?"
Aku juga sempat melihat ada bekas merah di tengkuknya, apa yang dia lakukan? Apa dia habis make out? Okay hapus pikiran itu chariss.
"Dari studio."
"Memangnya kenapa huh?"
Aku mencoba tidak menangis di depannya, aku menggelengkan kepala ku.
"Dari studio huh? Apa ini?" Aku menunjuk tanda merah itu.
"Kau di studio? Kau membawa perempuan mu huh? Dan make out disana!?"
Sekarang suara ku sudah naik satu oktaf.
"Apa yang kau katakan? Aku tidak melakukan apapun, aku hanya bersama teman - teman ku dan--"
"Dan apa?"
Pertahanan ku runtuh, airmata sudah turun dengan bebas nya membasahi pipiku.
"Pergi kau!" Aku mendorong tubuh nya, dan dia mencoba memelukku, tentu saja aku menolaknya.
"Kau brengsek cal! Aku sudah lelah dengan kau! Apa yang kamu mau?"
"Sorry.." ucap nya lirih.
"Pergi."
Dia pun keluar dari kamarku, kenapa seperti ini?
Aku tahu aku hanya gadis biasa yang mempunyai masalah. Tapi, aku tidak bisa di perlakukan seperti ini.
Aku benci dia!
_______________________________________
Gue nulis apa ini
